This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Selasa, 22 Desember 2015

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/RUNNING MAN



Tittle: RUNNING MAN

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: YUNJAE

Length: ONESHOOT

Rating: family-hurt-romance-funny-friendship-semi canon

WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


!!!
.
.
.
  “Aaah, malam yang dingin, YAH! Kenapa kalian mengumpulkan kami di lapangan luas seperti ini eoh?! Aigoo!”

Para Staff Running Man tertawa ketika MC Nasional Korea itu mengomel dengan khasnya.
Jaesuk mengusap hidungnya yang merah sementara para anggota yang lain tampak sibuk menghangatkan diri.
Haroro terkejut dan tertawa seraya menunjuk Jihyo—Mong Ji—yang sedang mengerutkan hidungnya.

  “Apa kau lihat sesuatu keluar dari hidungnya? Hahaha!” Tawa Haroro girang.

  “Apa kau membutuhkan tangan Oppa sebagai pengganti tissue?” Celetuk Gary tiba-tiba.

Membuat Jongkook dan Gwangsoo ikut tertawa. Sementara Sukjin hanya menggeleng dengan senyum tipis.

  “Hatchi~! Aduh, hidungku~” Gerutu Jaesuk kemudian.

!!!

SRAK!

  “YA! Mwoaneungoya?!” Teriak Jongkook kaget.

Gwangsoo kedapatan merobek nametag The Commander.
Jerapah malang itu refleks berlutut di atas salju memohon ampun dari sang macan.
Para Staff tidak bisa menahan tawa mereka lebih lama lagi.
Mereka tertawa lantang ketika Gwangsoo berguling-guling di atas salju saat ia menyadari kalau celananya sobek di bagian lutut.
Membuat kulit telanjangnya tersetrum dingin karena salju.

  “YA!” Teriak Haroro dengan suara khasnya.

Ia memukuli Jerapah dengan topi pororonya.

  “Baiklah, kita semua sudah kedinginan dan cukup terhibur dengan kelakuannya Gwangsoo, sekarang mari kita sambut tamu kita pada malam hari ini!”

  “Wooo~~” Sorak para member Running Man.


Mereka semua menoleh ke arah kanan di mana Staff sudah menyiapkan pintu gerbang sederhana yang dihiasi dengan bunga-bunga mawar.

  “Apakah itu gadis cantik? Katakan padaku kalau itu gadis cantik!” Jerit Haroro gemas.

  “SNSD!” Teriak Gwangsoo menimpali.

Kain yang menutupi pintu gerbang itu terbuka, menampilkan sesosok namja cantik yang menyapa para member dengan sopan.

  “OH!!” Seru para member Running Man kompak.

Jaesuk yang juga terkejut segera melompat keluar dari barisan member dan berteriak lantang.

  “DONGBAAANGG~! JJAAAA~~!!”

Pria cantik yang baru saja membungkuk itu terkejut dan sontak tertawa lebar.
Ia menutup wajahnya yang memerah dan terkikik geli seraya mendekati para member.

  “OMO! Apakah ini benar-benar Kim Jaejoong?!” Seru Haroro tidak percaya.

  “Ne, anyeonghaseyo Nuna” Ujar Jaejoong seraya membungkuk sopan kepada Mong Ji.

Jongkook dan Sukjin sontak tertawa dan menepuk bahu Haroro yang diabaikan.

  “Sudah lama sekali eoh? Akhirnya muncul juga di sini!” Ujar Jihyo seraya mengguncang bahu namja cantik itu.

Membuat Gary yang berdiri di samping Jaejoong segera menatap tajam namja cantik itu.

  “Hahahah! Lihat wajah Gary! YYA! Apa kau tidak sadar diri? Jangan berdiri di samping Jaejoong! Kau tidak terlihat lagi di kamera!” Teriak Jaesuk lantang.

Oh?
Jaejoong yang seolah tersadar segera menoleh ke samping dan tertawa menatap wajah lucu Gary.
Pria cantik itu membungkuk sopan.

  “Mianhae, aku tidak tahu kalau suaminya Jihyo Nuna ada di sini”

!!!

Gary membulatkan mata sipitnya.
Suami?!

  “Oh, adik ipar! Sudah lama tidak berjumpa!” Ujar Gary memeluk Jaejoong.
 
  “YYA!” Teriak para member Running Man.

Jaejoong tertawa, ia menutup mulutnya dengan punggung tangan.

  “Apakah masih ada tamu lagi?” Tanya Jaesuk mengalihkan perhatian yang lain agar melihat ke arah gerbang.

  “Bukankah biasanya ada Jaejoong selalu ada dua lagi? Junsu dan Yoochun!” Ujar Mong Ji semangat.

Gerbang kain itu terbuka dan menampilkan sosok Junsu dan Yoochun yang bergandengan tangan.
Mereka segera membungkuk sopan sementara Junsu malah terlihat senang dengan menepuk-nepuk tangannya.

  “Aku benar-benar tidak menyangka bisa bertemu dengan para member Running Man! Oh! Aku fans The Commander! Selalu ada suara SPARTA kalau Jongkook muncul kan?” Seru Junsu heboh.

Jongkook tertawa malu.

  “YYA! Padahal aku fansmu!” Teriak Haroro meledak.

Ia melemparkan topi pororonya ke atas salju.
Membuat Junsu semakin tertawa heboh.

  “Anyeonghaseyo Hyung” Ujar Yoochun menyapa Sukjin.

  “Ne, anyeonghaseyo” Balas Sukjin ramah.

  “Hahaha! Lihat! Yoochun dan Sukjin Hyung seperti menantu dan mertua!” Tawa Gwangsoo heboh.

  “YYA! Jangan mengganggu Yoochun!” Teriak Haroro setelah mengambil topinya lagi.

  “Wae wae wae? Kau kan fansnya Junsu!” Balas Gwangsoo menyodorkan tubuhnya ke depan.

  “Aku fansnya Yoochun mulai sekarang!” Seru Haroro meledak.

Mereka semua tertawa geli.

  “Aah, sudah lama sekali tidak melihat kalian di acara televisi, sekarang kalian sudah berdiri dengan nama baru bukan? JYJ!” Ujar Jaesuk kembali mengarahkan pembicaraan.

Para member Running Man bersorak kagum seraya menganggukkan wajah mereka.

!!!

SRAK!

Jongkook terkejut ketika ia mendengar suara robekan dari nametagnya.
The Commander itu segera melihat ke belakang dan mendapati Junsu yang tertawa tidak jelas di sana.

  “Aku selalu ingin melakukan hal ini, hehehe” Ujarnya lucu.

  “YA! Kenapa semua orang selalu ingin merobek nametag milikku eoh!” Pekik Jongkook tidak percaya.

  “Coba kau jadi Gwangsoo, tidak akan ada yang mau merobek milikmu” Sahut Jaesuk kembali tertawa.

Para member menoleh ke arah sang Jerapah, tapi apa yang mereka lihat malah membuat mereka meledak dan menarik-narik namja bertubuh tinggi itu.
Gwangsoo sedang berdiri di samping Jaejoong meminta tanda tangan namja cantik itu.

  “Minggir kau! Mengganggu pemandangan!” Teriak Haroro.

  “Hyung! Chakkamanyo! Hyung!” Seru Gwangsoo heboh.

Sementara Jaejoong, Junsu, Yoochun dan member lainnya lagi-lagi tertawa.

Jaesuk menaikkan alisnya ketika ia mendapatkan arahan dari PD Staff.
Ia memiringkan kepalanya dan memasang tampang tidak percaya.

  “Mwo? Masih ada lagi?” Ujarnya bingung.

  “Wae wae wae Hyung?” Tanya Gary tidak sabar.

  “Mereka bilang kita masih punya tamu lagi” Balas Jaesuk seraya menoleh ke arah pintu gerbang berbunga itu.

Membuat semua orang yang berdiri di sana ikut menoleh ke arah gerbang.

??

  “OH!!” Pekik para member Running Man kompak.

  “Anyeonghaseyo” Sapa kedua lelaki tampan yang berjalan keluar dari gerbang.

  “TVXQ!” Teriak Gwangsoo menggila.

Jaejoong, Junsu dan Yoochun sontak membeku.
Sementara Jongkook sudah melempar Sukjin dan Jaesuk yang berdiri di sekitarnya dengan kasar.

  “Minggir kalian! Ini tempatnya Yunho dan Changmin!” Teriak Sparta heboh.

  “Ya ya ya! Kenapa kalian semua bersikap memalukan seperti ini eoh!” Ujar Sukjin melotot.

Jongkook balas melotot kepada sang Impala.
Membuat Sukjin segera mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Changmin yang seharusnya membungkuk sopan seperti Yunho malah tertawa sambil bertepuk tangan.
Aigoo—mereka tidak pernah berubah. Selalu lucu dan menghibur.

  “Anyeong Yunho, kami harap kau memperlakukan Jongkook dengan baik hari ini, ia masih saja menjadi fansmu” Ucap Jaesuk ramah.

  “YA! Kau membuatku malu! Tutup mulutmu!” Teriak Sparta Kook marah.

  “Kau menyuruhku menutup mulut? Berani sekali kau!” Balas Jaesuk melotot.

DUAK!

!!!

Jongkook terkejut ketika Gwangsoo mendadak menendang kakinya.
Ia melotot tajam kepada sang Jerapah hingga membuat namja bertubuh tinggi itu sekali lagi refleks berlutut di atas salju dan segera menjerit-jerit karena dinginnya salju menyetrum lututnya.

Changmin tertawa heboh.
Sementara Yunho hanya terkekeh geli.

Kedua namja tampan itu menoleh ke samping kanan dan terkejut mendapati bukan hanya mereka bintang tamu Running Man kali ini.

  “Omo, mereka bertemu! Bagaimana ini?” Ujar Mong Ji kaget.

  “Ya! Hahaha apanya yang bagaimana?” Tawa Haroro geli.

GREPP!

Jaejoong, Junsu dan Yoochun terkejut ketika Shim Changmin menubruk mereka dengan pelukan mautnya.
Ketiga namja itu refleks membalas pelukan sang magnae dengan kompak.

  “Aigoo, mengharukan sekali” Gumam Sukjin seraya melepas kacamatanya.

Yunho yang melihat para anggotanya saling berpelukan segera melangkahkan kakinya dan ikut memeluk keempat namja tampan itu.
Gwangsoo berjalan hendak ikut berpelukan, tapi Joongkook, Gary dan Haroro sudah lebih dulu menyeretnya dan melemparnya ke atas tumpukan salju.
Membuat Jerapah pengkhianat itu berteriak-teriak tidak terima.

  “Baiklah! Sekarang saatnya pembagian tim!” Seru Jaesuk mencairkan suasana.

Kelima namja itu segera melepaskan pelukan mereka masing-masing dan menatap kamera.
Oh—look at those red eyes.
Semuanya menangis diam-diam.
Junsu dan Yoochun menggenggam tangan Changmin yang berada di antara mereka.
Changmin segera menggenggam tangan Jaejoong secara refleks.

Membuat namja cantik itu terkesiap dan melirik Yunho diam-diam.

Ia ingin sekali menggenggam tangan itu.
Tapi jantungnya berdebar begitu kencang.

Ia tidak berani.
Tidak setelah tangan itu pernah menolaknya untuk mendekat.

GREPP!

DEG!

Jaejoong terkejut.
Ia mendongak menatap Yunho yang menggenggam tangannya.
Mata bulatnya kembali berkaca-kaca.
Tapi Yunho terlihat tidak acuh.
Pria tampan itu fokus ke kamera.

Membuat Jaejoong kembali menundukkan wajahnya dan menghembuskan nafas pelan.

Bogoshippo Yunnie ah..


-------


Para member Running Man beserta kelima namja tampan itu sedang berganti pakaian di ruangannya masing-masing.
Tapi mereka semua kecuali Jaejoong dipanggil keluar oleh PD Staff diam-diam.
Mereka akan bermain game membentuk buah tomat cherry menjadi segitiga tiga dimensi.
Siapa yang berhasil akan mendapatkan running ball.

Tapi game sebenarnya adalah 1:11.
Mereka harus berhasil mencoret wajah Jaejoong dengan tomat cherry tanpa disadari oleh namja cantik itu.
Dan kalau mereka berhasil, semuanya akan mendapatkan running ball kecuali Jaejoong.

  “Yeah! Aku sangat bersemangat hari ini!” Ujar Gary yang sudah selesai mengganti pakaiannya.

Rapper Leessang itu segera memasuki ruangan di mana terdapat 12 meja kecil yang disusun melingkar.
Semua orang sudah berkumpul di sana dan menatap Gary yang terlambat datang.

  “Aish Jihyo ya jangan menatap Oppa seperti itu” Seru namja bertopi itu mendadak.

Mong Ji menaikkan alisnya dan melempari Gary dengan tomat cherry miliknya.
Membuat kelima namja tampan yang menjadi bintang tamu di hari itu tertawa kompak.

  “Baiklah, kalian lihat tumpukan tomat cherry di atas meja masing-masing? Kita akan berlomba menumpuk tomat cherry ini menjadi segitiga tiga dimensi!” Seru Jaesuk semangat.

  “Ah, gampang sekali” Ujar Sukjin menyingsingkan lengan bajunya.

Mereka semua segera duduk di depan meja masing-masing dan menyusun buah tomat cherry tersebut.
Junsu, Yoochun dan Changmin saling melirik dan mengamati Jaejoong yang terlihat serius.
Menunggu waktu yang tepat untuk melaksanakan misi.

Haroro memecahkan tomat cherrynya dan membuat tangannya menjadi berlumuran cairan merah.
Ia segera bangkit dan mencubit pipi kanan Jaejoong.

  “Aigoo kiyeowo!” Seru Pororo bertopi itu lucu.

!!!

Jaejoong menoleh, menatap Haroro dengan alis yang dinaikkan.
Membuat Pororo membeku di tempat.
Omo! Apakah ia gagal? Apakah Jaejoong menyadari pipinya yang tercoret?

  “Aku namja Hyung” Ujar Jaejoong tiba-tiba.

Haroro terkejut, kemudian ia tertawa bersama member lainnya.

Haroro Success!

  “YA!” Yoochun berteriak lantang, Gwangsoo dan Changmin baru saja merusak formasi tomat cherrynya.

Membuat buah kecil itu menggelinding tidak beraturan.

  “Omo omo! Yunho hampir berhasil!” Seru Jihyo menunjuk meja milik Yunho.

Jaesuk segera bangkit dari duduknya dan mendorong formasi tomat cherry milik Yunho dengan jari telunjuknya.
Membuat namja tampan itu berteriak kesal ketika tomat cherry miliknya berjatuhan di lantai.

  “Hahahaha! Hahaha~” Tawa Sukjin seraya mencolek pipi Jaejoong dengan tangannya yang merah.

Tapi Jaejoong tidak peduli, ia terlalu berkonsentrasi dengan tomat cherrynya.

Ji Sukjin Success!

  “Oh, Jaejoongie, kau hampir selesai! Pintar sekali~” Ucap Jihyo seraya mencubiti pipi Jaejoong.

Di saat yang bersamaan Jaesuk ikut mencubit pipi Jaejoong yang satunya.

Namja cantik itu mengerutkan dahinya.
Ia menatap kedua member yang sudah mengganggunya itu dengan kesal.

  “Jangan menggangguku, Hyung, Nuna” Gerutunya.

Oh!
Mong Jihyo, Yoo Jaesuk, Success!

  “Hyung, jangan terlalu kaku, rileks sedikit” Ujar Yoochun yang sudah bangkit dari duduknya dan memijat leher Jaejoong.

Namja cantik itu mengindikkan bahunya mencoba mengusir Yoochun.
Tapi namja chubby itu segera memanfaatkan situasi dengan segera menempelkan telunjuknya di pipi Jaejoong.
Kemudian ia segera menjauhi namja cantik itu.

Park Yoochun, Success!

  “Jaejoongie”

DEG.

Namja cantik itu terkejut.
Ia mendongak dan membulatkan mata besarnya mendapati Yunho yang berlutut di seberang mejanya.
Namja tampan itu menarik dagu Jaejoong dengan tangan kirinya.
Membuat wajah Jaejoong tertarik begitu dekat dengan wajah Yunho.

  “YA YA YA!” Teriak Changmin dan Gary kompak.

Yunho mengusap bibir ranum Jaejoong dengan ibu jarinya.
Ia tersenyum kecil.

  “Berkonsentrasilah yang benar” Bisik namja tampan itu.

DEG DEG DEG.

Pipi Jaejoong merona semu.
Ia mengerutkan dahinya tidak mengerti.
Sementara Yunho sudah kembali duduk di mejanya.
Para member Running Man memperhatikan Jaejoong dengan jantung yang berdebar-debar.
Oh! Serangan Yunho yang barusan frontal sekali!

Namja cantik itu pasti akan sadar!

Jaejoong menyentuh bibirnya yang diusap Yunho.
Namun kemudian ia mengerutkan dahinya ketika merasakan sesuatu yang basah di sana.

  “Ige mwoya?” Ujar namja cantik itu kaget.

Jarinya berwarna merah.
Ia lalu menyentuh pipinya dan refleks meneriaki orang-orang yang sudah menyentuh wajahnya.

  “Kalian mengotori wajahku!” Pekiknya kesal.

  “AISH Jung Yunho!” Seru member Running Man dan yang lainnya lantang.

Mereka mengerubungi Yunho dan memecahkan tomat cherry di wajah tampan Yunho.
Sementara Gwangsoo dan Changmin sudah mengoleskan tomat cherry yang basah di alis namja tampan itu.
Mereka berdua tertawa kesenangan.

  “Dengan ini hanya Kim Jaejoong yang berhak mendapatkan running ball!” Seru Jaesuk seraya mengangkat tangan Jaejoong ke udara.

Namja cantik itu terlihat bingung.
Ia mengerutkan dahinya lucu.
Tapi kemudian ia segera tersenyum kepada kamera dan memamerkan running ballnya.

Sesi game pertama selesai!


-------


  “Woah! Aku selalu ingin bermain hide and seek di Running Man!” Seru Junsu heboh.

Ia menggoyangkan kakinya yang terikat lonceng berwarna emas lalu terkikik lucu.

  “Baru kali ini aku melihat orang yang bahagia dengan permainan ini” Komentar Sukjin menggelengkan kepalanya.

  “Aku prihatin dengan Junsu” Sambung Gary ikut menggeleng.

  “Tunggu saja sampai ia yang bersembunyi, ia akan menangis” Ujar Haroro menghela nafasnya.

Junsu tersenyum lebar.
Ia menatap kamera dengan penuh percaya diri.

  “PD-nim akan mengabulkan permintaanku bukan? Aku ingin satu tim dengan Kim Jong Kook!” Seru Junsu riang.

Gwangsoo, Gary, dan Haroro melotot.

  “ANDWAE!!” Teriak mereka kompak.

Junsu kembali tertawa.

  “Kook tidak akan mau, ia selalu ingin satu tim dengan Yunho! Hahaha!” Tawa Mong Ji menepuk tangannya.

Yunho tersenyum, ia mengangguk pelan kepada Jong Kook yang sudah salah tingkah.

  “Aigoo, banyak sekali permintaan! Tapi sayangnya tim sudah terbagi!” Seru Jaesuk kembali memimpin suasana.

Jaejoong yang sedari tadi merapatkan bibirnya diam-diam melirik Yunho yang berdiri di samping Changmin.
Sedikit banyak ia berharap agar bisa satu tim dengan pria tampan itu.
Walau mungkin Yunho akan menolaknya—lagi.
Pria cantik itu menghela nafasnya.

  “Kim Joong Kook, Xia Junsu, Ji Sukjin!” Seru Jaesuk seraya menyerahkan seragam olahraga berwarna merah.

  “Gomawo PD-nim! Running Man! I love you!” Pekik Junsu senang.

  “Aku tidak masalah dengan Junsu, tapi apa tidak keterlalua menaruh Sukjin Hyung bersama kami?” Seru Jong Kook protes.

Impala maju ke depan.
Ia melotot kepada Sparta.

  “Apa? Apa ada masalah denganku?” Tanya Sukjin garang.

  “Yaish! Tentu saja!” Balas Sparta Kook kesal.

  “Kalau begitu aku minta ganti dengan Gwangsoo” Ujar Sukjin kemudian.

Jong Kook histeris.

  “ANDWAE!” Jeritnya lantang.

Semua orang tertawa lucu.
Sementara Gwangsoo sudah menatap penuh tekanan kepada Jong Kook.
Hidungnya kembang kempis dengan bibir yang terlipat ke dalam.
Yoochun dan Changmin tidak bisa menahan tawa mereka ketika menyadari perubahan ekspresi Gwangsoo yang begitu konyol.

  “Yoochun, Haroro, Gary!” Seru Jaesuk menyerahkan seragam berwarna kuning kepada mereka bertiga.

  “Yeah!” Teriak Haroro dan Gary mengepalkan tangan mereka.

Kedua bocah Running Man itu segera menyeret Yoochun yang terkikik geli karena tingkah mereka.

  “Baiklah, masih tersisa dua tim lagi!” Ujar Jaesuk menatap kamera.

Yunho melirik ke arah Changmin dan Jihyo yang saling tersenyum penuh arti.
Sepertinya mereka akan satu tim kali ini.
Pria tampan itu mendesah pendek.
Ia mengalihkan pandangannya menatap Jaejoong.

Yunho tertegun.
Jaejoong sedang menunduk memejamkan matanya.
Darah Yunho berdesir.
Ia telah mengenal Jaejoong selama bertahun-tahun.
Namja tampan itu membuang pandangannya ke arah lain.

Ia mengerutkan dahinya.

Apakah Jaejoong sedang berdoa agar mereka satu tim? Pikir Yunho ragu-ragu.

  “Jaesuk, Changmin, Gwangsoo! YAH YAH! Bagaimana nama Gwangsoo ada tim kami?! Aku dan Changmin saja sudah cukup!” Ujar Jaesuk panik sendiri.

  “Changmin-sshi! Saranghae!” Seru Gwangsoo menyerbu Changmin.

Namja berwajah kekanakan itu tertawa.
Ia menghindar dari pelukan Gwangsoo hingga membuat jerapah itu menatap kesal kepadanya.
Jaejoong membuka mata besarnya.
Ia menatap Yunho tidak percaya.

Oh! Bukankah itu berarti—

  “Kalau begitu tim terakhir adalah Jihyo, Jaejoong, dan Yunho!” Seru Jaesuk menyerahkan seragam berwarna biru.

Jihyo segera menerimanya tanpa protes, ia tersenyum senang.

  “Hari ini saja kubiarkan kau bersama dua lelaki menarik ini, Jihyo yah, setelah itu kau akan selalu bersamaku!” Ujar Gary tiba-tiba.

  “Mulai sekarang di kalenderku tidak ada lagi hari Senin, Oppa” Balas Jihyo tenang.

Mereka semua tertawa bersama kecuali Gary.
Rapper Leessang itu melempar topinya ke atas salju dan berteriak tidak rela.

  “Baiklah! Waktu kita 30 menit untuk setiap tim dengan 7 detik pergantian posisi! Tim pertama yang akan menyerang adalah timnya Junsu dan timnya Yoochun!” Ujar Jaesuk setelah mengancingi jaket hijaunya.

Tim Changmin dan YunJae segera berlari memasuki gedung Seoul Art Centre yang menjadi lokasi hide and seek minggu ini.
Sementara tim Junsu dan Yoochun harus menunggu sampai 3 menit pertama untuk menyusul masuk.

  “Cari tempat bersembunyi yang aman dan jangan keluar sampai tanda pergantian posisi berbunyi! Tim kita harus menang! Ah! Jaejoong masih baru, ada baiknya kalian bersembunyi bersama!”

Yunho baru saja akan menyahut ucapan Mong Ji, tapi wanita tanpa make up itu sudah berlari kencang dan menghilang di balik lift.
Changmin dan yang lainnya juga sudah tidak terlihat.
Namja tampan itu menghela nafas.
Ia tidak punya pilihan lain.

Pria tampan itu segera menarik tangan Jaejoong dan membawanya berlari menuju ruang panggung.

  “Yu—Yunho” Panggil Jaejoong tercekat.

Yunho terlalu fokus untuk bersembunyi.
Ia tidak mendengar panggilan Jaejoong dan menyeret namja cantik itu memasuki bagian bawah panggung yang gelap.
Mereka segera bersembunyi di balik tumpukan kursi untuk persiapan panggung.

  “Hyung, matikan kameranya!” Ujar Yunho berbisik.

Dalam sekejap lampu kamera tersebut menghilang.
Membuat ruangan luas itu gelap gulita.
Jaejoong tercekat.
Nafasnya masih tersengal karena lelah, ia terkejut ketika mendadak lampu kamera tersebut mati.

  “Jaejoong-sshi, kau baik-baik saja? Kudengar kau baru saja keluar dari rumah sakit” Tanya sang kameramen khawatir.

DEG.

Yunho terkesiap.
Ia membesarkan mata musangnya dan refleks menoleh ke arah namja cantik itu.
Ia baru menyadari kalau nafas Jaejoong masih tersengal sampai saat ini.

  “Y—Ya, kurasa aku tidak apa..” Sahut Jaejoong berbisik.

Namja cantik itu bersandar pada kursi-kursi yang ada di belakangnya.
Ia mencengkram tangannya yang terkepal dan berusaha membuat nafasnya kembali normal.

  “Kau takut gelap kan, Jaejoong?”

Mata besar Jaejoong mengerjap cepat.
Ia merasakan aliran darahnya berhenti selama satu detik.
Pria cantik itu tidak bisa melihat dengan jelas, tapi ia bisa merasakan sebuah tangan yang mengusap pelipisnya yang basah karena keringat.
Membuat aroma after shave yang sudah sangat dikenalnya itu menyeruak memenuhi indera penciumannya.

Jantung Jaejoong berdebar kencang.
Kedua mata bulatnya terasa panas dan basah di saat yang bersamaan.
Jaejoong menggigit bibir bawahnya erat.
Ya Tuhan—Jaejoong tidak ingat berapa banyak ia berdoa agar bisa merasakan sentuhan ini lagi.

  “Mianhae..” Bisik Jaejoong lirih.

Membuat Yunho kembali terkesiap dan segera menarik tangannya.
Pria tampan itu merasakan perutnya melilit.
Ia memalingkan pandangannya dan menggertakkan giginya tanpa sadar.
Sialan.
Untuk apa kata maaf itu? Geram Yunho dalam hatinya.

Ada banyak hal yang telah terjadi di antara mereka berdua setelah formasi grup terpisah.
Banyak hal—yang membutuhkan kata maaf.

Yunho menghela nafas.
Ia tidak ingin berharap.

  “Aduh, aku ingin ke kamar kecil” Ujar sang kameramen memecahkan keheningan ruangan.
.
.
.
  “Karena Junsu sangat bersemangat hari ini, kita akan menyerahkan kepemimpinan kepada Junsu” Ujar The Commander ramah.

  “Woah! Kim Junsu memimpin tim! Kim Junsu memimpin Sparta! Oh—apakah itu artinya di saat aku muncul secara tiba-tiba akan ada suara sparta yang keluar juga?” Cerocos Junsu heboh.

  “Kurasa itu tidak cocok dengan dirimu, bagaimana dengan suara bebek karet?” Potong Sukjin tenang.

  “Ide yang tidak terlalu buruk, Hyung!” Seru Junsu senang.

Jong Kook terkekeh melihat kelakuan Junsu.
Pria imut itu memang moodmaker yang handal.

  “Baiklah, sebagai ketua tim, aku memutuskan kita harus memeriksa ruang galeri terlebih dahulu!” Ujar Junsu menepuk tangannya.

  “Tapi kita semua tahu di sana tidak ada tempat untuk bersembunyi” Komentar Jong Kook bingung.

Sukjin terkikik.

  “Kau yang mengusulkannya untuk menjadi ketua tim” Ujar sang Impala mengindikkan bahunya.

Ah—Sparta Kook mengusap wajahnya.
.
.
.
  I got youu~~ Under my skin~~

Sang kameramen tidak bisa menahan senyum gelinya seraya merekam ketiga pria yang sedang bergandengan tangan layaknya balita seraya bernyanyi-nyanyi tidak jelas sejak awal mereka memasuki gedung.
Gary, Haroro, dan Yoochun terlihat menikmati perjalanan mereka mencari mangsa.

  “Aku ingin melakukan bagian rapp! Apakah aku akan terlihat seperti Yunho jika melakukannya?” Tanya Gary semangat.

  U-Know Gary!” Seru Haroro dengan suara khasnya.

Yoochun sudah tenggelam dalam dunia tawanya.
Ia tidak tahan, kedua pria ini sungguh lucu dan menarik.

  “Yah, Hero Haroro terdengar bagus bukan?” Ujar Haroro tiba-tiba.

  “Atau aku akan mengganti namaku menjadi Choikang Gary saja?” Potong Gary cepat.

  “Bagaimana menurutmu, Micky?” Seru mereka berdua antusias.

Yoochun tidak sanggup menjawab.
Wajahnya sudah merah padam menahan tawa.

  Micky?! Sahabatku! Apa yang terjadi?!” Teriak Gary panik.

  “Sadarlah Micky! Ambulance akan segera tiba!” Seru Haroro seraya mengguncang bahu Yoochun.

Mereka memainkan hobi Haroro si maniak film sekarang -_-

Yoochun terduduk, ia tidak tahan.
Pria berpipi chubby itu sudah meledakkan tawanya dan berguling-guling di lantai.
Membuat Haroro dan Gary menatap bingung namja chubby itu.

  “Virusnya sudah menyebar! Ia terinfeksi! Bagaimana ini!” Teriak Haroro sedetik kemudian.

Gary menghela nafasnya.
Ia menatap malas namja pororo itu.

  “Hyung, ini sudah tidak lucu lagi” Ujarnya.

Haroro ikut menghela nafas.
Ia melepas topi pororonya dan duduk di samping Yoochun yang masih tertawa geli.

  “Aku pengangguran sekarang” Ucap Haroro pasrah.

Tawa Yoochun semakin keras.
.
.
.
  “Baiklah, ini tidak asing lagi, Changmin selalu menjadi yang paling bersemangat” Ujar Jaesuk tertawa.

Changmin terbatuk ketika namanya disebut.
Ia tersenyum kikuk seraya mengusap tengkuknya.
Mereka bertiga memutuskan untuk bersembunyi bersama kali ini.

  “Hyung! Ada suara lonceng! Hyung!” Seru Gwangsoo panik.

  “Ah, ini dia perasaan yang paling tidak aku suka” Keluh Jaesuk menggelengkan kepalanya.

Sementara Changmin sudah memasuki celah-celah alat musik dan bertelungkup di sana.

CKLEK!

Gwangsoo yang masih berjongkok di balik pintu sontak terkejut ketika pintu terbuka.
Ia refleks menutup mulutnya menahan nafas.

  “Yoochun ah, cari saklar lampunya” Perintah Haroro dengan gaya detektifnya.

Pria berpipi chubby itu mengangguk.
Ia tersenyum geli dan meraba-raba dinding.
Haroro berjalan menghampiri kumpulan alat musik, namun langkahnya terhenti ketika Gary berteriak kaget di belakangnya.
Ia berbalik dan tertawa lepas mendapati Gwangsoo yang masih menutup mulutnya dengan mata terpejam.

  “Yoochun ah! Ke sini!” Panggil Haroro masih dengan tawanya.

Yoochun dengan semangat penuh segera menghampiri member Running Man tersebut dan ikut tertawa geli mendapati ekspresi tidak rela dari sang Jerapah dengan Gary dan Haroro yang sudah memegang kuat lengannya.

  “Yoochun-sshi, andwae! Andwae! Andwaaaeee!!” Pekik Gwangsoo heboh.

Yoochun berhasil mendapatkan nametag milik Jerapah.
Membuat Gwangsoo terduduk lemas dengan wajah pasrah.

  “Jaesuk Hyung ada di dalam lemari” Adu Gwangsoo dengan nafasnya yang tersengal.

  “YYA!!” Teriak Jaesuk dari dalam lemari.

Yoochun memegang perutnya.
Ia tidak bisa berhenti tertawa sejak tadi.
Pria chubby itu menatap kamera dengan wajah lucunya dan mengacungkan ibu jarinya.

  I love Running Man!” Serunya lantang.
.
.
.
Kameramen yang seharusnya merekam gambar Yunho dan Jaejoong sedang izin ke toilet.
Lagipula kecil kemungkinan mereka akan mencari sampai ke ruang bawah panggung ini, pikir Yunho.
Namja tampan itu bersidekap tidak tenang sejak ia ditinggal berdua dengan namja cantik di sampingnya.
Ia gelisah mendengar deru nafas Jaejoong yang berat.

  “Yunho yah” Panggil Jaejoong berbisik.

  “Apa?” Tanya Yunho mencengkram kepalan tangannya sendiri.

  “Kau masih marah padaku?”

  “Menurutmu?”

Jaejoong mengusap wajahnya.
Ia mendesah berat.

  “Mianhae..”

  “Untuk apa maaf itu, Kim Jaejoong?”

  “Untuk semuanya..Karena kami meninggalkan kalian..Karena aku meninggalkan dirimu..”

Yunho menggertakkan giginya kesal.

  “Apa kau tahu betapa sulitnya waktu yang aku dan Changmin lalui bersama tanpa kalian eoh?” Desisnya marah.

Jaejoong tidak menyahut.
Pria cantik itu mencengkram dadanya yang terasa sakit.

  “Kau bilang kau mencintaiku..” Geram Yunho lirih.

  “Aku memang mencintaimu Yunnie yah..Selalu dan selamanya..” Balas Jaejoong meringis.

Yunho terkesiap.
Telinganya tidak salah dengar.
Ya Tuhan—setelah bertahun-tahun, akhirnya ia bisa mendengar panggilan itu lagi.
Namja tampan itu mengerutkan dahinya.
Berusaha keras menahan perasaan yang berkecamuk di dadanya.

  “Maafkan aku Yun..Aku terlalu egois..” Bisik Jaejoong semakin mencengkram dadanya.

Paru-parunya terasa terbakar.
Perih sekali.
Ia meringis.

  “Yu—Yunnie..” Lirih Jaejoong lemah.

Yunho masih keras kepala.
Ia menolak untuk memandang ke arah Jaejoong.
Namja tampan itu mengalihkan pandangannya asal.

  “Apa kau sudah tidak mencintaiku lagi?” Ujar Jaejoong lagi.

Suaranya semakin lemah.
Nafasnya masih tersengal-sengal.

  “Hentikan Jae—”

  “Yunnie ah..Appo..”

DEG.

Yunho mengerjapkan mata musangnya.
Ia refleks menoleh ke arah Jaejoong dan mengerutkan dahinya karena matanya tidak bisa menangkap apapun selain suara deru nafas Jaejoong yang berat.

  “Mianhae, aku lama ya?”

Yunho berbalik, menatap kameramen yang baru saja kembali dari kamar kecil.
Pria itu tersenyum, tapi kemudian senyumnya luntur saat kameranya menangkap gambar Jaejoong.

  “Omo! Jaejoong-sshi!” Teriaknya kaget.

Kameramen tersebut segera menghidupkan lampu kameranya.
Membuat dahi Jaejoong yang berkeringat mengerut karenanya.

  “Ya Tuhan, Jae! Kau mimisan!” Pekik Yunho kaget.

Namja tampan itu refleks mengusap hidung Jaejoong dengan bajunya.
Ia juga mengelap keringat yang menetes dari pelipis namja cantik itu.
Jantung Yunho berdebar kencang.
Ia menjilat bibirnya panik.

  “Panggil dokter sekarang juga! Hentikan syutingnya!” Ujar Yunho dalam sekali tarikan nafas.

Kameramen tersebut mengangguk.
Ia meletakkan kameranya dan merogoh ponselnya.
Tidak mengacuhkan Yunho yang menatap khawatir namja cantik itu.

  “Kau baru saja keluar dari rumah sakit kan, Jae? Ya Tuhan, jangan bilang kalau kau belum sepenuhnya pulih dan memaksakan diri untuk datang ke acara ini!” Desis Yunho menangkup wajah pucat namja cantik itu.

  “Karena..Itu satu-satunya cara agar aku bisa bertemu lagi denganmu..” Balas Jaejoong meringis.

Yunho tidak tahu lagi harus berkata apa.
Ia mengusap penuh sayang pelipis namja cantik itu.

  “Seharusnya kau tidak perlu melakukan itu, Jae..Kita masih bisa bertemu di lain waktu”

  “Kau pasti menghindariku..Aku tahu kau membenciku..”

  “Tidak, aku sama sekali tidak pernah membencimu..Aku—aku hanya marah..”

  “Maafkan aku..”

  “Berhentilah meminta maaf”

Pria tampan itu mengusap air mata Jaejoong yang mengalir.
Oh—apa yang telah ia lakukan terhadap pria cantik ini eoh?
Ia telah membuatnya menderita.
Yunho meringis.

  “Lebih baik kita bawa Jaejoong-sshi ke lantai bawah di ruang yang berisi Staff” Ujar sang kameramen setelah menutup ponselnya.

Yunho mengangguk.
Ia segera menggendong Jaejoong di punggungnya tanpa pikir panjang.
Sementara kameramen mengikutinya dari belakang.

  “Aku mencintaimu Yunnie yah..Tidak pernah berhenti mencintaimu..” Bisik Jaejoong di telinga namja tampan itu.

Yunho menggigit bibir bawahnya.
Ia mengeratkan pegangannya di kaki Jaejoong dan balas berbisik.

  “Aku juga mencintaimu Kim Jaejoong..Selalu dan selamanya”
.
.
.
  “AAAA!!”

Ji Hyo menjerit kaget ketika Junsu dan Sukjin menemukannya di perpustakaan.
Namja imut itu menjerit senang dan segera berteriak-teriak heboh memanggil Jong Kook yang sedang bergulat dengan Changmin.

  “Jong Kook Hyung! Cepat!” Teriak Junsu dengan suaranya yang melengking.

  “Aish! Apa kalian tidak bisa melakukannya tanpa aku eoh?! Kalian itu dua banding satu!” Balas Sparta Kook yang berusaha menahan Changmin agar pria berwajah kekanakan itu tidak lari.

  “Kita akan mengurus Changmin nanti!” Seru Junsu lagi.

Aish!
Jong Kook melepaskan cengkramannya di kaki Changmin, ia segera berlari menghampiri Junsu dan Sukjin yang menahan kedua sisi lengan Jihyo yang merapatkan punggungnya pada dinding.
Changmin yang mendapat kesempatan bebas segera berlari meninggalkan keempat orang itu.

  “Oppa andwaeyo! Oppa!” Teriak Jihyo berusaha mempertahankan dirinya.

Jong Kook baru saja akan menarik nametag Jihyo, namun gerakannya terhenti ketika suara alarm mendadak berbunyi di seluruh gedung.

  Freeze Oppa! 7 detik pergantian poisisi!” Pekik Jihyo sumringah.

Sukjin dan Junsu saling menatap satu sama lain.
Mereka masih memegang lengan Jihyo, namun tidak mencengkramnya seperti awal.
Mereka harus segera melarikan diri setelah alarm kembali berbunyi.

TEEET!

  “LARI!” Teriak Sparta Kook lantang.

Ia dan Junsu sudah melesat cepat meninggalkan Jihyo.
Namun Sukjin terlambat, wanita cantik itu sudah memeluk lengannya terlebih dahulu.

  “Jihyo ah, kita bisa bicarakan ini baik-baik eoh?” Ujar Sukjin mencoba mempertahankan dirinya.

  “Mianhae Oppa” Balas Jihyo dengan senyuman manis.

Sukjin terduduk lemas setelah Jihyo berhasil membuatnya out.
 
  “JIHYO NUNA!! NUNA PPALIWA!!”

OH! Itu Changmin!

Jihyo segera berlari kencang menuju suara Changmin.
Ia sontak tertawa ketika menemukan Changmin yang sedang memeluk erat kaki Sparta Kook.

  “Changmin ah, lepaskan aku!” Teriak Jong Kook seraya tertawa geli.

  “Andwae Hyung, aku harus menang kali ini!” Sahut Changmin penuh semangat.

  “Fansmu akan marah padaku karena membuatmu seperti ini Changmin ah”

  “Mereka akan mengerti Hyung! Nuna cepat!”

Jong Kook mendesah pasrah ketika suara sobekan terdengar.
Jihyo sudah berdiri di belakangnya sejak tadi ternyata.

  “Kim Jong Kook OUT! Hahahahaha!” Tawa Changmin lantang.

  “Apa kau sudah menemukan Junsu?” Tanya Jihyo membantu Changmin bangun dari lantai.

  “Masih ada Haha Hyung, Gary Hyung, Junsu dan Yoochun, Nuna”

  “Oh, kita sudah pasti menang kalau begitu, kajja!”

Mereka berdua terlalu bersemangat sampai melupakan pasangan YunJae eoh?
Aigoo.


-------


Jaejoong membuka mata bulatnya ketika seseorang mengguncang pelan tubuhnya.
Ia mengerjapkan manik rusanya dan mendapati Yunho yang duduk di sampingnya.

  “Kajja, kita masih harus melakukan pengambilan gambar yang terakhir” Ujar Yunho membantu Jaejoong bangun.

  “Ah—sudah selesai? Siapa yang menang?” Sahut Jaejoong meringis.

Tangannya diinfus ternyata.

  “Tim kita, keadaan berbalik di menit terakhir”

Jaejoong tersenyum tipis mendengarnya.
Ia kembali meringis ketika dokter yang berjaga sejak tadi melepaskan selang infusnya.

  “Sakit?” Bisik Yunho lirih.

Jaejoong mengangguk.

  “Sedikit” Balasnya berbisik.

Namja tampan itu meraih tangan Jaejoong dan mengecup lembut punggung tangannya.
Membuat Jaejoong terkejut dan membulatkan mata besarnya.

  “Kau masih kuat kan?” Tanya Yunho.

  “Uhm—lumayan, kajja” Sahut Jaejoong tersenyum tipis.

Pria cantik itu beranjak mengikuti langkah Yunho.
Mereka keluar dari ruangan tersebut dan segera bergabung bersama member yang lain di depan kamera.

  “Ah! Itu mereka! Jaejoong-sshi, kau sudah baikan?” Ujar Jaesuk menolehkan pandangannya.

  “Ne, maaf karena tidak bisa ikut sampai akhir” Sahut Jaejoong membungkuk sopan.

  “Gwenchana, lagipula kita menang kok” Ujar Jihyo menyenggol lengan Jaejoong.

Pria cantik itu tersenyum manis.

  “Ehem!” Seru Gary mengerutkan dahinya.

  “Oppa!” Teriak Jihyo kesal.

Changmin tertawa geli melihatnya.

  “Ah, baiklah, karena kami yang menang maka selain dari tim penyerang semuanya akan mendapatkan running ball!” Ujar Jaesuk bersemangat.

  “YEAH!” Teriak Gwangsoo menghentakkan kakinya.

  “Dengan ini tim penyerang hanya memiliki satu running ball untuk masing-masing orang sementara kita punya dua running ball, nah, yang namanya tidak keluar maka ia akan mendapatkan hukuman!” Seru Jaesuk tersenyum puas.

  “Andwaaaee!” Jerit Haroro meremas topinya.

Jaesuk segera menekan tombol mesin pengaduk bola itu dan membuka tutup pipanya.

  “Jebal jebal jebal” Desis Yoochun menangkup tangannya.

  U-Know Yunho!” Teriak Jaesuk lantang.

  “Yeah!” Seru Yunho menepuk tangannya.

Gwangsoo sudah berlutut di lantai.

  “Song Jihyo!” Teriak sang belalang lagi.

Jihyo menepuk tangannya puas.
Ia segera berdiri di samping Yunho.

  “Haha!”

  I love you Running Man!” Teriak Haroro melepas topi pororonya.

Yoochun dan Changmin sudah berkomat-kamit di tempat.
Membuat Jaejoong tersenyum lucu melihatnya.

  “Choikang Changmin!”

  “Yeah! Wow!” Seru Changmin meninju udara.

Ia mengusap tangannya puas dan tersenyum lebar.

  “Yoo Jaesuk! Hahahaha! Namaku sendiri!” Tawa Jaesuk lantang.

  “Aish, aku sudah tidak akan selamat” Desis Sukjin gelisah.

Jaesuk mengambil bola terakhir.
Ia mengangkat bola tersebut dan menunjukkannya ke kamera.

  “Kim Junsu!” Teriaknya.

Junsu berteriak senang.
Ia mengguncang bahu Yoochun kesenangan.
Sementara namja chubby itu mendesah pasrah.
Yunho menghitung nama yang keluar dari mesin, ia menaikkan alisnya menyadari bahwa nama Jaejoong tidak keluar dari sana.

  “Hyung, hukuman kali ini apa?” Tanya namja tampan itu cepat.

  “Pertanyaan yang menarik, Yunho-sshi!” Balas Jaesuk menepuk tangannya.

  “Yah! Kau pikir ini kuis?!” Seru Gary dan Haroro kompak.

Jaesuk tertawa dibuatnya.

  “Hukumannya adalah kembali ke studio dengan berjalan kaki dan memakai celana super pendek dengan legging” Ujar Jaesuk kemudian.

  “MWOYA?!” Pekik Yoochun tidak terima.

  Stress!” Seru Gary menghentakkan kakinya.

Yunho mengerutkan dahinya.
Ia melirik Jaejoong yang masih tampak pucat.
Tidak mungkin, malam ini sungguh dingin. Pikirnya.

  “Hyung, aku akan menggantikan Jaejoong” Ujar namja tampan itu yakin.

DEG.

Jaejoong terkejut.
Ia mendongak menatap Yunho.

  “Mwo? Apa kau sungguh-sungguh?” Tanya Jaesuk menaikkan alisnya.

Yunho mengangguk mantap.
Mencuri pandang ke arah Jaejoong yang sudah disenggol Yoochun.
Aih, wajah cantik itu tampak merona.

  “Apa boleh seperti itu? Yah! Hyung, gantikan aku juga!” Ujar Gwangsoo menarik tangan Haroro.

  “YYA!” Teriak Haroro mendorong sang Jerapah.

Gwangsoo mendengus marah.
Ia mengambil gumpalan salju dan melemparnya asal.

  “AH!” Jong Kook terkejut ketika bola salju pecah di kepalanya.

Ia berbalik dan melotot menatap Gwangsoo.
Jerapah malang itu segera berlutut dan mengangkat kedua tangannya ke atas.

Changmin sudah berguling di atas salju.
Ia tidak sanggup menahan tawanya lebih dari ini.

  “Baiklah! Setelah ini kameramen akan menemani mereka pulang bersama hujan salju! Terima kasih telah menonton Running Man! Sampai jumpa di episode minggu depan!” Ujar Jaesuk membungkuk sopan yang diikuti oleh semua member dan bintang tamu.

Mereka semua bertepuk tangan ketika kamera dimatikan.
Junsu dan Changmin sudah terlibat perbincangan seru bersama Jihyo dan Jaesuk.
Sementara Yoochun sudah bergabung bersama Gary dan Haroro.
Jong Kook dan Sukjin lebih memilih untuk mengambil air mineral yang disediakan untuk mereka.

Melihat tidak ada yang memperhatikan mereka, Yunho segera mengambil kesempatan menarik tangan Jaejoong yang terkejut dan menyeretnya menuju ruang tempat Jaejoong dirawat sementara.

Mata musang itu mengerjap lega tidak mendapati siapapun yang berada di dalam ruangan tersebut.
Dokter tadi sepertinya sudah pulang.
Pria tampan itu segera mengunci pintu dan berbalik menatap Jaejoong.

  “Yun—”

Jaejoong membelalak kaget.
Pria tampan itu memutus ucapannya dengan sentuhan bibirnya yang memabukkan.
Yunho merengkuh tengkuk Jaejoong dan menariknya hingga dada bidang mereka bersentuhan.
Jaejoong segera memejamkan mata bulatnya dan memeluk leher Yunho.
Membuat namja tampan itu bersandar pada pintu.

Yunho memiringkan wajahnya dan memasukkan lidahnya ke dalam mulut hangat Jaejoong.
Membuat namja cantik itu mengerang lirih hingga ruangan sepi itu didominasi oleh suara decakan lidah dan kecupan basah.
Namja tampan itu menghisap bibir Jaejoong berkali-kali hingga bibir ranum itu tampak membengkak.

Kemudian ia melepas ciuman basahnya dan mengecup dahi Jaejoong lama.
Membuat namja cantik itu menghirup nafasnya dengan rakus.
Pria cantik itu terkejut saat Yunho membuka kancing bajunya dengan terburu-buru dan menariknya hingga memperlihatkan bahu dan dada bidanngnya.

Jaejoong melenguh kaget ketika pria tampan itu menunduk dan menghisap bagian tato di dada bidangnya.
Jemari Jaejoong refleks meremas rambut Yunho.
Pria tampan itu meninggalkan kissmark.
Kemudian ia merapikan kembali pakaian Jaejoong dan menangkup wajah cantik itu dengan kedua tangannya.

  “Setelah ini tidak ada lagi perpisahan apapun, tidak ada lagi kekecewaan dan amarah” Bisik Yunho lirih.

Jaejoong menatap mata musang Yunho.
Ia mengangguk mengerti.
Yunho mengecup bibir ranum Jaejoong sekali lagi.

  “Aku mencintaimu” Ujarnya sungguh-sungguh.

  “Aku juga” Balas Jaejoong cepat.

  “Jaga dirimu baik-baik, jangan sampai memaksakan diri lagi, arasseo? Aku akan berusaha untuk menghubungimu di saat senggang nanti”

  “Um, arasseo”

  “Kajja, aku harus berganti baju dan kau harus segera pulang”

Jaejoong mengangguk.
Ia tersenyum manis.

Namja tampan itu membuka pintu dan beranjak keluar.
Namun sebelum ia benar-benar melangkahkan kaki keluar dari ruangan tersebut, Jaejoong menarik tangannya.
Ia menoleh ke belakang.
Menatap Jaejoong yang memandangnya dengan tatapan penuh keyakinan.

  “Aku mencintaimu Yunnie yah” Bisiknya lirih.

Yunho mengangguk.
Ia balas tersenyum dan meninggalkan Jaejoong di belakangnya.
Namja tampan itu segera bergabung dengan Jong Kook dan yang lainnya yang sedang mengganti pakaian mereka.
Jaejoong mendesah pendek.

Ia bersandar di dinding dan tersenyum lega.

  “Sesuatu yang baik terjadi, eh?”

Namja cantik itu tertegun.
Ia menoleh, dan tersenyum manis mendapati Changmin di sampingnya.

  “Bogoshippo Min ah” Ujarnya lembut.

  “Na do bogoshippo” Balas Changmin memeluk namja cantik itu.

Namja berwajah kekanakan itu tidak pernah menyukai sentuhan tubuh seperti berpelukan.
Tapi kali ini pengecualian, untuk anggota yang selama ini hanya bisa ia tunjukkan kasih sayangnya melalui pukulan ringan.
Yeah, pukulan ringan yang sering membuat Jaejoong memar-memar.

Changmin tersenyum geli.

END.

8 komentar:

  1. semoga episode Running Man dengan bintang tamu DBSK lengkap berlima akan terwujud, episode yg selalu di nantikan, amin ^^

    BalasHapus
  2. Ini lebih seperti sebuah pengharapan rasanya xD
    Ngga kebayang kalo mereka bener2 tampil di running man bareng, apalagi kalo ada adegan fenomenal yunjae kekeke xD
    Semoga running man terus berjaya sampe dbsk berlima bener2 jadi bintang tamu hahaha xD

    BalasHapus
  3. Bagus. Feelnya dapet. Berasa melihat mereka maen di running man.

    BalasHapus
  4. Feelnya dapet banget, nenghanyutkan, andai ini beneran :(

    BalasHapus
  5. Aku penggemar running man, and aku penggemar dbsk juga.
    Waktu baca ff ini, ya ampun aku berasa nonton rm beneran feel nya dapet banget. Semoga ini terwujudkan amin

    BalasHapus
  6. Speechless.. ide ceritanya brilliant, terharu (;ω;) keren bgt! semoga jd doa yg terkabul mereka di pertemukan dlm acara running man, amin

    BalasHapus
  7. wah... luar biasa ff nya berasa bner2 idup.

    BalasHapus
  8. wah... luar biasa ff nya berasa bner2 idup.

    BalasHapus