PART 1.
Sosok
cantik itu tampak mengerjapkan matanya sendu.
Jemari
lentiknya bergetar pelan mengusap perutnya yang masih rata.
Kemudian
ia memejamkan matanya seraya menghela nafas panjang.
Sudah
seminggu berlalu sejak perceraian mereka.
Namun
Jaejoong sama sekali tidak mendengar berita apa pun mengenai pernikahan kedua
mantan suaminya.
Ia
mulai ragu.
Tidak
mungkin Yunho membatalkan pernikahan itu hanya karena dirinya ania?
Heh,
jangan terlalu percaya diri kau, Kim Jaejoong.
Mungkin
saja pernikahan itu tertunda karena kesibukan Tiffany sebagai seorang model
terkenal ania?
“Jejung-kun,
dimana bunga ini kuletakkan?”
Ah.
Namja
cantik itu sontak berbalik ke belakang.
Menatap
pegawai toko bunganya yang berambut blonde.
“Ne,
disana saja Jessie ah”
Adik
kandung Tiffany itu mengangguk.
Ia
segera meletakkan bunga tulip putih itu di dekat pintu masuk.
Oh
well, adik?
Tentu
saja.
Jaejoong
sudah lama memiliki toko bunga ini.
Yang
letaknya berada di Jepang.
Ia
sengaja membangun usahanya di negeri sakura ini karena ia lahir di Tokyo.
Dan,
yah, Yunho sang suami juga sering menemaninya mengecek bunga di toko.
Dan
saat itulah namja tampan itu berkenalan dengan Tiffany.
Well,
siapa yang tahu kalau hubungan manis layaknya kakak dan adik itu nyatanya
adalah hubungan sepasang kekasih hm?
Tapi
walaupun begitu Jaejoong tidak pernah marah pada Jessica.
Sama
sekali tidak.
Yeoja
blonde ini tidak memiliki hubungan apa pun terhadap masalah yang menimpa rumah
tangganya bersama Yunho.
“Jejung-kun,
apa kau sudah mendengar berita tentang Unnieku?” Tanya Jessica mendadak.
Eoh?
Jaejoong
menoleh memandang Jessica.
Ia
menaikkan alisnya.
“Unnie
bilang ia akan tinggal di sini bersamaku, ia sudah mengatakan hal itu kepada
media massa”
“Tapi,
bukankah ia akan menikah?”
“Ah,
masalah itu, kemarin aku meneleponnya, ia bilang pernikahannya ditunda karena
jadwalnya semakin padat”
Jaejoong
merapatkan bibirnya.
Ia
tidak menyahut lagi.
Namja
cantik itu hanya mengangguk pelan tanda mengerti.
Pindah
kesini?
Apakah
itu berarti Yunho juga ikut Tiffany menetap disini?
Bola
mata Jaejoong bergerak gelisah.
Ah,
walaupun sudah berpisah, tetap saja rasa cintanya bertahan.
“Aku
benar-benar penasaran! Siapa yah, kekasih Fany Unnie?”
Jaejoong
hanya tersenyum pahit mendengarnya.
Hm,
tunggu sampai kau tahu siapa, Jessie ah..
------
“Saya
permisi, tuan”
Yunho
mengangguk pelan.
Ia
hanya diam menghembuskan nafasnya pelan.
Mengacuhkan
sang asisten yang sudah beranjak pergi meninggalkannya.
Pelan,
Yunho membuka matanya.
Menahan
air mata yang akan menyeruak untuk yang kesekian kalinya.
[ “Aku
hamil, Yunho ah..” ]
Jeongmall.
Demi
apa, ia benar-benar menyesal
Ia
sama sekali tidak menyangka kalau ternyata Jaejoong sedang mengandung anaknya.
Ya
Tuhan.
Sekarang
apa yang harus dilakukannya?
SRET.
Yunho
melirik berkas yang tergeletak di atas meja.
Mata
musangnya bergerak cepat.
Ia
baru saja meminta data keberadaan mantan istrinya dari sang asisten.
“Jepang,
hm?” Gumam Yunho lirih.
Nyaris
tidak terdengar.
Kemudian
ia tersenyum kecut.
Apa?
Apa
rencana yang sedang kau susun, Jung?
Meminta
Jaejoong untuk kembali padamu kah?
Atau
malah memaksanya?
Setelah
kau lukai hati dan perasaannya?
Lalu
apa yang akan kau lakukan pada Tiffany?
“Hh..”
BRAKK!
DEG!
Namja
tampan itu terlonjak kaget.
Sontak
ia menoleh menatap sang Umma yang baru saja menggebrak pintu ruangannya.
Raut
wajah Jung Keybum terlihat sangat emosi.
“Anak
bodoh!” Maki Keybum seraya memukuli kepala Yunho.
Namja
tampan itu meringis.
Ia
berusaha menghindar dari kekerasan yang dilakukan Ummanya.
“Aku
benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiranmu!”
“Umma!
Appo!”
“Kau
memang pantas mendapatkannya! Rasakan ini!”
Yunho
terus berusaha melindungi kepalanya.
Namun
percuma, Keybum tetap berhasil melancarkan serangan kesalnya.
Setelah
puas memukuli putranya, yeoja cantik bermata kucing itu menarik nafas panjang.
Ia
mendelik menatap Yunho.
“Kenapa
kau menceraikan Jaejoong, hah? Wae?”
“Aku---”
“Setelah
kau berlutut di kakiku dan menangis dua tahun yang lalu agar aku merestui
pernikahanmu dengannya, lalu kau ceraikan dia begitu saja?! Bukankah kau sudah
berjanji kepadaku akan terus bersamanya dan melindungi dirinya?!”
HAISH!
Yeoja
bermata kucing itu memijat pelipisnya.
Ia
mendelik kepada Yunho dan kembali memukuli kepalanya.
“Jaejoong
hamil, Umma” Ujar Yunho kemudian.
DEG.
Mwo?
Mwo?
“YAISH!
Anak sialan! Kau menceraikannya karena ia hamil?! Suami macam apa kau hah?!
Umma tidak pernah mendidikmu seperti itu, Jung Yunho!”
“Umma!
dengarkan aku dulu!”
“Apa
yang harus Umma dengar?!”
Yunho
mendesah pendek.
Kali
ini ia yang memijat pelipisnya.
Oh
gosh..
“Aku
tidak tahu kalau ia hamil, Umma. Ia mengatakannya kepadaku saat surat itu
ditandatanganinya”
“Ya
Tuhan, oh, kepalaku, kepalaku, aigoo”
Yeoja
bermata kucing itu mengelus kepalanya.
“Lalu
apa yang akan kau lakukan heh?”
Yunho
mengangkat wajahnya.
Ia
terdiam sejenak.
Ah,
ne, ia lupa kalau Keybum belum tahu tentang rencana awalnya yang akan menikahi
Tiffany.
“YUNHO
AH!”
Namja
tampan itu mengerjapkan mata musangnya.
“Jepang,
ne, aku akan segera ke Jepang, lalu menemui Jaejoong” Sahut Yunho menganggukkan
wajahnya.
“Lalu
apa yang akan kau lakukan setelah bertemu dengannya?” Balas Key kembali
bertanya.
Yunho
tidak menyahut.
Hanya
bola matanya yang tampak bergerak pelan.
------
“Hoekk~!”
“Omo! Jaejoongie,
gwenchana?”
“Ung,
gwenchana, Yon ah..Uurrghh..Hoekk~!”
Namja
elegan bernama Ok Taecyon itu mengerutkan dahinya.
Ia
mengelus tengkuk Jaejoong membantu agar namja cantik itu mengeluarkan isi
lambungnya yang tertahan.
“Omo!
Jejung-kun muntah-muntah lagikah?”
Taecyon
segera menoleh ke belakang.
Memandang
Jessica yang baru saja menutup toko bunga milik Jaejoong.
Namja
elegan itu mengangguk.
KRET.
Jaejoong
segera menutup keran air setelah ia selesai.
Namja
cantik itu berbalik dan memaksakan senyumnya.
Ah,
kepalanya terasa sangat pusing sekarang.
“Gwenchana,
hanya mual biasa, Jessie” Ujar Jaejoong lembut.
Jessica
mengerutkan dahinya.
Ia
tahu namja cantik tidak sedang baik-baik saja.
“Aishh
dimana suamimu itu hh? Kekasihnya sedang hamil ia malah mengurus perusahaan di
London!” Omel yeoja blonde itu kesal.
Hmp,
Jaejoong tersenyum kecut.
Well,
ia telah berbohong pada yeoja cantik ini.
Jaejoong
tidak ingin Jessica bertanya lebih lanjut dan mengetahui kalau Unnie
tercintanya lah yang memercikkan bumbu pedas pada rumah tangganya bersama
Yunho.
“Joongie,
ada yang kau inginkan?”
Jaejoong
menoleh memandang Taecyon.
Ia
memiringkan wajahnya, membuatnya tampak begitu imut.
“Tidak
merepotkanmu, Yon?”
Hmp,
namja elegan itu terkekeh geli mendengar pertanyaan Jaejoong yang begitu lugu
dan polos.
“Kalau
kau merepotkanku, tidak mungkin aku bertanya, Joongie” Tawa Taecyon seraya
mengacak lembut rambut almond Jaejoong.
Jessica
hanya tersenyum kecil melihatnya.
“Uuh”
Pout Jaejoong merapikan kembali rambutnya.
“Jja,
aku dan Jessie akan mencarikan apa yang kau inginkan, katakan” Ujar Taecyon
lembut.
Jaejoong
menggigit pelan bibirnya.
“Bonjjuk,
aku ingin Bonjjuk, Yon ah”
“Arasseo,
tunggu disini ne?”
“Ng,
tapi nanti harus kau dan Jessie yang memakan Bonjjuknya ne?”
Eoh?
Taecyon
dan Jessica saling menatap satu sama lain.
Kemudian
mereka tertawa geli.
“Hahahaha,
aku senang kau memasukkanku ke dalam daftar mengidammu, Jejung-kun, itu artinya
kau memiliki aku di dalam hatimu ania?” Tawa Jessica geli.
Yeoja
blonde itu menepuk lembut bahu Jaejoong.
Membuat
namja cantik itu semakin mempoutkan bibirnya lucu.
“Aku
ingin Bonjjuk-ku, Jessie~~” Rengek Jaejoong kesal.
“Lebih
tepatnya Bonjjuk kami, Joongie ah” Kekeh Taecyon lembut.
Jaejoong
menjulurkan lidahnya.
Lalu
ia mengantarkan Taecyon dan Jessica sampai ke depan toko.
“Gomen,
bisa aku minta beberapa tangkai bunga lily putih?”
Omo.
Namja
cantik itu segera menoleh.
Kemudian
ia mengangguk manis dan mempersilahkan pelanggan berseragam sekolahnya itu
masuk ke dalam toko.
------
“Fuhh..”
Namja
cantik itu mengusap keringat di pelipisnya.
Hari
sudah semakin siang.
Tapi
Taecyon dan Jessica lama sekali kembalinya.
Hmm,
mungkin sangat susah mencari Bonjjuk di Jepang.
KLING KLING~
“Ah,
selamat da---”
DEG.
Kedua
mata bening itu sontak membulat sempurna.
Menatap
gadis yang telah berhasil memonopoli mantan suaminya.
Tiffany
Hwang.
“Oh, kau”
Gumam yeoja berambut pendek itu menaikkan alisnya.
Jaejoong
menelan salivanya.
“Dimana
Jessica?”
“Ia
sedang keluar sebentar, kau baru saja tiba, Fany ya?”
“Ne,
adikku sudah memberitahumu kalau aku akan tinggal di Tokyo ania?”
“Ne”
Tiffany
menghela nafas pendek.
Ia
mengibas pelan rambutnya dan kembali menatap Jaejoong.
“Katakan
padanya kalau ia sudah kembali, aku tidak bisa tinggal bersama dengannya,
karena aku akan tinggal bersama kekasihku” Ujar Tiffany tersenyum kecil.
DEG.
Jaejoong
refleks menyentuh pelan perutnya.
Kedua
matanya bergerak sendu.
Ia
tahu yeoja cantik ini sengaja mengatakan hal seperti itu padanya.
“Aku
tidak bisa berlama-lama disini, Jaejoong ah, Yunho menungguku”
Sontak
Jaejoong mengangkat wajahnya.
Menatap
mata indah model cantik itu.
“Yunho
disini?” Tanyanya pelan.
Um.
Yeoja
berambut pendek itu terkekeh manis.
Ia
menunjukkan cincin yang diberikan Yunho kepadanya saat namja tampan itu
melamarnya beberapa minggu yang lalu.
“Um,
kami akan menggelar pernikahan di sini, hehehe, saat bunga sakura bermekaran,
romantis sekali bukan?”
Jaejoong
menahan nafasnya.
Tenggorokannya
tercekat.
Kedua
matanya terasa memanas dan basah sekarang.
“N-Ne,
pasti bahagia sekali a-ani?” Bisik Jaejoong memaksakan senyumnya.
“Aku
harus pergi sekarang, ah, aku minta mawar birunya satu ya?”
“N-ne..”
CKLEK.
Namja
cantik itu terduduk lemas setelah kepergian Tiffany.
Bibir
cherrynya bergetar hebat.
Kedua
tangannya memeluk erat perutnya.
Wajahnya
basah.
Tangisnya
tumpah.
Jaejoong
terisak hebat.
Sungguh,
rasanya sangat sakit
Perih!
“Hiks..Hiks..”
Yunnie yah..
Jika pernikahan
ini adalah hal yang membuatmu bahagia, maka aku tidak akan marah.
Aku bahagia jika
kau bahagia..
Tapi apa yang
harus kulakukan?
Jika anak kita
yang tidak merasa bahagia?
------
“Jejung-kun,
Jejung-kun~!”
DEG!
Namja
cantik itu tersentak kaget.
Lamunannya
buyar seketika.
Ia
segera menoleh menatap Jessica yang memanggilnya.
“Waeyo?”
Tanya namja cantik itu pelan.
“Park
Yeon Shin datang lagi, kau tahu sendiri kan kalau yeoja itu harus dilayani
olehmu?”
“Arasseo”
Jaejoong
tersenyum kecil, ia beranjak dari duduknya dan menghampiri Yeon Shin yang
menunggunya seraya memilih beberapa tangkai bunga.
“Yaa!
Yeoja nakal! Ummamu sudah sembuh ania?”
Yeoja
cantik itu tersentak kaget.
Ia
segera berbalik dan memekik gemas.
“Unnie!!”
Aish.
Jaejoong
menepuk lembut kepala yeoja cantik itu.
Ia
mendengus tidak senang.
“Bukan
Unnie, tapi Oppa! Nappeun~!”
Yeoja
itu terkikik geli.
Ia
menjulurkan lidahnya.
“Unnie,
berikan aku beberapa tangkai tulip ungu, Ummaku menginginkannya”
“Ia jadi
di operasi hm?”
“Ne,
setelah itu masih harus melanjutkan perawatan”
“Kau
harus bersyukur, Shin ah, Ummamu masih bisa bertahan untuk gadis cerewet
sepertimu”
Park
Yeon Shin terkekeh geli.
Ia
mengangguk dan menaikkan alisnya ketika melirik Taecyon yang sedang memilihkan
bunga untuk pelanggan yang lain.
“Yon
Oppa!”
Ck.
Jaejoong
menatap sebal ke arah yeoja itu.
Ish, ia
memanggilku dengan sebutan Unnie, tapi malah memanggil Yon dengan sebutan Oppa.
Gadis nakal.
“Uurrrgghhh..Hoekk~!”
Namja
cantik itu refleks menahan mulutnya dengan tangan kanannya.
Dahinya
mengernyit.
Kepalanya
terasa sangat pusing sekarang.
Jaejoong
segera berlari memasuki kamar mandi.
Ia
menghidupkan keran air dan memuntahkan isi lambungnya.
Kedua
tangannya bertahan di sisi westafel.
Menahan
gejolak memusingkan yang menyerang dirinya.
Jaejoong
tersiksa.
Ia
tidak kuat.
“Hiks..”
Namja
cantik itu merasa dirinya sangat menyedihkan sekarang.
Seandainya
saja Yunho tidak pernah berpikir untuk menceraikan dirinya, mungkin saat ini
namja tampan itu sedang memeluk pinggangnya dari belakang.
Berusaha
menguatkan dirinya dengan kecupan-kecupan manis yang sangat dirindukan olehnya.
“Hiks..Hiks..”
Rapuh.
Ia
rapuh.
Jaejoong
merindukan Yunho.
Jaejoong
membutuhkan Yunho.
Jaejoong
menginginkan Yunho.
Tapi
apa yang harus dilakukannya, kalau Yunho sama sekali tidak membutuhkannya lagi?
Namja
itu sudah memiliki Tiffany yang akan menjadi istrinya nanti.
Jaejoong
mengeluh berat.
Nafasnya
tersendat.
Kakinya
bergetar hebat.
BRUKK!
Namja
cantik itu meringis sakit saat tubuhnya limbung.
Perlahan
pandangannya memburam.
Sampai
kemudian semuanya terlihat gelap.
Satu
yang ia tahu adalah, ia mendengar kembali bisikan lembut Yunho dalam angannya
saat itu.
Lembut,
sangat lembut.
Membuat
Jaejoong menangis dalam pingsannya.
[ “Boojae..”
]
TBC:D
hiks...jadi yunpa menceraikn jaema gara2 tiffany dan berselingkuh dngn fany juga,yunpa benar2 sngt keterlaluan :'(
BalasHapuspdhl skrng jaema lagi hamil dn sngt membutuhkan yunpa berada di samping nya..