This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Minggu, 12 Mei 2013

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/SHAMAN KING


Tittle: SHAMAN KING

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-fluff-fantasy-mystery-friendship-garuk sawah

WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*


-------


  “Aku Guardian Shaman King, dan aku membawa roh kekasihmu saat ini”
.
.
.

Sosok namja cantik itu tampak mengeluh manja dalam pelukan kekasihnya.
Kim Jaejoong tersenyum sangat manis pagi ini.
Ah, bangun tidur dalam dekapan kekasihmu yang hangat adalah hal paling menyenangkan yang pernah ada.

Namja cantik itu memundurkan punggungnya.
Membuatnya menempel dengan dada bidang Yunho.
Kemudian ia mengeratkan genggamannya pada tautan tangan Yunho.

  “Bear, kau sudah bangun?” Bisik Jaejoong manis.


Hum.
Yunho menggumam tidak jelas.
Ia menyurukkan wajahnya di tengkuk Jaejoong.
Ah, jelas sekali beruang madu ini masih malas untuk bergerak bebas.

  “Kau kelelahan ani?” Tanya Jaejoong lagi.

Namja tampan itu kembali menggumam sebagai jawaban.

  “Mianhae” Ujar Jaejoong pelan.

Yunho refleks membuka mata musangnya.
Mengerutkan dahi seraya membalikkan tubuh kekasihnya agar menghadap padanya.

  “Hei, kenapa kau meminta maaf? Aku sama sekali tidak keberatan dengan yang semalam” Balas Yunho berbisik.

Jaejoong mempoutkan bibirnya manja.

  “Aku tahu kau sangat letih, roh yang memasuki diriku semalam benar-benar menyebalkan! Ia selalu berlari darimu, mengira kalau kau adalah pembunuhnya bear~!”

Yunho terkekeh kecil mendengarnya.
Oh well.
Roh?
Tentu saja.

Kim Jaejoong, kekasih namja tampan ini, adalah seorang yang bisa kau panggil dengan sebutan Shaman King.
Pemimpin dari para pemanggil roh.
Namja cantik itu mendapatkan kekuatannya sejak kecil.
Ia bisa berkomunikasi dengan roh, dan roh-roh yang memiliki pertanyaan mengenai kematian mereka biasanya selalu memasuki tubuh Jaejoong tanpa kenal waktu.

Dan tugas Jaejoong adalah, membantu mereka yang tersesat di dunia nyata agar kembali tenang di alam sana.
Pekerjaan yang cukup sulit memang, tapi semuanya terasa mudah karena Jung Yunho yang selalu ada di sampingnya.
Keluarga Jaejoong dan keluarga Yunho bersahabat akrab sejak ratusan tahun yang lalu.

Keluarga Jung adalah pelayan setia dari keluarga para Shaman.
Tapi Jaejoong, lebih memilih Yunho untuk menjadi kekasihnya dari pada menjadi pelayannya.
Well, semua itu karena Yunho memiliki kemampuan turun temurun dari keluarganya.
Ia bisa mengendalikan para roh yang memasuki tubuh sang Shaman.

Singkatnya, Jaejoong tanpa Yunho, sama saja dengan tubuh tanpa jiwa.

  “Tapi kita berhasil menemukan pembunuh yang sesungguhnya ani?” Ujar Yunho tertawa.

  “Aku sama sekali tidak menyangka kalau Appanya sendiri yang melakukan hal itu” Sahut Jaejoong mengerutkan dahinya.

  “Oh come on baby, kita bahkan sudah pernah mengalami yang lebih sadis dari itu”

  “Hung, aku tahu”

  “Aku mencintaimu”

  “Ah! Sudah pukul delapan! Kita masuk kuliah hari ini, bear! Kka, bangun dan segera mandi!”

Yunho mengerucutkan bibirnya kesal.
Ck, padahal ia baru saja menikmati moment manis mereka barusan.
Tapi jam itu merusak semuanya.
Aishhhh.
Kenapa hari ini harus hari senin eoh?

Menyebalkan -___-


-------


  “Berat?”

  “Kau berniat membantuku tidak?”

Yunho tertawa geli mendengarnya.
Ia mengangguk dan mengambil setengah dari tumpukan buku tebal itu dari Jaejoong.
Namja cantik itu menghela nafasnya dan kembali melangkah di samping Yunho.

  “Uh, kenapa Dosen kejam itu selalu menyuruhku? Jangan-jangan ia dihinggapi roh jahat!” Gumam Jaejoong mencebilkan bibir ranumnya.

Yunho tersenyum kecil.
Ia baru saja akan menyahut, namun suara keras Jaejoong menghentikan langkahnya mendadak.

  “Berhenti bear! Ada roh di depanmu!”

Yunho mengangguk.
Ia memiringkan tubuhnya dan berjalan menghindar.
Walaupun di depannya hanya ada ruangan kosong, ia tahu Jaejoong bisa melihat roh tersebut.

  “Bagaimana roh yang barusan? Apa ia cantik?” Tanya Yunho menaikkan alisnya.

  “Mesum! Yang barusan itu kakek-kakek tahu!” Sungut Jaejoong masam.

Yunho tergelak.
Ia membuka pintu perpustakaan lama itu dan meletakkan buku-buku usang disana.
Kemudian ia berbalik, tersenyum manis memandang mata besar kekasihnya.

  “Apa?” Tanya Jaejoong memicing.

Oh-oh, ia sangat mengenali tatapan mesum itu.

Yunho mengubah senyumannya menjadi seringai nakal sekarang.
Ia mendekati namja cantik itu perlahan dan merengkuh pinggang rampingnya.
Membuat rona merah segera menjalari wajah cantik Jaejoong.

  “Ya-Yah, Yunnie ah, banyak roh yang melihat kita!” Ujarnya malu.

Yunho hanya berdesis seraya menaruh telunjuknya di atas bibir ranum tersebut.
Membuat jantung Jaejoong berdetak menggila.
Well, mereka memang sering melakukannya, tapi setiap kali berciuman, Jaejoong selalu merasa kalau ini adalah yang pertama kali baginya.

  “Aku mencintaimu baby” Ujar Yunho selembut mungkin.

Mata besar Jaejoong meredup sayu.
Ia seolah kehilangan tenaganya.
Kedua tangannya mencengkram erat bahu Yunho.
Dan memasrahkan dirinya dalam rengkuhan beruang madu itu.

Yunho tersenyum manis.
Ia memejamkan mata musangnya dan menempelkan bibir mereka.
Saat ia hendak menggigit lembut bibir ranum Jaejoong, ia mengernyit merasakan tubuh kekasihnya tersentak.

Wait.
Bukankah ini gejala yang selalu ditunjukkan Jaejoong saat..tubuhnya dimasuki roh?

  “Ummpphh! HUUUUAAAAA!! BIBIRKU!! CIUMAN PERTAMAKU!! AAAAAHHHHH!!”

Yunho terkejut.
Ia refleks mendorong tubuh kekasihnya dan menatap aneh Jaejoong yang berteriak-teriak histeris sekarang.
Namja cantik itu menggeleng kuat seraya berteriak-teriak dengan kedua tangan yang memeluk tubuhnya sendiri.

  “HUUUUEEEEEE! CIUMAN PERTAMAKU! YAH! KAU SIAPA EOH?! BERANI SEKALI KAU MENCIUMKU!!”

Namja cantik itu berteriak lantang seraya menunjuk-nunjuk wajah tampan Yunho.
Mata besarnya membelalak kesal.
Sementara Yunho hanya menghela nafasnya seraya berkacak pinggang.
Sepertinya hantu yang satu ini masih belum sadar dengan apa yang baru saja terjadi padanya.

Mendadak Jaejoong terdiam.
Ia menunduk menatap kakinya sendiri.
Kemudian ia meraba tubuhnya, menggerakkan tangannya dan menyentuh wajahnya.
Lalu matanya kembali melotot.

  “HUUUAAAAHHH!! AKU BERBENTUK!! AKU MANUSIA!! OMOOOOOO!!”

  “Yah! Bisakah kau berhenti berteriak?! Dan jangan pegang-pegang benda pusaka kekasihku!!”

Jaejoong terkejut.
Ia segera menjauhkan tangannya dari bawah sana.
Menatap Yunho dengan tatapan bingung.
Aish.
Yunho mengusap wajahnya sekarang.

Ck, padahal yang tadi itu moment yang cukup tepat untuk berciuman.
Kenapa para hantu selalu merasuki tubuh kekasihnya tanpa mengenal sikon eoh?

  “Sekarang jelaskan kepadaku, siapa kau? Dan kenapa kau memasuki tubuh kekasihku?” Tanya Yunho pelan.

Jaejoong termenung.
Lama ia terdiam.
Sampai kemudian ia mengangguk mengerti dan tersenyum lebar.

  “Ung, namaku Lee Taemin, umurku 17 tahun, aku suka makan permen gulali dan minum susu pisang, Ummaku sangat cantik dan aku senang menari!” Sahutnya ceria.

PLAK.

Yunho menepuk kepalanya.

  “Baiklah-baiklah, lalu kenapa kau mati? Kenapa kau tidak bisa masuk ke surga?”

  “Umm..Umm..Unngg..Aku tidak tahu”

  “Mwo?”

  “Ne, aku tidak tahu, saat aku membuka mata, tiba-tiba saja aku sudah melayang-layang dan tembus pandang”

Yunho mendesah keras.
Oh well.
Ini akan menjadi pekerjaan yang cukup berat untuknya setelah kemarin lusa.
Menemukan hal yang mengganggu para hantu termasuk ke dalam kasus yang cukup merepotkan.
Terutama kalau hantu tersebut tidak mengingat apa pun mengenai kematiannya.

  “Arasseo, kurasa sekarang lebih baik kau ikut aku pulang dan mengingat lagi apa yang terjadi padamu sampai bisa seperti ini”

Jaejoong---Uh, Lee Taemin mengangguk manis.
Ia segera mengekor di belakang Yunho dan terus bersenandung riang.
Membuat Yunho mengerutkan dahinya.

Hei, sepertinya ia pernah mendengar lagu itu sebelumnya.

Lagu Colors, Melody And Harmony ania?
Lagu terpopuler saat ia masih SMA dulu?

Omo.

Kalau begitu, anak ini sudah lama mati? Dan ia tidak menyadari hal itu sama sekali?

Yunho menggeleng pelan.
Ia meraih kartu kamarnya dan Jaejoong, menggesekkannya ke slot pintu dan membuka pintu tersebut.
Taemin segera menerjang masuk ke dalam.

  “Hoooaaahh! Itu kulkas yang sangat besar sekali! Omooo! Apa ada susu pisang di dalam sini?”

  “Nope, Jaejoongku lebih suka susu Strawberry

  “Uh, pie apel! Boleh kumakan?”

  “Tentu saja, setelah itu duduklah di sofa ruang tengah, ada banyak hal yang harus kutanyakan padamu”

  “Arasseo~~”

Taemin tersenyum senang.
Ia segera merogoh apa saja yang menurutnya menarik di dalam kulkas itu.
Setelah selesai, ia segera menyusul Yunho yang sudah duduk di sofa single yang ada.

  “Aku ingin tahu mengenai keluargamu sekarang” Ujar Yunho pelan.

Uh.
Namja susu itu mengerutkan dahinya.
Ia menggigit bibir ranum Jaejoong sekarang.
Membuat Yunho memicing padanya.

  “YAH! Jangan menggigit bibir kekasihku! Aish!” Erangnya kesal.

Taemin terkekeh malu.
Ia menunduk dan menggosok bibir Jaejoong dengan lengan kausnya.

  “Ung, yang aku tahu aku punya Umma, Appa, dan seorang Hyung..Kami keluarga bahagia, Umma selalu membuatkanku susu pisang hangat sebelum tidur, dan Appaku, Appaku suka makan ayam goreng buatan Umma”

  “Hyungmu?”

  “Jjong Hyung? Ia vokalis di sekolahnya, Hyungku sangat tampan sekaligus jahil, ia senang menggangguku, tapi setelah itu ia pasti memberiku susu pisang sebagai permintaan maaf”

  “Hmm..”

Yunho mengangguk-angguk pelan.
Ia memangku dagunya.
Mata musangnya memicing tajam.

Cerita Taemin cukup untuk menjelaskan kalau tidak ada yang salah dengan kehidupannya.
Malah terlihat sangat baik.
Dimana letak kesalahannya?

  “Hyung, aku mengantuk”

Ah.
Yunho terkejut.
Ia mengangguk dan membawa Taemin masuk ke kamarnya dan Jaejoong.
Well, mereka memang hidup bersama sejak lulus sekolah.

  “Kita tidur bersama?!” Jerit Taemin kaget.

Yunho mengangguk polos.
Ia membenarkan selimut tebal yang ada di atas ranjang.

  “Yep, kecuali kalau kau lebih suka tidur di sofa tentu saja. Tapi aku tidak senang melihat tubuh kekasihku teraniaya, jadi kau tidur bersamaku di sini”

  “Ah iya, aku memasuki tubuh kekasihmu sekarang”

Yunho hanya menggumam tidak jelas sebagai balasan.
Ia menyuruh Taemin untuk berganti piyama sementara ia mencuci wajahnya.
Namja tampan itu bertumpu pada westafel sejenak.
Menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan.

  “BooJae yah, apa yang harus kulakukan sekarang?” Lirih Yunho mengerutkan dahinya.

Bingung.
Ia sangat bingung dengan kondisi Lee Taemin.
Kalau ia memiliki kehidupan yang sangat bahagia, lalu kenapa ia mati dengan cara yang tidak wajar?

Aish.

Yunho merindukan pelukan hangat kekasihnya sekarang.
Namja tampan itu keluar dari kamar mandi dan menatap Taemin yang sudah berbaring di atas ranjang.
Ia mematikan lampu dan berbaring di samping Taemin.

Huufffff.

  “Hyung”

  “Hmm?”

  “Kau merindukan kekasihmu aniya?”

Eoh?

Yunho mengerutkan dahinya.
Ia menoleh dan mendapati Taemin sedang tersengguk disana.

  “Yah, kenapa kau menangis?”

  “Huks..Aku tahu kau merindukan pemilik tubuh ini..Huks..Tapi malah aku yang memasukinya..Huks..Huks..HUUUEEEEEEE”

  “Lee Taemin! Berhentilah menangis! Aku memang merindukannya, tapi aku baik-baik saja!”

  “Huks..Benarkah?”

  “Aish, pejamkan matamu dan segera tidur, bocah!”

Taemin mempoutkan bibir milik Jaejoong.
Ia mengangguk dan mengusap kedua bola matanya yang basah.
Tidak lama kemudian, ia beringsut mendekati Yunho.
Membuat namja tampan itu kembali membuka mata musangnya.

  “Apa?”

  “Hyung, peluk akuu”

  “Mwoya?”

  “Aku ingin dipeluk sekarang, dulu, aku pernah dipeluk oleh seseorang sampai aku terlelap pulas, yayayaya?”

  “Ha? Siapa yang memelukmu?”

Taemin menaikkan alisnya.
Ia memasang tampang bingung seolah ikut bertanya siapa orang yang memeluknya.
Yunho mendesah pendek dan segera merengkuh punggung Jaejoong.

  “Arasseo, kalau kau tidak ingat biarkan saja, nanti juga ingat sendiri, jja, sekarang tidurlah”

Taemin masih mengerutkan dahinya.
Sesuatu mengusik pikirannya sekarang.
Ada sesuatu, yang mengganggu di benaknya.
Sesuatu yang harus ia ingat secepatnya.

Seseorang.

Bayangan seorang namja.

Lalu buyar begitu saja.

Namja susu itu mempoutkan bibir Jaejoong dan memutuskan untuk segera tidur.
Menyamankan dirinya dengan pelukan hangat dari lengan Yunho.
Ah, pemilik tubuh ini benar-benar beruntung, ia bisa memiliki kekasih yang sangat penyayang seperti Yunho.


-------


  “Kau yakin kau baik-baik saja Taemin?”

Namja susu itu mengangguk ragu.
Ia memaksakan senyum pahit di bibir cherry itu.
Membuat Yunho menghela nafas segera.

  “Aku hanya merasakan tubuhku seperti tertarik, seperti ada yang memanggil..”

  “Kenapa?”

  “Dingin..”

DEG.

Yunho mengerjapkan mata musangnya.
Menatap Taemin yang menggigil sekarang.
Keringat dingin mengalir di pelipis Jaejoong.

  “Gelap..”

  “Apa lagi Taeminnie? Katakan padaku!”

  “Basah, Hyung..H..Huks..Aku takuuutt~”

Yunho mengatupkan bibir tebalnya.
Ia tahu Taemin merasa terpanggil oleh raganya yang masih belum ditemukan sampai saat ini.
Tapi dimana?
Suatu tempat yang dingin, gelap dan basah?
Ya tuhan, siapa yang tega meletakkan tubuh bocah manja ini ke tempat seperti itu eoh?

Yunho merasakan perutnya mual sekarang.
Ia prihatin, sekaligus sedih.
Hingga membuatnya pusing dan sakit perut.

  “Apakah selain itu, ada tempat yang kau ingat, Taeminnie? Tempat yang ingin kau kunjungi?”

  “Jounant

  “Ne?”

  “Aku ingin ke Jounant University

  “Kenapa?”

  “Aku..Aku tidak tahu”

Yunho mengangguk dengan cepat.
Ia tahu ini petunjuk.
Namja tampan itu segera meraih kunci mobilnya dan menyuruh Taemin masuk ke dalam mobil.
Kemudian ia berlari memasuki pintu kemudi dan segera memasang selfbelt-nya.

  “Hmp, kau benar-benar beruang yang sangat baik, Yunnie ah”

DEG.

Yunho terkejut.
Ia segera menoleh ke samping dan membulatkan matanya.
 
  “BooJae?” Gumamnya kaget.

Jaejoong terkekeh geli.
Ia mengangguk dan segera mengecup kilat bibir namja tampan itu.

  “Taemin bilang ia ingin duduk di jok belakang, ia tahu aku merindukanmu”

  “Ah, anak itu manis sekali, sangat berbeda dengan roh-roh yang selama ini merasukimu”

  “Taemin bilang terima kasih untuk pujiannya”

  “Aish, hahahaha”

  “Kita mau kemana, bear?

  “Jounant University, Taemin ingin aku membawanya ke sana”

  “Hmm..Kurasa ia ingin menemui seseorang”

  “Mwo? Bagaimana kau bisa tahu?”

  “Aku bisa mendengar suara hatinya yang terkunci bear, walau tidak semuanya”

Yunho tidak menyahut lagi.
Ia hanya diam dan fokus menyetir.

Namja cantik itu bersenandung lembut sesekali.
Seraya melirik jok belakang yang kosong.
Oh, ada Taemin disana.
Hanya saja Yunho tidak bisa melihatnya.

Beberapa menit kemudian, mereka sampai di depan gedung mewah bertingkat tersebut.
Jaejoong tersentak kaget sebelum turun dari mobil.
Taemin masuk ke dalam tubuhnya lagi.

Namja tampan itu menggandeng tangan Jaejoong dan menggiringnya masuk ke dalam.
Tapi Jaejoong sudah lebih dulu melepaskan genggaman dan berlari kencang menuju sebuah kelas.
Membuat Yunho terkejut dan segera mengejarnya.

BRAKK!

Nafas Jaejoong tersengal.
Ia mengusap wajahnya setelah membuka kasar pintu kayu besar itu.
Mata bulatnya menjelajah ke seluruh sudut ruangan.

Kosong.

Tidak ada siapa pun disana.

  “Ada apa dengan tempat ini?”

  “Lukisan..Seseorang melukisku, ia pernah membawaku ke sini..”

Jaejoong melangkah masuk.
Mengedarkan pandangannya seolah merasakan rindu yang amat dalam.
Kakinya terus melangkah menuju sebuah lemari di sudut ruangan.
Diikuti Yunho di belakangnya.

Jaejoong berhenti.
Ia mengulurkan jemarinya membuka lemari tersebut.
Kemudian ia terdiam.
Mengeluarkan satu persatu lukisan usang yang tersimpan disana.

Hening.

Yunho terdiam dalam keterkejutannya.
Mata musangnya menatap seduktif beberapa buah kanvas yang melukiskan seorang namja berambut almond ikal seperti jamur sedang tertawa manis disana.
Kedua matanya tampak bulat namun sipit.
Pipi apelnya yang menonjol, hidung bangirnya yang menggemaskan, dan bibir tebal seperti buah plump.

Yunho menaikkan alisnya.

Memandang sebuah tanda tangan terlukis di sudut bawah lukisan.

  “Choi..Minho?” Bisiknya lirih.

BRUKK.

Jaejoong terjatuh.
Wajahnya basah karena air mata.
Ia menangis dalam diam.

Kedua jemarinya bergetar ringan.
Matanya mengerjap seakan baru saja menerima sebuah memori.

  “Siapa dia, Taemin? Namja yang bernama Choi Minho itu? Kau mengenalnya?” Rentet Yunho tidak sabar.

Taemin meringis.
Ia mendongak, menatap Yunho dengan tatapan rapuh.

  “Minho Hyung..Pelukis..Hiks..Ia selalu melukisku..Aku menyayanginya..Ia kekasihku..Hiks..Kodok keloloku..Hiks..” Isak Taemin lirih.

Yunho tertegun.
Kekasih Taemin?

  “Dimana..Dimana ia tinggal, Taemin?”

  “Aku tidak tahu, aku tidak ingat..Hiks..Kenapa ingatanku tidak sempurna?”

  “Taemin, saat kau sudah menjadi roh, ada hal yang masih kau ingat dan ada yang tidak. Dan hal yang kau lupakan adalah, hal yang membuatmu terjebak disini”

DEG.

Dahi Jaejoong mengernyit.
Menatap bingung ke arah Yunho.

  “Ma-Maksudmu, kematianku ada hubungannya dengan Minho Hyung? Benarkah? Bagaimana bisa?”

  “Aku tidak tahu Lee Taemin, tapi yang jelas, kita harus segera menemukan Minho secepatnya”

Taemin tersengguk.


-------


Yunho mengusap wajahnya frustasi.
Ini sudah hari ketiga.
Dan ia masih belum bisa menemukan namja bernama Minho itu.

Yunho bertanya kepada ketua senat Jounant, ia bilang Minho sudah lama tidak masuk ke kampus.
Yunho bertanya kepada pemilik apertement Minho, ia bilang namja itu selalu berpindah-pindah tempat tinggal.
Yunho bertanya kepada orang-orang yang pernah dilukis Minho di taman, mereka bilang pelukis itu sudah lama menghilang.

Aish.

Sekarang apa?

  “Yu-Yunho Hyung..Dingin..”

Yunho terkesiap.
Ia berbalik, mendapati Jaejoong tengah menggigil di ranjang.
Namja tampan itu segera menghampiri tubuh kekasihnya.

  “Gelap..Hiks..Basah..Aku benci..” Ujar Taemin berbisik.

Namja tampan itu berdesis lembut mencoba menenangkan Taemin.
Ia mengusap lembut rambut almond milik kekasihnya.
Berusaha memikirkan apa yang sedang bermunculan di benak namja susu itu.

  “Taemin, aku ingin bertemu Jaejoong sekarang, kau bisa memanggilnya?”

Taemin menggeleng.
Ia menangis.

  “Kau ingin aku keluar dari tubuhnya, lalu memaksanya memasang mantra agar aku tidak bisa merasukinya kan? Hiks..Kau tidak ingin membantuku..Hiks..”

  “Bukan seperti itu Taemin, aku tidak mungkin berbuat seperti itu, aku hanya ingin berbicara dengannya sebentar”

  “Hiks..Benarkah?”

  “Aku janji, bayi jamur”

Jaejoong memejamkan matanya.
Beberapa detik kemudian tubuhnya terlonjak dan ia refleks membuka matanya.
Mengernyit bingung mendapati wajahnya basah karena air mata.

Ah, iya, tadi Taemin menangis.
Ia bisa merasakannya.

  “BooJae”

Jaejoong mendongak.
Memandang Yunho yang balas menatapnya.

  “Apa yang kau lihat saat Taemin mengatakan hal itu? Sesuatu terlihat di matamu kan?”

  “Ne..Tapi---”

  “Tapi apa? Kau sudah tahu siapa yang membuatnya seperti ini?”

  “Aku tidak sanggup bear..Hiks..Ini terlalu menyedihkan”

  “Gwenchana Boo, untuk kebaikan Taemin ne? Ia tidak akan bisa masuk surga kalau terus seperti ini”

  “Tapi..Tapi yang melakukannya adalah namja itu..Namja itu Yunnie ah”

  “Siapa? Siapa? Katakan padaku!”

Jaejoong terisak hebat.
Ia memeluk Yunho dengan erat.
Mencengkram erat punggung namja tampan itu.

  “Minho..Choi Minho pelakunya..”

DEG.

Mata musang Yunho melebar.
Ia bisa merasakan aura di sekitarnya mendadak dingin dan mencekam.
Taemin mendengarnya, hantu itu pasti sangat kaget sekarang.

Oh gosh.

Yang membunuh Taemin, adalah Choi Minho?
Kekasihnya sendiri?

Tapi..Kenapa?


-------


Yunho berhasil menemukan tempat tinggal Minho sekarang.
Ia mendapatkannya dari detail cerita Jaejoong mengenai apa yang ia lihat dalam lubuk hati Taemin yang terkunci rapat.
Mata musang Yunho mengerjap.

Menatap sebuah rumah kecil yang tampak tidak terurus.
Dindingnya usang dengan atap yang setengah rusak.
Ia menjadi tidak yakin sekarang.

Benarkah namja itu tinggal disini?

TOK TOK TOK.

  “Permisi, apakah Choi Minho tinggal disini?”

Hening.
Tidak ada sahutan sama sekali.
Yunho menghela nafas.
Sampai berkali-kali ia mengetuk pintu, tidak ada yang keluar untuk membuka pintu rapuh itu.

Namja tampan itu menoleh.
Memandang Jaejoong yang terlihat pucat di sampingnya.
Apakah Taemin bisa merasakannya?
Sesuatu yang tidak asing dengan tempat ini?

  “Masuk saja Hyung, aku ingin masuk” Bisik Taemin lirih.

Yunho mengangguk.
Ia membuka pintu yang ternyata tidak terkunci itu.
Kemudian melangkahkan kakinya ke dalam.

Namja tampan itu melongokkan kepalanya ke dalam sebuah kamar yang terlihat berantakan.
Kain kanvas dan cat lukis bertebaran dimana-mana.
Membuat bulu kuduknya merinding sekilas.

DEG.

Yunho tertegun.
Mendapati punggung seorang namja yang tampak kacau sedang menghadap sebuah kanvas.
Itukah Choi Minho?
Rambut ikalnya yang sedikit panjang hingga menyentuh bahunya.
Kemeja putih yang tampak kusam, lengan yang berlepotan cat.

Dan ia sedang..Menatap lukisan Taemin?

  “Hyung?”

BRAKK!

Choi Minho tersentak kaget saat ia mendengar panggilan itu.
Namja bermata kodok itu refleks berbalik ke belakang dan terkejut mendapati Yunho bersama Jaejoong memergokinya.
Bagaimana bisa mereka masuk? Bagaimana bisa mereka menemukannya?
Ia sudah bersembunyi selama bertahun-tahun! Dan tidak ada yang berhasil melihat dirinya!

  “Si-Siapa kalian?!” Teriak Minho marah.

Jaejoong menangis kencang.
Sementara Yunho menahan nafas.

  “Aku Jung Yunho, dan ini kekasihku, Kim Jaejoong, kami mencarimu karena ada yang ingin bertemu denganmu” Ujarnya pelan.

Mata kodok Minho semakin membelalak.
Ia menoleh kepada Jaejoong yang tidak berhenti menangis.

  “Roh Lee Taemin terus mencari sesuatu yang masih ganjil pada kematiannya, ia tidak akan bisa tenang sebelum semuanya seles---”

  “LEE TAEMIN?! KAU MENGENAL TAEMIN? KAU SIAPANYA HUH?!”

Yunho terkejut.
Tatapan marah Minho sudah cukup menjelaskan betapa posesif dan obsesinya kepada Taemin.

  “Aku Guardian Shaman King, dan aku membawa roh kekasihmu saat ini”

  “M-MWO?”

  “Namja yang ada di sampingku saat ini, adalah kekasihku, tapi ia----”

GREPP.

Yunho dan Minho sama-sama terkejut.
Mereka membelalak menatap Jaejoong yang tiba-tiba mendekat dan memeluk namja bermata kodok itu.

  “Hiks..Kelolo Hyung..Hiks..Aku merindukanmu..Hiks..”

DEG.

Minho terkejut.
Matanya melotot.
Panggilan itu, bukankah hanya terucap dari bibir Taemin? Bocah jamur kecilnya?

  “Seharusnya waktu itu aku tidak bertemu dengan Jjong Hyung..Hiks..Tapi sekarang aku hanya ingin tenang..Hiks..Dingin Hyung, gelap..aku takut..Basah..Aku tidak suka..”

  “…”

  “Aku-Aku mencintaimu Hyung..Hiks..Maafkan aku..”

Namja bernama Choi Minho itu baru saja akan membalas pelukan Jaejoong.
Namun sentakan pada tubuh Jaejoong membuat Yunho segera menarik namja cantik itu dari rengkuhnya pada Minho.

Namja cantik itu menggumam tidak tenang.
Ia membuka kedua mata besarnya.
Dan terkesiap mendorong bahu Yunho.

Jaejoong menoleh.
Menatap benci namja bermata kodok itu.

  “KAU!! KAU BRENGSEK! KAU BILANG KAU MENCINTAINYA, TAPI KENAPA KAU MEMBUATNYA TERSIKSA EOH?!” Maki Jaejoong lantang.

Yunho terkejut.
Menatap Minho yang terlihat shock.

  “Aku melihatnya, aku melihat semuanya saat Taemin memelukmu..Hiks..Taemin masih SMA waktu itu, dan kalian bertemu di taman..Kau mahasiswa jurusan seni, kalian berhubungan..Hiks..Tapi obsesimu membuat cemburumu berlebihan saat melihat Taemin dan Jonghyun Hyungnya berpelukan di depan matamu..Hiks..”

Namja tampan itu menggerakkan matanya pelan.
Melihat Minho yang terduduk hampa di lantai.
Tetesan bening mengalir dari mata kodoknya.

  “Kalian bertengkar, lalu kau membunuh Taemin..Kau membunuhnya agar hanya kau yang dapat memilikinya..Hiks..Kau menyimpan mayatnya di dalam tabung penyimpanan air raksasa di belakang rumah ini ania? Agar mayatnya tidak membusuk? Hiks..”

Yunho terkejut.

Mata musangnya bergerak cepat.

  [ “Dingin Hyung..Gelap, basah, aku takut..” ]

Disanakah? Disanakah tubuh namja susu itu berada?

Ya Tuhan.

  “KAU TIDAK MENGERTI! AKU SANGAT MENCINTAINYA! AKU TIDAK INGIN IA DIMILIKI OLEH ORANG LAIN! WALAUPUN KELUARGANYA SENDIRI!!”

Minho menangis histeris.
Ia menundukkan wajahnya dalam dan mencengkram erat kanvas-kanvas berlukiskan wajah ceria Lee Taemin.
Membasahkan kain-kain itu dengan tetesan air matanya.

Yunho mendongakkan wajahnya pelan.
Ia memejamkan mata.

  “Taemin ah..Maafkan kekasihmu..” Bisiknya pelan.


-------


Namja cantik itu tampak terduduk lesu di sofa ruang tengah sekarang.
Ia mendesah pendek tak bersemangat.
Membuat Yunho melirik ke arahnya dan membawanya ke dalam pelukannya yang hangat.

Jaejoong menggumam nyaman.
Ia memejamkan mata besarnya pelan dan bersandar di dada bidang kekasihnya.

  “Minho menyerahkan diri ke polisi, dan akhirnya tubuh Taemin yang bertahun-tahun berada di dalam tabung itu dikremasikan..” Ujar Yunho pelan.

Jaejoong mengangguk.

  “Kuharap Taemin sudah tenang sekarang..Ia pasti mengerti kalau kekasihnya hanya terlalu mencintai dirinya”

  “Hmm..Kau benar”

  “Ah, terkadang aku pikir itu sedikit romantis bear..Minho benar-benar menyayangi Taemin”

  “Romantis? Namja itu terobsesi dengan kekasihnya sendiri!”

  “Uh..Tapi aku suka”

  “Kim Jaejoong, jangan bilang kalau kau juga ingin seperti namja susu itu”

  “Aku tidak ingin tubuhku diperlakukan seperti itu, beruang mesum, aku hanya ingin dicintai seperti itu”

  “Kau tidak keberatan untuk dikekang sedemikian ketat huh?”

  “Tidak, selama itu kau, dan aku cukup senang dikekang olehmu, hehehehe”

  “Kau akan menyesal telah mengatakannya Kim Jaejoong”

Jaejoong tertawa mendengarnya.
Ia mendongakkan wajahnya dan mendorong Yunho agar berada di bawahnya.
Namja cantik itu tersenyum manis.

Ia menundukkan wajahnya dan menjilat lembut leher Yunho.
Membuat namja tampan itu mendesah refleks karenanya.
Jaejoong mengecup rahang Yunho.
Lalu ia menggigit bibir bawah Yunho dan menariknya gemas.

Membuat Yunho segera membuka mulutnya dan meraup bibir ranum kekasihnya.
Jaejoong tersenyum di balik tautan bibir mereka.
Ia bisa merasakan kedua tangan Yunho yang sudah meraba-raba punggungnya.

  “Uhm!”

Yunho membuka matanya dalam sekejap.
Oh-oh.
Barusan..Ia seperti merasakan tubuh Jaejoong tersentak.

Gosh..

Jangan lagi, kumohon, gumam Yunho dalam hatinya.

Namja tampan itu menatap lurus wajah Jaejoong.
Jaejoong tampak mengerutkan dahinya setelah ia membuka mata.
Berkedip-kedip sejenak di sela hening.

Sampai beberapa detik kemudian ia berteriak lantang dan memukuli Yunho.

  “AAAAAHHH!! SIAPA KAUUU?! AKU SUDAH MENIKAH! MESUM! KAU MENGGODAKU EOH?! RASAKAN INI, RASAKAN!!”

Oh great.

Another ghost again -_____-“

END.

4 komentar:

  1. OWAWWWW!!! ini keren bgt ceritanyaaa~
    YunJae-nya sangat sweet, 2Min-nya juga gilak gak kalah..
    feelnya berasa bgt..
    ih kamu keren deh nulisnyaa shella-sshi.. :)
    I LIKE YOUR StTORY!! <3

    BalasHapus
  2. Wooww..maunya ada drama Korea critanya kekgini, tambah klop lg klo yg maen YunJae (?) *nahlho
    aduuh romantis bngt msih critanya eonn, pengen banget ni ff jadi chapter, greget klo oneshoot begini xD tp gni aja aku dh puas kok bacanya..ksian tuh si Appa mau ngapa"in Umma malah kemasukan roh laen :p
    keep writing eonni author fav keduaku kekeke.. semua ceritamu jjang deh! ^^

    BalasHapus
  3. Ahahahhha.. yunho kasihan banget.. XD

    BalasHapus
  4. Ahahahhha.. yunho kasihan banget.. XD

    BalasHapus