This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Minggu, 13 Maret 2016

FF/YAOI/YUNJAE/CHAPTER/4 WALLS/PART 1



Tittle: 4 WALLS

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: CHAPTER

Rating: family-romance-hurt-friendship-angst

WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*

yang sebenarnya terinspirasi dari Hello He Is Married-nya kak Riri <3


-------


You silently approach me, a mirage that is spread only before me
And I had the answers now but now they mean nothing because these walls caught me here with something

I can’t take my eyes off for even a moment, you’re beautiful

FIRST WALL—FROM NOTHING—
.
.
.

  “Akh! Hati-hati Park Yoochun!” Jerit Jaejoong mengerutkan dahinya seraya meringis.

Manajer namja cantik itu mencebilkan bibirnya.
Ia kembali berkonsentrasi pada pekerjaannya.
Sedikit gugup karena semua orang di ruangan ini menatapnya intens.
Aish! Pria chubby itu berdiri dari posisi duduknya dan berseru marah kepada orang-orang yang berkumpul di sekitarnya.

  “Kalian mengganggu konsentrasiku!”

  “Tapi kami tidak melakukan apa pun, Yoochun-ssi”

  “Sama saja! Jangan melihatku atau pecahan kaca ini kumasukkan lebih dalam!”

Jaejoong segera melotot.

 “YAH! Micheosseo?!” Teriaknya lantang.

Staff dan penata rias yang berkumpul di sana tertawa geli melihat Yoochun yang sudah meringis karena pukulan Jaejoong.
Yah, ini semua juga salah Yoochun yang terlalu lama mengambil penyedot debu untuk membersihkan bekas gelasnya yang pecah beberapa saat yang lalu.
Sial sekali Jaejoong harus masuk ke ruangan dan segera melepaskan sepatunya karena benda sialan itu kekecilan di kakinya.

Penata rias salah memberikan sepatu untuknya hari ini.


  “Akhirnya” Desah Jaejoong lega setelah ia mendapati kakinya yang diperban.

Yoochun tidak berkomentar, pria chubby itu jelas masih kesal karena Jaejoong memukul dahinya.

  “Lain kali jangan lupa untuk memecahkan semua gelas dan taburkan pecahannya di seluruh ruangan” Ujar Jaejoong menatap manajernya.

  “Ya, dan jangan lupa juga untukmu agar selalu bertelanjang kaki di ruangan mulai sekarang” Balas Yoochun sengit.

Jaejoong kembali melotot.

  “Kita ke rumah sakit setelah ini, aku takut masih ada sisa pecahan kaca di sana, jadwalmu hari ini sudah selesai” Ucap Yoochun tiba-tiba.

Pria cantik itu mengangguk.
Ia menurunkan kakinya dari sofa dan meringis antara sakit dan geli ketika telapak berperbannya menyentuh hambal bulu berwarna ungu di lantai.

  “Aku mau tidur sampai besok pagi setelah sampai di apertemen, jarang sekali jadwalku serenggang ini” Desah Jaejoong setelah ia menguap.

Pria cantik ini adalah seorang aktor yang sangat terkenal dan sedang naik daun di kalangan masyarakat Asia.
Di setiap acara penghargaan yang ada Jaejoong selalu menjadi salah satu aktor terbaik dan tidak pernah tidak membawa pulang penghargaan.
Tapi tetap saja seorang aktor terkenal sekalipun tidak sempurna.

Jaejoong adalah putra tunggal di keluarganya.

Ia masih berusia 25 tahun, tapi ibunya sudah cerewet untuk memintanya menikah.
Jaejoong tahu ia sudah dijodohkan dengan anak dari teman ayahnya.
Tapi sampai sekarang ia masih ingin sendiri.
Hingga tiba saatnya untuk hatinya kembali pulih seutuhnya.

  “Ibumu menghubungiku, ia ingin kau ada di rumah sore ini” Ujar Yoochun seraya merapikan barang-barangnya di meja.

Jaejoong membuka mata bulatnya yang sempat terpejam.
Ia menoleh menatap manajernya dan menghela nafas.

  “Ia pasti akan memarahiku karena kakiku ini” Desahnya pelan.

Yoochun hanya mengangkat bahu.


-------


  “Sudah lama sekali ya”

Wanita cantik bernama Jung Keybum itu tersenyum manis.
Ia menepuk lutut Jaejoong yang duduk di sampingnya.
Oh—ini bukan kali pertama mereka bertemu.
Jaejoong sudah pernah bertemu dengan Yunho beberapa kali di acara makan malam kedua keluarga mereka.

Tapi tidak sekalipun mereka bisa untuk akrab.
Pria tampan itu seolah menjaga jarak darinya.
Dan Jaejoong sendiri terlihat tidak peduli dengan hal itu.

  “Uri Yunho sudah sangat sukses sekarang, ia baru saja membuka cabang perusahaan di Jepang” Ujar Keybum bangga.

Yunho hanya tersenyum tipis.

  “Jaejoongie juga, seingatku ia tidak pernah membawa pulang kurang dari dua penghargaan setiap kali acara besar itu dilaksanakan” Sahut Kim Heechul tersenyum cantik.

  “Oh-ini dia saatnya, mereka sudah cukup dewasa untuk tinggal bersama” Seru Keybum semangat.

Jaejoong melirik ayahnya dan ayah Yunho yang sedang berjalan menuruni tangga.
Urusan kantor mereka sudah selesai sepertinya.
Kemudian ia kembali memandang kedua wanita cantik yang terlihat sangat bersemangat di depannya.
Jaejoong punya firasat buruk.

  “Yeobo, bagaimana persiapan pernikahannya?”

Mwo?
Yunho mendelik.
Menatap Jung Jinki yang mengangguk santai.

  “Minggu ini mereka sudah bisa menikah, semuanya sudah beres” Ujar pria bermata sabit itu.

  “Appa, ini terlalu mendadak!” Seru Yunho mengerutkan dahinya.

  “Oh ya? Bukankah seharusnya kalian senang karena tidak ada yang perlu kalian pikirkan lagi selain pengucapan sumpah?”

  “Tapi—”

  “Jaejoongie, Aboji sudah menghubungi Yoochun, konferensi pers untuk pengunguman pesta pernikahanmu dan Yunho akan diadakan dua hari lagi”

Jaejoong memandang Jinki dengan pasrah.
Kemudian ia mengangguk patuh.

  “Yunho, kenapa kau tidak mengajak Jaejoong untuk duduk sebentar di taman belakang? Mungkin ada yang ingin kalian bicarakan secara pribadi setelah mendengar kabar bahagia ini” Usul Keybum menatap putra sulungnya.

Yunho tidak menyahut.
Ia segera berdiri dari duduknya diikuti langkah kaki Jaejoong.
Kentara sekali pria tampan itu kesal.
Tapi Jaejoong seolah tidak peduli, mata besar Jaejoong sudah menjelajah memandangi taman belakang itu.
Ah, ia tidak pernah bosan mengagumi desain taman belakang kediaman Yunho yang begitu indah.

Sangat menarik hingga ia melupakan perban di kaki kanannya.

  “Aku tidak melihat adikmu sejak tadi” Ujar Jaejoong buka suara.

  “Changmin menginap di rumah Kyuhyun” Sahut Yunho dingin.

Oh—pria cantik itu mengangguk pelan.

  “Kupikir ia masih ada jadwal, Changmin kan model pro” Gumam Jaejoong pelan.

Yah, putra bungsu keluarga Jung itu adalah seorang model di bawah agensi yang sama dengan Jaejoong.
Sebenarnya pria cantik itu lebih dulu mengenal Changmin dari pada keluarga dan Hyungnya.
Pria berwajah kekanakan yang cukup sukses di usianya yang masih sangat muda.
Hampir seluruh iklan untuk produk pria dilakoni oleh Changmin.

  “Ada apa denganmu?” Tanya Jaejoong menaikkan alisnya.

Mendapati Yunho yang menatapnya tajam.

  “Ada apa denganku? Ada apa denganmu, Kim Jaejoong! Kau seharusnya menolak saat Appaku bilang kita akan menikah minggu depan!” Seru pria tampan itu kesal.

  “Eoh? Kenapa harus aku? Kenapa tidak kau saja? Aku kan bukan anaknya” Balas Jaejoong mengerutkan dahinya.

  “Ia hanya akan mendengarkan omongan orang lain asal kau tahu saja!”

  “Oh, aku kan tidak tahu”

Yunho mendelik.

  “Kenapa kau terlihat baik-baik saja dengan pernikahan ini hah?”

  “Lho? Memangnya aku harus bagaimana? Menangis? Maaf saja, aku memang cantik, tapi aku bukan wanita”

  “Pernikahan ini bukanlah hal yang main-main, Jaejoong, apa kau tidak memikirkan hidupmu sedikit saja eoh?!”

  “Aku bukan orang yang rumit, maaf”

Yunho menggeram.
Ia mendekati Jaejoong dan menatap tajam kedua mata besar aktor cantik itu.

  “Dengarkan aku baik-baik, Kim, aku hanya mengucapkannya sekali saja. Aku tidak pernah menginginkan pernikahan ini, mengerti? Aku hanya mencintai seorang wanita dalam hidupku dan itu adalah Go Ahra” Desis Yunho dingin.

  “Oh, yang Changmin bilang gadis yang tidak ingin berhubungan denganmu lagi itu? Arasseo, aku ikut saja apa yang kau katakan” Sahut Jaejoong santai.

Wajah Yunho memerah mendengar jawaban Jaejoong.
Terkadang ia sangat membenci pertemanan pria cantik ini dengan adiknya.
Changmin tidak akan pernah bisa menjaga mulutnya kalau sudah berhadapan dengan orang yang dekat dengannya.

Yunho memang masih berhubungan dengan Ahra, tapi pelukis cantik itu menolak untuk melanjutkan hubungan mereka beberapa waktu ini.
Gadis berambut hitam itu menemukan seseorang yang lebih dari Jung Yunho.
Tapi Yunho tetap bersikeras untuk tidak berpisah karena gadis cantik itu adalah cinta pertamanya.

DDRRTT...DDRRTT...

  “Maaf, sebentar” Gumam Jaejoong seraya mengambil ponselnya dari dalam saku.

Pria tampan itu tidak menyahut.
Ia memundurkan langkahnya dan duduk di kursi panjang yang tersedia di dekat mereka.
Mata musangnya menatap tajam Jaejoong yang juga ikut duduk di sampingnya.

  “Yeoboseyo? Oh—Hyunjoongie! Sudah lama sekali” Seru Jaejoong semangat.

Yunho menaikkan alisnya.
Hyunjoong? Kim Hyunjoong bukan? Penyanyi tampan itu?

  “Benarkah?! Ini sungguh menarik sekali! Aish, kenapa aku baru tahu sekarang? Aigoo! Oh iya, aku dan Yunho akan menikah minggu depan, hahaha, kau datang ya? Awas kalau tidak!”

Jemari Yunho mengepal.
Telinganya berdenyut ketika mendengar kata pernikahan dari bibir Jaejoong.

  “Iya aku sudah tidak sabar! Aku akan melakukan yang terbaik! Kalian curang sekali, masa hanya aku yang belum tahu, hahaha, oke sampai jumpa besok pagi!”

Namja cantik itu kembali menyimpan ponselnya.
Wajah cantiknya terlihat berseri-seri.
Kentara sekali ia sedang bahagia.

  “Aku, Changmin dan Hyunjoong akan bermain dalam drama baru. Jadwal syutingnya sehari setelah kita menikah, duh, senangnya, sudah lama sekali aku ingin bermain dengan mereka berdua” Cerocos Jaejoong tersenyum senang.

Yunho berdiri dari duduknya.
Pria tampan itu menggertakkan giginya kesal dan beranjak meninggalkan Jaejoong di sana.
Ia benci sekali dengan pria cantik itu.
Kenapa Jaejoong tidak menanggapi kemarahannya?
Kenapa pria itu terlihat baik-baik saja dengan pernikahan ini?

Cih.
Jangan bilang kalau aktor cantik itu sudah jatuh cinta padanya.

Karena Yunho sudah memutuskan untuk tidak akan memperlakukan pria itu dengan baik di hari-hari pernikahan mereka nanti.
Yunho benci Jaejoong.
Benci sekali.


-------


  “Selamat atas pernikahannyaa!”

Jaejoong tertawa ketika sahabat sekaligus partner dramanya—Changmin—berteriak seraya memeluk erat dirinya.
Pria berwajah kekanakan itu menepuk-nepuk keras punggung Jaejoong hingga pria cantik itu berseru kesakitan.
 
  “Yah Kyuhyun ah! Apa yang sudah kau ajarkan padanya eoh?! Sakit sekali pukulannya!” Jerit namja cantik itu melotot kepada Kyuhyun yang berdiri di belakang Changmin.

Penyanyi terkenal itu tertawa jahat.
Ia mengacungkan ibu jarinya di wajah Jaejoong.

  “BDSM!” Serunya bangga.

Changmin tertawa, sementara Yoochun yang berdiri di dekat Jaejoong mengeluarkan suara muntah.

  “Enak sekali ya hidupmu, Hyung! Pernikahanmu sudah diatur oleh orang lain, banyak penyanyi terkenal yang menyumbangkan lagu gratis di pestamu, makanan dan dekor terbaik dari pemilik gedung pernikahan yang ternyata adalah fans beratmu, hih!” Ujar Changmin menarik hidung bangir Jaejoong.

Pria cantik itu tertawa lucu karena hidungnya terjepit.

  “Siapa gadis itu? Kenapa suamimu malah di sana, Hyung?” Kyuhyun mengernyitkan dahinya.

Ia menunjuk posisi Yunho dengan dagunya.
Membuat Changmin, Yoochun dan Jaejoong menatap pria tampan itu.

  “Oh, itu Go Ahra, kekasihnya Yunho, Changmin tidak cerita ya?” Ujar Jaejoong pelan.

  “Mwo?! Kekasih? Chwang tidak mengatakan apapun kepadaku!” Seru Kyuhyun kaget.

Changmin mengangkat bahunya.

  “Reporter dan wartawan akan sangat senang melihat hal ini, Hyung, kalau kau membiarkan suamimu masih berhubungan dengan gadis itu setidaknya jangan di hari ini!” Ketus Kyuhyun kesal.

  No need to worry, uri Umma sudah mengatasi segalanya” Cetus Changmin seraya menunjuk Jung Keybum yang sedang berjalan menuju putra sulungnya.

Jaejoong dan Yoochun tertawa.
Pertunjukan yang cukup menarik.
Kapan lagi melihat direktur perusahaan besar ditarik seperti itu oleh ibunya sendiri?

  “Besok majalah akan heboh menampilkan foto Yunho Hyung yang sedang dijewer oleh Ahjumma” Gumam Kyuhyun mulai tidak acuh.

Pria berkulit pucat itu mengalihkan pandangannya mencari kursi terdekat untuk ia duduki.
Ia baru saja menyelesaikan konser tunggalnya kemarin sore.
Tubuhnya masih sangat letih saat ini.
Changmin yang melihat Kyuhyun sudah menjauh darinya segera melangkahkan kaki mengikuti kekasihnya.

Meninggalkan Jaejoong yang kini berdiri sendirian di dekat pilar.
Yoochun sudah beranjak untuk mengobrol bersama para produser dan kru film yang pernah dimainkan Jaejoong beberapa bulan yang lalu.

  “Kau pasti tidak mendengarkanku menyanyi!”

Jaejoong menoleh, menatap Hyunjoong yang terlihat sedikit berkeringat menghampirinya.

  “Mian, tadi Changmin dan Kyuhyun mengajakku bicara”

  “Oh, mereka sudah datang? Aku tidak lihat”

  “Tentu saja kau tidak melihat mereka, kau pasti sedang menikmati memandangi gadis-gadis cantik yang datang ke pestaku”

Hyunjoong menepuk pelan kepala Jaejoong.
Membuat aktor cantik itu berdecak dan merapikan rambutnya dengan cepat.

  “Aku tidak melihat orang itu di sini” Gumam Hyunjoong.

  “Siapa?” Tanya Jaejoong bingung.

  “Kibum”

  “Oh..Aku memang tidak mengundangnya”

  “Kenapa?”

  “Kau masih bertanya kenapa?”

Penyanyi tampan itu tersenyum jahil.
Ia menepuk kepala Jaejoong untuk yang terakhir kalinya dan segera beranjak menghampiri teman-temannya yang juga teman dari Jaejoong.
Pesta besar ini membuat banyak orang seperti sedang reuni.
Yah, wajar saja mengingat setiap orang memiliki jadwal yang sungguh padat setiap harinya.

Jaejoong menghela nafas panjang.
Ia menolehkan wajahnya memandang jendela kaca yang gelap, kemudian berdiam lama seolah-olah ia tersedot akan pemandangan yang ada di hadapannya.
Sampai beberapa saat kemudian Heechul menepuk bahunya dan menyuruhnya untuk menemani Yunho menyambut tamu undangan.

Ah, belakangan ini ia suka sekali melamun.


-------


Kekesalan Yunho semakin memuncak ketika setelah pesta pernikahan mereka berlangsung ia harus tinggal di rumah ini.
Pria cantik itu sudah membeli sebuah rumah terlebih dahulu ternyata.
Sebuah rumah besar berwarna putih yang sangat indah.
Ada jendela kaca super besar di ruang keluarga rumah itu.

Awalnya Yunho menolak untuk tinggal, tapi Jaejoong justru bersikeras bahwa ia tidak akan pergi ke mana pun meninggalkan rumah putihnya.
Hingga membuat Jung Jinki memarahi Yunho yang katanya kekanak-kanakan dan akhirnya namja tampan itu terpaksa mengalah kepada Jaejoong.

  “Menyebalkan sekali” Desis Yunho kesal.

Pria tampan itu baru saja selesai mandi dan hendak beranjak menuruni tangga menuju dapur.
Namun pandangannya teralihkan kepada sosok cantik Jaejoong yang kini telah menjadi istrinya sedang berdiri di hadapan jendela besar itu.
Pria cantik itu bersidekap, memandang pemandangan kerlap-kerlip lampu kota dalam diam.

Lagi-lagi melamun.

Yunho berdecih dan kembali melangkah menuju dapur.
Langkah kakinya begitu keras hingga membuat pria cantik itu tersadar dari lamunannya dan memutuskan untuk segera mandi dan mengganti piyamanya.
Besok ia akan kembali sibuk seperti biasanya.

Jadi lebih baik ia tidur cepat untuk malam ini.

Pria tampan itu terkejut ketika ia kembali ke dalam kamar dan mendapati Jaejoong yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi hanya menggunakan celana piyamanya.
Yunho baru saja akan memprotes tentang kelakuan Jaejoong, tapi ia sudah keduluan oleh tindakan namja cantik itu yang memakai piyamanya di hadapan Yunho.

Namja cantik itu terlihat tak acuh.

Ia bahkan sudah melompat ke atas ranjang dan berbaring di sana.
Meninggalkan Yunho yang masih berdiri di diam di sana.

  “Apa-apaan itu?” Desis pria tampan itu menyipitkan mata musangnya.

Yunho menaiki ranjang dan menarik selimut yang tersisa hingga sebatas lehernya.
Kemudian ia segera memejamkan matanya mencoba untuk tidur.
Hari ini sungguh melelahkan sekali, pikirnya.
.
.
.
  “Eoh?”

Pria tampan itu menaikkan alisnya ketika ia terbangun pagi ini dan mendapati Kim Jaejoong si aktor terkenal sedang memasak di dapur.
Yunho merapikan dasinya dan berjalan melewati pintu dapur tepat ketika Jaejoong berbalik menghadapnya.

  “Sarapan dulu, aku sudah membuatkan bagianmu” Ujar Jaejoong lembut.

Yunho berdecih.
Ia merapikan jas armaninya dan mengalihkan pandangannya dari wajah cantik itu.

  “Aku tidak sudi makan masakanmu” Ketusnya seraya beranjak meninggalkan Jaejoong.

Pria cantik itu terdiam.
Mata besarnya menatap punggung Yunho dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
Sial, hatinya berdenyut sakit.
Sejauh ini ia memasak tidak pernah ada yang menolak masakannya.
Changmin saja selalu minta tambah.
Jaejoong mengerutkan dahinya dan membuang bagian Yunho ke dalam tempat sampah.
Kemudian ia duduk di kursi meja makan dan memakan bagiannya.

  “Lihat saja, suatu hari nanti akan kubuat kau menyembah masakanku!” Teriak namja cantik itu marah.

Aish.
Pagi-pagi mood-nya sudah rusak.
Dasar Jung Yunho menyebalkan! Gerutu Jaejoong dalam hatinya.

TOK TOK TOK.

Jaejoong menghela nafas.
Ia menggeser piring sarapannya dan berjalan menuju pintu depan.
Kembali menghela nafas ketika mata besarnya bertemu pandang dengan orang yang sudah mengetuk pintu rumah besarnya.

  “Ayo berangkat bersama, Hyung” Cengir Changmin lebar.

Jaejoong mengangguk pasrah.

  “Kau sendirian?”

  “Ya, Kyuhyun full hari ini, wawancara di mana-mana sejak ia menghabiskan tur konsernya”

  “Hm, hari ini Hyunjoong Hyung tidak ikut syuting, ya?”

  “Sepertinya iya, kalau tidak salah adegan untuk hari ini hanya ada kau dan aku”

  “Ah, cinta segitiga yang menyebalkan”

Changmin tertawa.
Pria berwajah kekanakan itu segera duduk di meja makan dan menghabiskan sisa sarapan Jaejoong sementara pria cantik itu bersiap-siap untuk berangkat ke lokasi syutingnya hari ini.

  “Fansmu akan menangis kalau mereka tahu kelakuan idolanya seperti ini, mencuri sisa sarapan orang lain” Ujar Jaejoong meledek.

Pria berwajah kekanakan itu mengangkat bahu.
Satu-satunya yang ia pedulikan saat ini adalah mulut penuhnya.


-------


Pernikahan mereka sudah memasuki bulan kedua, tapi Heechul dan Keybum tidak puas.
Beberapa kali mereka mengunjungi rumah putih itu selalu saja hanya ada Yunho atau hanya ada Jaejoong.
Tidak pernah sekalipun kedua wanita itu mendapati pasangan suami istri itu sedang bersama-sama.
Ada yang harus diperbaiki di sini, pikir kedua wanita cantik itu.

  “Oh, neo wasseo?” Ujar Heechul menaikkan alisnya ketika pintu depan terbuka dan Jaejoong masuk dari sana.

  “Umma? Kenapa tidak menghubungiku kalau Umma ada di rumah? Aku kan bisa izin pulang lebih cepat” Balas Jaejoong seraya membuka sepatunya.

Mata besar pria cantik itu bergerak pelan, mendapati mertuanya juga ada di ruang tengah bersama dengan suaminya.
Jaejoong segera beranjak menghampiri mereka.

  “Berapa hari lagi syuting untuk dramamu ini selesai?” Tanya Heechul menarik Jaejoong untuk duduk di sampingnya.

Pria cantik itu mengernyitkan dahinya.
Ia menatap Yunho yang sedang memandangnya dengan tajam.
Eoh? Apa ia berbuat salah?

  “Satu minggu lagi, Umma, setelah itu hanya ada wawancara dan syuting untuk dua iklan, Yoochun belum memperbarui kontrakku dengan agensi” Sahut Jaejoong santai.

Oh!
Kabar gembira! Heechul dan Keybum segera tersenyum manis.

  “Beritahu Yoochun untuk tidak melakukan apa pun terhadap kontrakmu, Umma akan mendatangi direktur agensimu dan memintanya untuk menyetujui kontrak vakummu”

  “MWO? Vakum? Kenapa aku harus vakum?”

  “Jae, kau dan Yunho sudah menikah hampir tiga bulan, pernikahan ini tidak akan berhasil kalau kalian tidak pernah punya waktu untuk bertemu”

  “Tapi—”

  “Umma tahu kau sangat mencintai pekerjaanmu, tapi hanya setahun, Jae, itu bukan waktu yang lama jika dunia memang mengenalmu”

Namja cantik itu terdiam.
Mata besarnya mengerjap.
Seseorang—seseorang pernah mengatakan hal yang serupa kepadanya.
Tanpa sadar mata Jaejoong bergerak, menatap jendela besar yang ada di dekatnya.

  “Jae!”

DEG.

Pria cantik itu terkejut.
Ia menoleh dalam sekejap menatap Ummanya.
Heechul mengernyitkan dahinya.

  “Kau baik-baik saja? Kau melamun, sayang” Ujar wanita cantik itu khawatir.

Jaejoong segera mengangguk, ia tersenyum tipis.

  “Aku baik-baik saja” Gumamnya pelan.

  “Tentang kontrak vakummu, kau setuju kan?”

  “Uhm..Ne Umma, hanya setahun, tidak masalah”

  “Bagus, nikmatilah sisa pekerjaanmu sebaik mungkin, karena setelah ini kau harus mencari kesibukan lain yang lebih ringan untuk keberlangsungan pernikahan kalian”

Jaejoong mendesah.
Ia kembali mengangguk pasrah.
Mencoba tidak mengacuhkan Yunho yang semakin menatap tajam wajah cantiknya.
Jemari pria itu mengepal erat.
Menahan diri untuk tidak meledakkan emosinya.

Hari ini sudah cukup buruk dilaluinya.
Sekretarisnya tidak becus dalam bekerja hingga membuat beberapa jadwal terpaksa tergeser dua jam.
Lalu kekasihnya Go Ahra yang marah-marah kepadanya hingga membuat mereka bertengkar di kantor.
Dan simpanan gadis berambut hitam itu yang ikut-ikutan muncul di kantornya dan membawa kekasihnya pergi dari sana.

Sekarang ia harus menerima kehadiran Jaejoong setiap harinya selama ia berada di rumah?

Perfect. Kesal Yunho dalam hatinya.

Oh—tunggu.
Jaejoong akan berada di rumah selama 24 jam, bukan?
Uh-uh, bibir Yunho berkedut menahan seringainya.
Bukankah itu hal yang cukup bagus?
Ia akan membuat pria cantik itu tersiksa selama berhadapan dengannya, hingga Jaejoong tidak tahan lagi dan mengajukan perceraian kepadanya.

Kemudian ia akan hidup bahagia bersama kekasihnya setelah ia menyingkirkan simpanan gadis itu terlebih dahulu.

Sempurna. Sungguh sempurna.

Yunho jadi tidak sabar.

TBC :D

3 komentar:

  1. ommo~yuno napa benci bgt ma jaejae padahal jaejae cuek & santai aja

    jaejae napa srg nglamun hemm~

    BalasHapus
  2. hehe, gara2 baca sequelnya dulu nih.
    yunho yunho, lihat yg akan terjadi nanti

    BalasHapus
  3. hehe, gara2 baca sequelnya dulu nih.
    yunho yunho, lihat yg akan terjadi nanti

    BalasHapus