This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Senin, 01 April 2013

FF/YAOI/YUNJAE/CHAPTER/LET ME/PART 1



PART 1.

Sosok cantik itu tampak mengerjapkan matanya sendu.
Jemari lentiknya bergetar pelan mengusap perutnya yang masih rata.
Kemudian ia memejamkan matanya seraya menghela nafas panjang.

Sudah seminggu berlalu sejak perceraian mereka.
Namun Jaejoong sama sekali tidak mendengar berita apa pun mengenai pernikahan kedua mantan suaminya.

Ia mulai ragu.
Tidak mungkin Yunho membatalkan pernikahan itu hanya karena dirinya ania?
Heh, jangan terlalu percaya diri kau, Kim Jaejoong.
Mungkin saja pernikahan itu tertunda karena kesibukan Tiffany sebagai seorang model terkenal ania?

  “Jejung-kun, dimana bunga ini kuletakkan?”


Ah.
Namja cantik itu sontak berbalik ke belakang.
Menatap pegawai toko bunganya yang berambut blonde.

  “Ne, disana saja Jessie ah”

Adik kandung Tiffany itu mengangguk.
Ia segera meletakkan bunga tulip putih itu di dekat pintu masuk.
Oh well, adik?

Tentu saja.
Jaejoong sudah lama memiliki toko bunga ini.
Yang letaknya berada di Jepang.
Ia sengaja membangun usahanya di negeri sakura ini karena ia lahir di Tokyo.
Dan, yah, Yunho sang suami juga sering menemaninya mengecek bunga di toko.
Dan saat itulah namja tampan itu berkenalan dengan Tiffany.

Well, siapa yang tahu kalau hubungan manis layaknya kakak dan adik itu nyatanya adalah hubungan sepasang kekasih hm?

Tapi walaupun begitu Jaejoong tidak pernah marah pada Jessica.
Sama sekali tidak.
Yeoja blonde ini tidak memiliki hubungan apa pun terhadap masalah yang menimpa rumah tangganya bersama Yunho.

  “Jejung-kun, apa kau sudah mendengar berita tentang Unnieku?” Tanya Jessica mendadak.

Eoh?
Jaejoong menoleh memandang Jessica.
Ia menaikkan alisnya.

  “Unnie bilang ia akan tinggal di sini bersamaku, ia sudah mengatakan hal itu kepada media massa”

  “Tapi, bukankah ia akan menikah?”

  “Ah, masalah itu, kemarin aku meneleponnya, ia bilang pernikahannya ditunda karena jadwalnya semakin padat”

Jaejoong merapatkan bibirnya.
Ia tidak menyahut lagi.
Namja cantik itu hanya mengangguk pelan tanda mengerti.

Pindah kesini?
Apakah itu berarti Yunho juga ikut Tiffany menetap disini?

Bola mata Jaejoong bergerak gelisah.
Ah, walaupun sudah berpisah, tetap saja rasa cintanya bertahan.

  “Aku benar-benar penasaran! Siapa yah, kekasih Fany Unnie?”

Jaejoong hanya tersenyum pahit mendengarnya.
Hm, tunggu sampai kau tahu siapa, Jessie ah..


------


  “Saya permisi, tuan”

Yunho mengangguk pelan.
Ia hanya diam menghembuskan nafasnya pelan.
Mengacuhkan sang asisten yang sudah beranjak pergi meninggalkannya.

Pelan, Yunho membuka matanya.
Menahan air mata yang akan menyeruak untuk yang kesekian kalinya.

  [ “Aku hamil, Yunho ah..” ]

Jeongmall.
Demi apa, ia benar-benar menyesal
Ia sama sekali tidak menyangka kalau ternyata Jaejoong sedang mengandung anaknya.
Ya Tuhan.
Sekarang apa yang harus dilakukannya?

SRET.

Yunho melirik berkas yang tergeletak di atas meja.
Mata musangnya bergerak cepat.
Ia baru saja meminta data keberadaan mantan istrinya dari sang asisten.

  “Jepang, hm?” Gumam Yunho lirih.

Nyaris tidak terdengar.
Kemudian ia tersenyum kecut.

Apa?
Apa rencana yang sedang kau susun, Jung?
Meminta Jaejoong untuk kembali padamu kah?
Atau malah memaksanya?
Setelah kau lukai hati dan perasaannya?

Lalu apa yang akan kau lakukan pada Tiffany?

  “Hh..”

BRAKK!

DEG!

Namja tampan itu terlonjak kaget.
Sontak ia menoleh menatap sang Umma yang baru saja menggebrak pintu ruangannya.
Raut wajah Jung Keybum terlihat sangat emosi.

  “Anak bodoh!” Maki Keybum seraya memukuli kepala Yunho.

Namja tampan itu meringis.
Ia berusaha menghindar dari kekerasan yang dilakukan Ummanya.

  “Aku benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiranmu!”

  “Umma! Appo!”

  “Kau memang pantas mendapatkannya! Rasakan ini!”

Yunho terus berusaha melindungi kepalanya.
Namun percuma, Keybum tetap berhasil melancarkan serangan kesalnya.

Setelah puas memukuli putranya, yeoja cantik bermata kucing itu menarik nafas panjang.
Ia mendelik menatap Yunho.

  “Kenapa kau menceraikan Jaejoong, hah? Wae?”

  “Aku---”

  “Setelah kau berlutut di kakiku dan menangis dua tahun yang lalu agar aku merestui pernikahanmu dengannya, lalu kau ceraikan dia begitu saja?! Bukankah kau sudah berjanji kepadaku akan terus bersamanya dan melindungi dirinya?!”

HAISH!

Yeoja bermata kucing itu memijat pelipisnya.
Ia mendelik kepada Yunho dan kembali memukuli kepalanya.

  “Jaejoong hamil, Umma” Ujar Yunho kemudian.

DEG.

Mwo?
Mwo?

  “YAISH! Anak sialan! Kau menceraikannya karena ia hamil?! Suami macam apa kau hah?! Umma tidak pernah mendidikmu seperti itu, Jung Yunho!”

  “Umma! dengarkan aku dulu!”

  “Apa yang harus Umma dengar?!”

Yunho mendesah pendek.
Kali ini ia yang memijat pelipisnya.

Oh gosh..

  “Aku tidak tahu kalau ia hamil, Umma. Ia mengatakannya kepadaku saat surat itu ditandatanganinya”

  “Ya Tuhan, oh, kepalaku, kepalaku, aigoo”

Yeoja bermata kucing itu mengelus kepalanya.

 “Lalu apa yang akan kau lakukan heh?”

Yunho mengangkat wajahnya.
Ia terdiam sejenak.
Ah, ne, ia lupa kalau Keybum belum tahu tentang rencana awalnya yang akan menikahi Tiffany.

  “YUNHO AH!”

Namja tampan itu mengerjapkan mata musangnya.

  “Jepang, ne, aku akan segera ke Jepang, lalu menemui Jaejoong” Sahut Yunho menganggukkan wajahnya.

  “Lalu apa yang akan kau lakukan setelah bertemu dengannya?” Balas Key kembali bertanya.

Yunho tidak menyahut.
Hanya bola matanya yang tampak bergerak pelan.


------


  “Hoekk~!”

  “Omo! Jaejoongie, gwenchana?”

  “Ung, gwenchana, Yon ah..Uurrghh..Hoekk~!”

Namja elegan bernama Ok Taecyon itu mengerutkan dahinya.
Ia mengelus tengkuk Jaejoong membantu agar namja cantik itu mengeluarkan isi lambungnya yang tertahan.

  “Omo! Jejung-kun muntah-muntah lagikah?”

Taecyon segera menoleh ke belakang.
Memandang Jessica yang baru saja menutup toko bunga milik Jaejoong.
Namja elegan itu mengangguk.

KRET.

Jaejoong segera menutup keran air setelah ia selesai.
Namja cantik itu berbalik dan memaksakan senyumnya.
Ah, kepalanya terasa sangat pusing sekarang.

  “Gwenchana, hanya mual biasa, Jessie” Ujar Jaejoong lembut.

Jessica mengerutkan dahinya.
Ia tahu namja cantik tidak sedang baik-baik saja.

  “Aishh dimana suamimu itu hh? Kekasihnya sedang hamil ia malah mengurus perusahaan di London!” Omel yeoja blonde itu kesal.

Hmp, Jaejoong tersenyum kecut.
Well, ia telah berbohong pada yeoja cantik ini.
Jaejoong tidak ingin Jessica bertanya lebih lanjut dan mengetahui kalau Unnie tercintanya lah yang memercikkan bumbu pedas pada rumah tangganya bersama Yunho.

  “Joongie, ada yang kau inginkan?”

Jaejoong menoleh memandang Taecyon.
Ia memiringkan wajahnya, membuatnya tampak begitu imut.

  “Tidak merepotkanmu, Yon?”

Hmp, namja elegan itu terkekeh geli mendengar pertanyaan Jaejoong yang begitu lugu dan polos.

  “Kalau kau merepotkanku, tidak mungkin aku bertanya, Joongie” Tawa Taecyon seraya mengacak lembut rambut almond Jaejoong.

Jessica hanya tersenyum kecil melihatnya.

  “Uuh” Pout Jaejoong merapikan kembali rambutnya.

  “Jja, aku dan Jessie akan mencarikan apa yang kau inginkan, katakan” Ujar Taecyon lembut.

Jaejoong menggigit pelan bibirnya.

  “Bonjjuk, aku ingin Bonjjuk, Yon ah”

  “Arasseo, tunggu disini ne?”

  “Ng, tapi nanti harus kau dan Jessie yang memakan Bonjjuknya ne?”

Eoh?
Taecyon dan Jessica saling menatap satu sama lain.
Kemudian mereka tertawa geli.

  “Hahahaha, aku senang kau memasukkanku ke dalam daftar mengidammu, Jejung-kun, itu artinya kau memiliki aku di dalam hatimu ania?” Tawa Jessica geli.

Yeoja blonde itu menepuk lembut bahu Jaejoong.
Membuat namja cantik itu semakin mempoutkan bibirnya lucu.

  “Aku ingin Bonjjuk-ku, Jessie~~” Rengek Jaejoong kesal.

  “Lebih tepatnya Bonjjuk kami, Joongie ah” Kekeh Taecyon lembut.

Jaejoong menjulurkan lidahnya.
Lalu ia mengantarkan Taecyon dan Jessica sampai ke depan toko.

  “Gomen, bisa aku minta beberapa tangkai bunga lily putih?”

Omo.
Namja cantik itu segera menoleh.
Kemudian ia mengangguk manis dan mempersilahkan pelanggan berseragam sekolahnya itu masuk ke dalam toko.


------


  “Fuhh..”

Namja cantik itu mengusap keringat di pelipisnya.
Hari sudah semakin siang.
Tapi Taecyon dan Jessica lama sekali kembalinya.

Hmm, mungkin sangat susah mencari Bonjjuk di Jepang.

KLING KLING~

  “Ah, selamat da---”

DEG.

Kedua mata bening itu sontak membulat sempurna.
Menatap gadis yang telah berhasil memonopoli mantan suaminya.
Tiffany Hwang.

  “Oh, kau” Gumam yeoja berambut pendek itu menaikkan alisnya.

Jaejoong menelan salivanya.

  “Dimana Jessica?”

  “Ia sedang keluar sebentar, kau baru saja tiba, Fany ya?”

  “Ne, adikku sudah memberitahumu kalau aku akan tinggal di Tokyo ania?”

  “Ne”

Tiffany menghela nafas pendek.
Ia mengibas pelan rambutnya dan kembali menatap Jaejoong.

  “Katakan padanya kalau ia sudah kembali, aku tidak bisa tinggal bersama dengannya, karena aku akan tinggal bersama kekasihku” Ujar Tiffany tersenyum kecil.

DEG.

Jaejoong refleks menyentuh pelan perutnya.
Kedua matanya bergerak sendu.
Ia tahu yeoja cantik ini sengaja mengatakan hal seperti itu padanya.

  “Aku tidak bisa berlama-lama disini, Jaejoong ah, Yunho menungguku”

Sontak Jaejoong mengangkat wajahnya.
Menatap mata indah model cantik itu.

  “Yunho disini?” Tanyanya pelan.

Um.
Yeoja berambut pendek itu terkekeh manis.
Ia menunjukkan cincin yang diberikan Yunho kepadanya saat namja tampan itu melamarnya beberapa minggu yang lalu.

  “Um, kami akan menggelar pernikahan di sini, hehehe, saat bunga sakura bermekaran, romantis sekali bukan?”

Jaejoong menahan nafasnya.
Tenggorokannya tercekat.
Kedua matanya terasa memanas dan basah sekarang.

  “N-Ne, pasti bahagia sekali a-ani?” Bisik Jaejoong memaksakan senyumnya.

  “Aku harus pergi sekarang, ah, aku minta mawar birunya satu ya?”

  “N-ne..”

CKLEK.

Namja cantik itu terduduk lemas setelah kepergian Tiffany.
Bibir cherrynya bergetar hebat.
Kedua tangannya memeluk erat perutnya.

Wajahnya basah.
Tangisnya tumpah.
Jaejoong terisak hebat.

Sungguh, rasanya sangat sakit
Perih!

  “Hiks..Hiks..”

Yunnie yah..
Jika pernikahan ini adalah hal yang membuatmu bahagia, maka aku tidak akan marah.
Aku bahagia jika kau bahagia..

Tapi apa yang harus kulakukan?
Jika anak kita yang tidak merasa bahagia?


------


  “Jejung-kun, Jejung-kun~!”

DEG!

Namja cantik itu tersentak kaget.
Lamunannya buyar seketika.
Ia segera menoleh menatap Jessica yang memanggilnya.

  “Waeyo?” Tanya namja cantik itu pelan.

  “Park Yeon Shin datang lagi, kau tahu sendiri kan kalau yeoja itu harus dilayani olehmu?”

  “Arasseo”

Jaejoong tersenyum kecil, ia beranjak dari duduknya dan menghampiri Yeon Shin yang menunggunya seraya memilih beberapa tangkai bunga.

  “Yaa! Yeoja nakal! Ummamu sudah sembuh ania?”

Yeoja cantik itu tersentak kaget.
Ia segera berbalik dan memekik gemas.

  “Unnie!!”

Aish.
Jaejoong menepuk lembut kepala yeoja cantik itu.
Ia mendengus tidak senang.

  “Bukan Unnie, tapi Oppa! Nappeun~!”

Yeoja itu terkikik geli.
Ia menjulurkan lidahnya.

  “Unnie, berikan aku beberapa tangkai tulip ungu, Ummaku menginginkannya”

  “Ia jadi di operasi hm?”

  “Ne, setelah itu masih harus melanjutkan perawatan”

  “Kau harus bersyukur, Shin ah, Ummamu masih bisa bertahan untuk gadis cerewet sepertimu”

Park Yeon Shin terkekeh geli.
Ia mengangguk dan menaikkan alisnya ketika melirik Taecyon yang sedang memilihkan bunga untuk pelanggan yang lain.

  “Yon Oppa!”

Ck.
Jaejoong menatap sebal ke arah yeoja itu.
Ish, ia memanggilku dengan sebutan Unnie, tapi malah memanggil Yon dengan sebutan Oppa.
Gadis nakal.

  “Uurrrgghhh..Hoekk~!”

Namja cantik itu refleks menahan mulutnya dengan tangan kanannya.
Dahinya mengernyit.
Kepalanya terasa sangat pusing sekarang.

Jaejoong segera berlari memasuki kamar mandi.
Ia menghidupkan keran air dan memuntahkan isi lambungnya.

Kedua tangannya bertahan di sisi westafel.
Menahan gejolak memusingkan yang menyerang dirinya.

Jaejoong tersiksa.

Ia tidak kuat.

  “Hiks..”

Namja cantik itu merasa dirinya sangat menyedihkan sekarang.
Seandainya saja Yunho tidak pernah berpikir untuk menceraikan dirinya, mungkin saat ini namja tampan itu sedang memeluk pinggangnya dari belakang.
Berusaha menguatkan dirinya dengan kecupan-kecupan manis yang sangat dirindukan olehnya.

  “Hiks..Hiks..”

Rapuh.
Ia rapuh.
Jaejoong merindukan Yunho.
Jaejoong membutuhkan Yunho.
Jaejoong menginginkan Yunho.

Tapi apa yang harus dilakukannya, kalau Yunho sama sekali tidak membutuhkannya lagi?
Namja itu sudah memiliki Tiffany yang akan menjadi istrinya nanti.

Jaejoong mengeluh berat.
Nafasnya tersendat.
Kakinya bergetar hebat.

BRUKK!

Namja cantik itu meringis sakit saat tubuhnya limbung.
Perlahan pandangannya memburam.
Sampai kemudian semuanya terlihat gelap.

Satu yang ia tahu adalah, ia mendengar kembali bisikan lembut Yunho dalam angannya saat itu.

Lembut, sangat lembut.
Membuat Jaejoong menangis dalam pingsannya.

  [ “Boojae..” ]

TBC:D

1 komentar:

  1. hiks...jadi yunpa menceraikn jaema gara2 tiffany dan berselingkuh dngn fany juga,yunpa benar2 sngt keterlaluan :'(
    pdhl skrng jaema lagi hamil dn sngt membutuhkan yunpa berada di samping nya..

    BalasHapus