Tittle:
4 WALLS
Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length:
CHAPTER
Rating:
family-romance-hurt-friendship-angst
WARNING:
BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
yang sebenarnya terinspirasi dari Hello He Is Married-nya kak Riri <3
-------
You silently
approach me, a mirage that is spread only before me
And I had the
answers now but now they mean nothing because these walls caught me here with
something
I can’t take my eyes
off for even a moment, you’re beautiful
FIRST WALL—FROM NOTHING—
.
.
.
“Akh! Hati-hati Park Yoochun!” Jerit Jaejoong mengerutkan dahinya seraya
meringis.
Manajer namja cantik itu mencebilkan
bibirnya.
Ia kembali berkonsentrasi pada
pekerjaannya.
Sedikit gugup karena semua orang di
ruangan ini menatapnya intens.
Aish! Pria chubby itu berdiri dari
posisi duduknya dan berseru marah kepada orang-orang yang berkumpul di
sekitarnya.
“Kalian mengganggu konsentrasiku!”
“Tapi kami tidak melakukan apa pun, Yoochun-ssi”
“Sama saja! Jangan melihatku atau pecahan kaca ini kumasukkan lebih
dalam!”
Jaejoong segera melotot.
“YAH! Micheosseo?!” Teriaknya lantang.
Staff dan penata rias yang berkumpul di
sana tertawa geli melihat Yoochun yang sudah meringis karena pukulan Jaejoong.
Yah, ini semua juga salah Yoochun yang
terlalu lama mengambil penyedot debu untuk membersihkan bekas gelasnya yang
pecah beberapa saat yang lalu.
Sial sekali Jaejoong harus masuk ke
ruangan dan segera melepaskan sepatunya karena benda sialan itu kekecilan di
kakinya.
Penata rias salah memberikan sepatu
untuknya hari ini.
“Akhirnya” Desah Jaejoong lega setelah ia mendapati kakinya yang
diperban.
Yoochun tidak berkomentar, pria chubby
itu jelas masih kesal karena Jaejoong memukul dahinya.
“Lain kali jangan lupa untuk memecahkan semua gelas dan taburkan
pecahannya di seluruh ruangan” Ujar Jaejoong menatap manajernya.
“Ya, dan jangan lupa juga untukmu agar selalu bertelanjang kaki di
ruangan mulai sekarang” Balas Yoochun sengit.
Jaejoong kembali melotot.
“Kita ke rumah sakit setelah ini, aku takut masih ada sisa pecahan kaca
di sana, jadwalmu hari ini sudah selesai” Ucap Yoochun tiba-tiba.
Pria cantik itu mengangguk.
Ia menurunkan kakinya dari sofa dan
meringis antara sakit dan geli ketika telapak berperbannya menyentuh hambal
bulu berwarna ungu di lantai.
“Aku mau tidur sampai besok pagi setelah sampai di apertemen, jarang
sekali jadwalku serenggang ini” Desah Jaejoong setelah ia menguap.
Pria cantik ini adalah seorang aktor
yang sangat terkenal dan sedang naik daun di kalangan masyarakat Asia.
Di setiap acara penghargaan yang ada
Jaejoong selalu menjadi salah satu aktor terbaik dan tidak pernah tidak membawa
pulang penghargaan.
Tapi tetap saja seorang aktor terkenal
sekalipun tidak sempurna.
Jaejoong adalah putra tunggal di
keluarganya.
Ia masih berusia 25 tahun, tapi ibunya
sudah cerewet untuk memintanya menikah.
Jaejoong tahu ia sudah dijodohkan dengan
anak dari teman ayahnya.
Tapi sampai sekarang ia masih ingin
sendiri.
Hingga tiba saatnya untuk hatinya
kembali pulih seutuhnya.
“Ibumu menghubungiku, ia ingin kau ada di rumah sore ini” Ujar Yoochun
seraya merapikan barang-barangnya di meja.
Jaejoong membuka mata bulatnya yang
sempat terpejam.
Ia menoleh menatap manajernya dan
menghela nafas.
“Ia pasti akan memarahiku karena kakiku ini” Desahnya pelan.
Yoochun hanya mengangkat bahu.
-------
“Sudah lama sekali ya”
Wanita cantik bernama Jung Keybum itu
tersenyum manis.
Ia menepuk lutut Jaejoong yang duduk di
sampingnya.
Oh—ini bukan kali pertama mereka
bertemu.
Jaejoong sudah pernah bertemu dengan
Yunho beberapa kali di acara makan malam kedua keluarga mereka.
Tapi tidak sekalipun mereka bisa untuk
akrab.
Pria tampan itu seolah menjaga jarak darinya.
Dan Jaejoong sendiri terlihat tidak
peduli dengan hal itu.
“Uri Yunho sudah sangat sukses sekarang, ia baru saja membuka cabang
perusahaan di Jepang” Ujar Keybum bangga.
Yunho hanya tersenyum tipis.
“Jaejoongie juga, seingatku ia tidak pernah membawa pulang kurang dari
dua penghargaan setiap kali acara besar itu dilaksanakan” Sahut Kim Heechul
tersenyum cantik.
“Oh-ini dia saatnya, mereka sudah cukup dewasa untuk tinggal bersama”
Seru Keybum semangat.
Jaejoong melirik ayahnya dan ayah Yunho
yang sedang berjalan menuruni tangga.
Urusan kantor mereka sudah selesai
sepertinya.
Kemudian ia kembali memandang kedua
wanita cantik yang terlihat sangat bersemangat di depannya.
Jaejoong punya firasat buruk.
“Yeobo, bagaimana persiapan pernikahannya?”
Mwo?
Yunho mendelik.
Menatap Jung Jinki yang mengangguk
santai.
“Minggu ini mereka sudah bisa menikah, semuanya sudah beres” Ujar pria
bermata sabit itu.
“Appa, ini terlalu mendadak!” Seru Yunho mengerutkan dahinya.
“Oh ya? Bukankah seharusnya kalian senang karena tidak ada yang perlu
kalian pikirkan lagi selain pengucapan sumpah?”
“Tapi—”
“Jaejoongie, Aboji sudah menghubungi Yoochun, konferensi pers untuk
pengunguman pesta pernikahanmu dan Yunho akan diadakan dua hari lagi”
Jaejoong memandang Jinki dengan pasrah.
Kemudian ia mengangguk patuh.
“Yunho, kenapa kau tidak mengajak Jaejoong untuk duduk sebentar di taman
belakang? Mungkin ada yang ingin kalian bicarakan secara pribadi setelah mendengar
kabar bahagia ini” Usul Keybum menatap putra sulungnya.
Yunho tidak menyahut.
Ia segera berdiri dari duduknya diikuti
langkah kaki Jaejoong.
Kentara sekali pria tampan itu kesal.
Tapi Jaejoong seolah tidak peduli, mata
besar Jaejoong sudah menjelajah memandangi taman belakang itu.
Ah, ia tidak pernah bosan mengagumi desain
taman belakang kediaman Yunho yang begitu indah.
Sangat menarik hingga ia melupakan
perban di kaki kanannya.
“Aku tidak melihat adikmu sejak tadi” Ujar Jaejoong buka suara.
“Changmin menginap di rumah Kyuhyun” Sahut Yunho dingin.
Oh—pria cantik itu mengangguk pelan.
“Kupikir ia masih ada jadwal, Changmin kan model pro” Gumam Jaejoong
pelan.
Yah, putra bungsu keluarga Jung itu
adalah seorang model di bawah agensi yang sama dengan Jaejoong.
Sebenarnya pria cantik itu lebih dulu
mengenal Changmin dari pada keluarga dan Hyungnya.
Pria berwajah kekanakan yang cukup
sukses di usianya yang masih sangat muda.
Hampir seluruh iklan untuk produk pria
dilakoni oleh Changmin.
“Ada apa denganmu?” Tanya Jaejoong menaikkan alisnya.
Mendapati Yunho yang menatapnya tajam.
“Ada apa denganku? Ada apa denganmu, Kim Jaejoong! Kau seharusnya
menolak saat Appaku bilang kita akan menikah minggu depan!” Seru pria tampan
itu kesal.
“Eoh? Kenapa harus aku? Kenapa tidak kau saja? Aku kan bukan anaknya”
Balas Jaejoong mengerutkan dahinya.
“Ia hanya akan mendengarkan omongan orang lain asal kau tahu saja!”
“Oh, aku kan tidak tahu”
Yunho mendelik.
“Kenapa kau terlihat baik-baik saja dengan pernikahan ini hah?”
“Lho? Memangnya aku harus bagaimana? Menangis? Maaf saja, aku memang
cantik, tapi aku bukan wanita”
“Pernikahan ini bukanlah hal yang main-main, Jaejoong, apa kau tidak
memikirkan hidupmu sedikit saja eoh?!”
“Aku bukan orang yang rumit, maaf”
Yunho menggeram.
Ia mendekati Jaejoong dan menatap tajam
kedua mata besar aktor cantik itu.
“Dengarkan aku baik-baik, Kim, aku hanya mengucapkannya sekali saja. Aku
tidak pernah menginginkan pernikahan ini, mengerti? Aku hanya mencintai seorang
wanita dalam hidupku dan itu adalah Go Ahra” Desis Yunho dingin.
“Oh, yang Changmin bilang gadis yang tidak ingin berhubungan denganmu
lagi itu? Arasseo, aku ikut saja apa yang kau katakan” Sahut Jaejoong santai.
Wajah Yunho memerah mendengar jawaban
Jaejoong.
Terkadang ia sangat membenci pertemanan
pria cantik ini dengan adiknya.
Changmin tidak akan pernah bisa menjaga
mulutnya kalau sudah berhadapan dengan orang yang dekat dengannya.
Yunho memang masih berhubungan dengan
Ahra, tapi pelukis cantik itu menolak untuk melanjutkan hubungan mereka
beberapa waktu ini.
Gadis berambut hitam itu menemukan
seseorang yang lebih dari Jung Yunho.
Tapi Yunho tetap bersikeras untuk tidak
berpisah karena gadis cantik itu adalah cinta pertamanya.
DDRRTT...DDRRTT...
“Maaf, sebentar” Gumam Jaejoong seraya mengambil ponselnya dari dalam
saku.
Pria tampan itu tidak menyahut.
Ia memundurkan langkahnya dan duduk di
kursi panjang yang tersedia di dekat mereka.
Mata musangnya menatap tajam Jaejoong
yang juga ikut duduk di sampingnya.
“Yeoboseyo? Oh—Hyunjoongie! Sudah lama sekali” Seru Jaejoong semangat.
Yunho menaikkan alisnya.
Hyunjoong? Kim Hyunjoong bukan? Penyanyi
tampan itu?
“Benarkah?! Ini sungguh menarik sekali! Aish, kenapa aku baru tahu
sekarang? Aigoo! Oh iya, aku dan Yunho akan menikah minggu depan, hahaha, kau
datang ya? Awas kalau tidak!”
Jemari Yunho mengepal.
Telinganya berdenyut ketika mendengar
kata pernikahan dari bibir Jaejoong.
“Iya aku sudah tidak sabar! Aku akan melakukan yang terbaik! Kalian
curang sekali, masa hanya aku yang belum tahu, hahaha, oke sampai jumpa besok
pagi!”
Namja cantik itu kembali menyimpan
ponselnya.
Wajah cantiknya terlihat berseri-seri.
Kentara sekali ia sedang bahagia.
“Aku, Changmin dan Hyunjoong akan bermain dalam drama baru. Jadwal
syutingnya sehari setelah kita menikah, duh, senangnya, sudah lama sekali aku
ingin bermain dengan mereka berdua” Cerocos Jaejoong tersenyum senang.
Yunho berdiri dari duduknya.
Pria tampan itu menggertakkan giginya kesal
dan beranjak meninggalkan Jaejoong di sana.
Ia benci sekali dengan pria cantik itu.
Kenapa Jaejoong tidak menanggapi
kemarahannya?
Kenapa pria itu terlihat baik-baik saja
dengan pernikahan ini?
Cih.
Jangan bilang kalau aktor cantik itu
sudah jatuh cinta padanya.
Karena Yunho sudah memutuskan untuk
tidak akan memperlakukan pria itu dengan baik di hari-hari pernikahan mereka
nanti.
Yunho benci Jaejoong.
Benci sekali.
-------
“Selamat atas pernikahannyaa!”
Jaejoong tertawa ketika sahabat sekaligus
partner dramanya—Changmin—berteriak seraya memeluk erat dirinya.
Pria berwajah kekanakan itu
menepuk-nepuk keras punggung Jaejoong hingga pria cantik itu berseru kesakitan.
“Yah Kyuhyun ah! Apa yang sudah kau ajarkan padanya eoh?! Sakit sekali
pukulannya!” Jerit namja cantik itu melotot kepada Kyuhyun yang berdiri di
belakang Changmin.
Penyanyi terkenal itu tertawa jahat.
Ia mengacungkan ibu jarinya di wajah
Jaejoong.
“BDSM!” Serunya bangga.
Changmin tertawa, sementara Yoochun yang
berdiri di dekat Jaejoong mengeluarkan suara muntah.
“Enak sekali ya hidupmu, Hyung! Pernikahanmu sudah diatur oleh orang
lain, banyak penyanyi terkenal yang menyumbangkan lagu gratis di pestamu,
makanan dan dekor terbaik dari pemilik gedung pernikahan yang ternyata adalah
fans beratmu, hih!” Ujar Changmin menarik hidung bangir Jaejoong.
Pria cantik itu tertawa lucu karena
hidungnya terjepit.
“Siapa gadis itu? Kenapa suamimu malah di sana, Hyung?” Kyuhyun
mengernyitkan dahinya.
Ia menunjuk posisi Yunho dengan dagunya.
Membuat Changmin, Yoochun dan Jaejoong
menatap pria tampan itu.
“Oh, itu Go Ahra, kekasihnya Yunho, Changmin tidak cerita ya?” Ujar
Jaejoong pelan.
“Mwo?! Kekasih? Chwang tidak mengatakan apapun kepadaku!” Seru Kyuhyun
kaget.
Changmin mengangkat bahunya.
“Reporter dan wartawan akan sangat senang melihat hal ini, Hyung, kalau
kau membiarkan suamimu masih berhubungan dengan gadis itu setidaknya jangan di
hari ini!” Ketus Kyuhyun kesal.
“No need to worry, uri Umma
sudah mengatasi segalanya” Cetus Changmin seraya menunjuk Jung Keybum yang
sedang berjalan menuju putra sulungnya.
Jaejoong dan Yoochun tertawa.
Pertunjukan yang cukup menarik.
Kapan lagi melihat direktur perusahaan
besar ditarik seperti itu oleh ibunya sendiri?
“Besok majalah akan heboh menampilkan foto Yunho Hyung yang sedang
dijewer oleh Ahjumma” Gumam Kyuhyun mulai tidak acuh.
Pria berkulit pucat itu mengalihkan
pandangannya mencari kursi terdekat untuk ia duduki.
Ia baru saja menyelesaikan konser
tunggalnya kemarin sore.
Tubuhnya masih sangat letih saat ini.
Changmin yang melihat Kyuhyun sudah
menjauh darinya segera melangkahkan kaki mengikuti kekasihnya.
Meninggalkan Jaejoong yang kini berdiri
sendirian di dekat pilar.
Yoochun sudah beranjak untuk mengobrol
bersama para produser dan kru film yang pernah dimainkan Jaejoong beberapa
bulan yang lalu.
“Kau pasti tidak mendengarkanku menyanyi!”
Jaejoong menoleh, menatap Hyunjoong yang
terlihat sedikit berkeringat menghampirinya.
“Mian, tadi Changmin dan Kyuhyun mengajakku bicara”
“Oh, mereka sudah datang? Aku tidak lihat”
“Tentu saja kau tidak melihat mereka, kau pasti sedang menikmati
memandangi gadis-gadis cantik yang datang ke pestaku”
Hyunjoong menepuk pelan kepala Jaejoong.
Membuat aktor cantik itu berdecak dan
merapikan rambutnya dengan cepat.
“Aku tidak melihat orang itu di sini” Gumam Hyunjoong.
“Siapa?” Tanya Jaejoong bingung.
“Kibum”
“Oh..Aku memang tidak mengundangnya”
“Kenapa?”
“Kau masih bertanya kenapa?”
Penyanyi tampan itu tersenyum jahil.
Ia menepuk kepala Jaejoong untuk yang
terakhir kalinya dan segera beranjak menghampiri teman-temannya yang juga teman
dari Jaejoong.
Pesta besar ini membuat banyak orang
seperti sedang reuni.
Yah, wajar saja mengingat setiap orang
memiliki jadwal yang sungguh padat setiap harinya.
Jaejoong menghela nafas panjang.
Ia menolehkan wajahnya memandang jendela
kaca yang gelap, kemudian berdiam lama seolah-olah ia tersedot akan pemandangan
yang ada di hadapannya.
Sampai beberapa saat kemudian Heechul
menepuk bahunya dan menyuruhnya untuk menemani Yunho menyambut tamu undangan.
Ah, belakangan ini ia suka sekali
melamun.
-------
Kekesalan Yunho semakin memuncak ketika setelah
pesta pernikahan mereka berlangsung ia harus tinggal di rumah ini.
Pria cantik itu sudah membeli sebuah
rumah terlebih dahulu ternyata.
Sebuah rumah besar berwarna putih yang
sangat indah.
Ada jendela kaca super besar di ruang
keluarga rumah itu.
Awalnya Yunho menolak untuk tinggal,
tapi Jaejoong justru bersikeras bahwa ia tidak akan pergi ke mana pun
meninggalkan rumah putihnya.
Hingga membuat Jung Jinki memarahi Yunho
yang katanya kekanak-kanakan dan akhirnya namja tampan itu terpaksa mengalah
kepada Jaejoong.
“Menyebalkan sekali” Desis Yunho kesal.
Pria tampan itu baru saja selesai mandi
dan hendak beranjak menuruni tangga menuju dapur.
Namun pandangannya teralihkan kepada
sosok cantik Jaejoong yang kini telah menjadi istrinya sedang berdiri di
hadapan jendela besar itu.
Pria cantik itu bersidekap, memandang
pemandangan kerlap-kerlip lampu kota dalam diam.
Lagi-lagi melamun.
Yunho berdecih dan kembali melangkah
menuju dapur.
Langkah kakinya begitu keras hingga
membuat pria cantik itu tersadar dari lamunannya dan memutuskan untuk segera
mandi dan mengganti piyamanya.
Besok ia akan kembali sibuk seperti
biasanya.
Jadi lebih baik ia tidur cepat untuk
malam ini.
Pria tampan itu terkejut ketika ia
kembali ke dalam kamar dan mendapati Jaejoong yang baru saja keluar dari dalam
kamar mandi hanya menggunakan celana piyamanya.
Yunho baru saja akan memprotes tentang
kelakuan Jaejoong, tapi ia sudah keduluan oleh tindakan namja cantik itu yang
memakai piyamanya di hadapan Yunho.
Namja cantik itu terlihat tak acuh.
Ia bahkan sudah melompat ke atas ranjang
dan berbaring di sana.
Meninggalkan Yunho yang masih berdiri di
diam di sana.
“Apa-apaan itu?” Desis pria tampan itu menyipitkan mata musangnya.
Yunho menaiki ranjang dan menarik
selimut yang tersisa hingga sebatas lehernya.
Kemudian ia segera memejamkan matanya
mencoba untuk tidur.
Hari ini sungguh melelahkan sekali,
pikirnya.
.
.
.
“Eoh?”
Pria tampan itu menaikkan alisnya ketika
ia terbangun pagi ini dan mendapati Kim Jaejoong si aktor terkenal sedang
memasak di dapur.
Yunho merapikan dasinya dan berjalan
melewati pintu dapur tepat ketika Jaejoong berbalik menghadapnya.
“Sarapan dulu, aku sudah membuatkan bagianmu” Ujar Jaejoong lembut.
Yunho berdecih.
Ia merapikan jas armaninya dan
mengalihkan pandangannya dari wajah cantik itu.
“Aku tidak sudi makan masakanmu” Ketusnya seraya beranjak meninggalkan
Jaejoong.
Pria cantik itu terdiam.
Mata besarnya menatap punggung Yunho
dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
Sial, hatinya berdenyut sakit.
Sejauh ini ia memasak tidak pernah ada
yang menolak masakannya.
Changmin saja selalu minta tambah.
Jaejoong mengerutkan dahinya dan
membuang bagian Yunho ke dalam tempat sampah.
Kemudian ia duduk di kursi meja makan
dan memakan bagiannya.
“Lihat saja, suatu hari nanti akan kubuat kau menyembah masakanku!”
Teriak namja cantik itu marah.
Aish.
Pagi-pagi mood-nya sudah rusak.
Dasar Jung Yunho menyebalkan! Gerutu
Jaejoong dalam hatinya.
TOK
TOK TOK.
Jaejoong menghela nafas.
Ia menggeser piring sarapannya dan berjalan
menuju pintu depan.
Kembali menghela nafas ketika mata
besarnya bertemu pandang dengan orang yang sudah mengetuk pintu rumah besarnya.
“Ayo berangkat bersama, Hyung” Cengir Changmin lebar.
Jaejoong mengangguk pasrah.
“Kau sendirian?”
“Ya, Kyuhyun full hari ini,
wawancara di mana-mana sejak ia menghabiskan tur konsernya”
“Hm, hari ini Hyunjoong Hyung tidak ikut syuting, ya?”
“Sepertinya iya, kalau tidak salah adegan untuk hari ini hanya ada kau
dan aku”
“Ah, cinta segitiga yang menyebalkan”
Changmin tertawa.
Pria berwajah kekanakan itu segera duduk
di meja makan dan menghabiskan sisa sarapan Jaejoong sementara pria cantik itu
bersiap-siap untuk berangkat ke lokasi syutingnya hari ini.
“Fansmu akan menangis kalau mereka tahu kelakuan idolanya seperti ini,
mencuri sisa sarapan orang lain” Ujar Jaejoong meledek.
Pria berwajah kekanakan itu mengangkat
bahu.
Satu-satunya yang ia pedulikan saat ini
adalah mulut penuhnya.
-------
Pernikahan mereka sudah memasuki bulan
kedua, tapi Heechul dan Keybum tidak puas.
Beberapa kali mereka mengunjungi rumah
putih itu selalu saja hanya ada Yunho atau hanya ada Jaejoong.
Tidak pernah sekalipun kedua wanita itu
mendapati pasangan suami istri itu sedang bersama-sama.
Ada yang harus diperbaiki di sini, pikir
kedua wanita cantik itu.
“Oh, neo wasseo?” Ujar Heechul menaikkan alisnya ketika pintu depan
terbuka dan Jaejoong masuk dari sana.
“Umma? Kenapa tidak menghubungiku kalau Umma ada di rumah? Aku kan bisa
izin pulang lebih cepat” Balas Jaejoong seraya membuka sepatunya.
Mata besar pria cantik itu bergerak
pelan, mendapati mertuanya juga ada di ruang tengah bersama dengan suaminya.
Jaejoong segera beranjak menghampiri
mereka.
“Berapa hari lagi syuting untuk dramamu ini selesai?” Tanya Heechul
menarik Jaejoong untuk duduk di sampingnya.
Pria cantik itu mengernyitkan dahinya.
Ia menatap Yunho yang sedang
memandangnya dengan tajam.
Eoh? Apa ia berbuat salah?
“Satu minggu lagi, Umma, setelah itu hanya ada wawancara dan syuting
untuk dua iklan, Yoochun belum memperbarui kontrakku dengan agensi” Sahut
Jaejoong santai.
Oh!
Kabar gembira! Heechul dan Keybum segera
tersenyum manis.
“Beritahu Yoochun untuk tidak melakukan apa pun terhadap kontrakmu, Umma
akan mendatangi direktur agensimu dan memintanya untuk menyetujui kontrak
vakummu”
“MWO? Vakum? Kenapa aku harus vakum?”
“Jae, kau dan Yunho sudah menikah hampir tiga bulan, pernikahan ini
tidak akan berhasil kalau kalian tidak pernah punya waktu untuk bertemu”
“Tapi—”
“Umma tahu kau sangat mencintai pekerjaanmu, tapi hanya setahun, Jae, itu
bukan waktu yang lama jika dunia memang mengenalmu”
Namja cantik itu terdiam.
Mata besarnya mengerjap.
Seseorang—seseorang pernah mengatakan
hal yang serupa kepadanya.
Tanpa sadar mata Jaejoong bergerak,
menatap jendela besar yang ada di dekatnya.
“Jae!”
DEG.
Pria cantik itu terkejut.
Ia menoleh dalam sekejap menatap
Ummanya.
Heechul mengernyitkan dahinya.
“Kau baik-baik saja? Kau melamun, sayang” Ujar wanita cantik itu
khawatir.
Jaejoong segera mengangguk, ia tersenyum
tipis.
“Aku baik-baik saja” Gumamnya pelan.
“Tentang kontrak vakummu, kau setuju kan?”
“Uhm..Ne Umma, hanya setahun, tidak masalah”
“Bagus, nikmatilah sisa pekerjaanmu sebaik mungkin, karena setelah ini
kau harus mencari kesibukan lain yang lebih ringan untuk keberlangsungan
pernikahan kalian”
Jaejoong mendesah.
Ia kembali mengangguk pasrah.
Mencoba tidak mengacuhkan Yunho yang
semakin menatap tajam wajah cantiknya.
Jemari pria itu mengepal erat.
Menahan diri untuk tidak meledakkan
emosinya.
Hari ini sudah cukup buruk dilaluinya.
Sekretarisnya tidak becus dalam bekerja
hingga membuat beberapa jadwal terpaksa tergeser dua jam.
Lalu kekasihnya Go Ahra yang marah-marah
kepadanya hingga membuat mereka bertengkar di kantor.
Dan simpanan gadis berambut hitam itu
yang ikut-ikutan muncul di kantornya dan membawa kekasihnya pergi dari sana.
Sekarang ia harus menerima kehadiran
Jaejoong setiap harinya selama ia berada di rumah?
Perfect. Kesal Yunho
dalam hatinya.
Oh—tunggu.
Jaejoong akan berada di rumah selama 24
jam, bukan?
Uh-uh, bibir Yunho berkedut menahan
seringainya.
Bukankah itu hal yang cukup bagus?
Ia akan membuat pria cantik itu tersiksa
selama berhadapan dengannya, hingga Jaejoong tidak tahan lagi dan mengajukan
perceraian kepadanya.
Kemudian ia akan hidup bahagia bersama
kekasihnya setelah ia menyingkirkan simpanan gadis itu terlebih dahulu.
Sempurna. Sungguh sempurna.
Yunho jadi tidak sabar.
ommo~yuno napa benci bgt ma jaejae padahal jaejae cuek & santai aja
BalasHapusjaejae napa srg nglamun hemm~
hehe, gara2 baca sequelnya dulu nih.
BalasHapusyunho yunho, lihat yg akan terjadi nanti
hehe, gara2 baca sequelnya dulu nih.
BalasHapusyunho yunho, lihat yg akan terjadi nanti