Tittle:
DREAMCATCHER
Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length:
ONESHOOT
Rating:
family-romance-hurt-friendship-posessive
WARNING:
BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
-------
Don’t be afraid of countlessly falling down on this
endless path and getting scared deeply.
“Let it catch your badreams and
bring you nicedreams”
.
.
.
Jung Changmin
sedang mematut dirinya di hadapan sebuah cermin besar yang ada di dekat jendela
kamarnya saat ini.
Jemarinya
merapikan kerah kemeja yang berwarna biru itu dan mengancinginya satu persatu.
Perhatian namja
berwajah kekanakan itu teralihkan sejenak ketika angin berhembus sedikit
kencang memasuki kamarnya.
CLING CLING.
Kedua mata bulat
Changmin refleks mengarah kepada sebuah benda berbulu yang bergantung manis di
ventilasi jendelanya.
Sebuah Dreamcatcher berwarna putih bercampur
cokelat dengan beberapa giok cekung berwarna hitam pemberian dari orang yang
sangat disayanginya.
Changmin
bergeming.
Kemudian ia
kembali memperhatikan penampilannya melalui cermin dan meraih tas ranselnya.
“Hunny, kau sudah siap?”
Namja berwajah
kekanakan itu menoleh kepada Cho Kyuhyun –kekasihnya- yang berteriak dari dapur
apertemen kecil mereka ketika suara pintu kamar yang ditutup oleh Changmin
terdengar di telinga namja berkulit pucat itu.
“Ne” Sahut Changmin seadanya.
Ia segera duduk
di kursi meja makan setelah menghampiri Kyuhyun dan memberinya ciuman singkat.
“Kau baik-baik saja? Mulutmu sariawan ya?
Tidak biasanya kau diam seperti ini” Komentar Kyuhyun menaikkan alisnya.
“Diamlah, aku lapar” Balas Changmin.
Namja berkulit
pucat itu tertawa.
Ia menghampiri
kekasihnya dan mengusap penuh sayang rambut hitam namja berwajah kekanakan itu.
Mengecup lembut
dahinya.
“Aku tahu kau khawatir, tenanglah, bukankah
Yunho Hyung sudah mengurus semuanya?” Bisik Kyuhyun.
“Tapi tetap saja, Jae Hyung sudah terbiasa
bersamaku sejak kecil, ia pasti kesulitan tidak bersamaku beberapa hari ini”
Ujar Changmin menghela napas.
“Kami semua mengerti dengan kondisimu juga,
Hunny, kau juga tidak bisa meninggalkan proyek yang diajukan dosen Hwang
kepadamu belakangan ini kan?”
“Um, untung saja semuanya sudah selesai
kemarin”
“Kau ingin segera menemui Jae Hyung?”
“Ya, tentu saja”
“Baiklah, kita sarapan dulu baru setelah itu
ke kampus”
Changmin
mengerjapkan mata bulatnya memperhatikan kekasihnya yang sudah kembali duduk di
hadapannya saat ini.
Kyuhyun meminum
susu cokelatnya dan mulai menyendok sarapannya.
Namun kemudian
ia berhenti bergerak dan menatap Changmin yang sedari tadi terus memperhatikan
dirinya.
“Waeyo?”
“Bunny”
“Ya?”
“Tidak ada, aku hanya terlalu mencintaimu.
Itu saja”
BLUSH.
Kedua pipi
Kyuhyun sontak merona hebat.
Namja berkulit
pucat itu mencengkram erat sendoknya dengan gemas.
“Moron!”
Kesalnya malu.
Sementara
Changmin hanya tersenyum tipis.
-------
“Chunnie, segeralah bangun dan mandi! Kita
terlambat!”
Park Yoochun tersentak dari baringnya ketika suara nyaring Junsu terdengar lantang.
Namja chubby itu
melompat dari ranjang dan segera memasuki kamar mandi.
Sementara
tunangannya –Kim Junsu- sedang mondar-mandir seraya menyiapkan keperluan
Yoochunnya hari ini.
Namja berwajah
imut itu menggerutu tidak jelas sejak tadi.
Aish.
Ia menyesal
sudah mematikan alarm bodoh itu tadi.
“Chunnie, di mana kau letakkan laporan
esaiku?!” Pekik Junsu lagi.
Terdengar suara
gaduh dari dalam kamar mandi yang disertai erangan Yoochun.
Membuat Junsu
tanpa sadar tersenyum geli mendengarnya.
“Aish! Di atas meja belajarmu, Suie sayang!
Dan sedikit informasi, kau baru saja membuatku terpeleset!” Balas Yoochun
berteriak dari dalam kamar mandi.
Kim Junsu
tertawa lantang.
Namja imut itu
begitu menikmati pagi mereka yang cukup rusuh hari ini.
Tapi kemudian
tawa renyahnya mengecil.
Ketika tanpa
sengaja kedua mata sipitnya menangkap sebuah benda berbulu berwarna putih
bercampur cokelat dengan beberapa batu giok cekung berwarna hitam yang berbunyi
pelan karena hembusan angin di dekat pintu berandanya.
Sebuah Dreamcatcher pemberian dari orang yang
sangat disayanginya.
CKLEK!
Suara pintu yang
terbuka kasar itu membuat perhatian Junsu teralihkan.
Namja imut itu
tersenyum kecil kepada Yoochun yang muncul dari sana.
Namja chubby
yang sedang membenarkan lipatan handuknya itu tertegun ketika menyadari apa
yang baru saja menjadi perhatian dari tunangannya itu.
Ia segera
menghampiri Junsu dan mengacak lembut rambut namja imut itu.
“Tenang saja, kita akan bertemu dengan mereka
di kampus nanti, jja, bantu aku berpakaian” Ujar Yoochun lembut.
Um.
Junsu
mengangguk.
Ia memejamkan
mata sipitnya saat bibir Yoochun menekan lembut bibirnya.
Kemudian ia
segera bangkit dan mengambil pakaian tunangannya yang tergeletak di atas
ranjang.
-------
“Yunho Hyung menyuruh kita ke rumahnya,
mereka tidak kuliah hari ini karena Jae Hyung masih belum sehat sepenuhnya”
Ujar Junsu.
Changmin
mendesah pendek seraya menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi kantin
kampus tersebut.
Sementara bibir
tipisnya memainkan sedotan secara acak.
Membuat Kyuhyun
tersenyum melihatnya.
Saat ini ia,
Changmin, Junsu dan Yoochun sedang makan siang di kantin kampus.
Minus Yunho dan
Jaejoong benar-benar membuat mereka merasakan ada sesuatu yang kurang.
Keempat namja
itu mengobrol tanpa mempedulikan bisik-bisik para penghuni kantin yang ada di
sekitar mereka.
Siapa yang tidak
bisa menahan mulutnya kalau orang-orang populer sedang berkumpul bersama
seperti saat ini hn?
Jung Changmin si
putra bungsu keluarga Jung yang ayahnya adalah menteri perdagangan Korea
Selatan.
Cho Kyuhyun si
putra tunggal keluarga Cho yang ibu dan ayahnya adalah fotografer terkenal yang
selalu berkeliling Eropa.
Park Yoochun si
putra sulung keluarga Park yang ayahnya adalah menteri hubungan luar negeri
Korea Selatan.
Kim Junsu si
putra bungsu keluarga Kim yang ayah dan ibunya adalah komposer musik dunia
dengan bayaran termahal yang pernah ada.
Oh, mereka tidak
melihat Jung Yunho, Hyungnya Changmin dan si bungsu Kim Jaejoong yang identitas
keluarganya dirahasiakan sampai saat ini.
“Aku jadi tidak bersemangat melanjutkan kelas
siang ini” Keluh Kyuhyun.
“Jja, kalau begitu kita berangkat sekarang
saja” Ajak Yoochun seraya beranjak dari duduknya.
Junsu dan
Changmin mendongakkan wajah mereka.
Kemudian keduanya
dan Kyuhyun segera bangkit dan mengikuti langkah Yoochun.
.
.
.
“Changminnie~!”
Seruan lantang
dari namja cantik itu membuat Jung Changmin memberikan senyum lebarnya.
Namja berwajah
kekanakan itu segera merentangkan lengannya dan membiarkan Jaejoong memeluk
erat dirinya.
Ah, namja cantik
itu selalu suka pelukan hangat dari calon adik iparnya.
Kyuhyun yang
berdiri di samping Changmin hanya tertawa kecil dan mengacak lembut rambut almond Jaejoong dan segera memeluk calon
ibu keduanya.
Jung Keybum
–Umma Jung bersaudara- itu tersenyum hangat.
Ia balas memeluk
Kyuhyun dan mengusap lembut punggung namja tersebut.
“Kalian berdua susah sekali dihubungi
belakangan ini, Umma sampai khawatir” Ujar Key lirih.
“Mianhae Umma, aku dan Changmin memang sedikit
sibuk, banyak proyek dari dosen” Sahut Kyuhyun tersenyum.
“Kalau sudah selesai sering-seringlah main ke
rumah, arasseo? Kalau bisa pindah saja dari apertemen itu”
“Chwang tidak akan setuju, Umma, hehehe”
Yoochun
meninggalkan Junsu yang sedang berusaha menarik perhatian Jaejoong dan
menghampiri sahabatnya.
Ia menepuk
pundak namja tampan itu dan tersenyum.
“Bagaimana keadaannya? Junsu terus khawatir
sejak beberapa hari yang lalu” Ujar Yoochun.
Namja tampan
bernama Jung Yunho itu hanya menggerakkan mata musangnya pelan, memperhatikan
tunangannya yang sudah kembali ceria di sana.
Kemudian ia
memandang Yoochun yang menanti jawaban.
“Lumayan, hanya saja ia kembali bermimpi
buruk hampir setiap malam, Chun ah” Ucap Yunho.
“Aku benar-benar ingin membunuh gadis sialan
itu” Geram Yoochun mendesis.
Yunho tersenyum
kecil.
“Aku sudah memasukkannya ke dalam penjara dan
negara yang akan memproses semuanya” Ucapnya.
“Eoh? Negara? Tidak biasanya kau seperti ini”
Sahut Yoochun kaget.
Yunho terkekeh.
“Yah, dengan sedikit campur tanganku juga
tentunya”
“Itu baru Yunho kami”
“Hmm”
“Jaejoongie benar-benar tidak bisa lepas dari
Changmin ya? Aigoo”
“Yah, walau bagaimana pun ia dan adikku
memiliki kenangan tersendiri tentang masa lalu”
“Kau tidak cemburu?”
“Cemburu? Kenapa tidak kau tanyakan saja pada
kekasih Changmin itu eoh?”
Kyuhyun yang
mendengar dirinya dibawa-bawa segera mendekati kedua namja tersebut dan
berkacak pinggang dengan alis yang dinaikkan.
“Aku jadi sangsi kalian ini benar-benar
lelaki sejati atau tidak. Sukanya bergosip saja” Komentarnya.
Yoochun baru
saja akan menyahut perkataan Kyuhyun, tapi suara merdu Jaejoong sudah
mendahuluinya.
“Yunnie~ Kita piknik sekarang ya?”
Yunho yang mendengar
itu mengangguk.
Membuat Jaejoong
tersenyum senang dan segera menyeret Changmin beserta Keybum keluar dari
kamarnya.
Sementara
Kyuhyun, Yunho dan Yoochun menyusul di belakang mereka.
“Ini yang kalian sebut piknik? Yang benar
saja!” Ujar Yoochun tertawa.
Yunho menatap
namja chubby itu kesal.
“Kau cukup mengenalku, Park Yoochun, hentikan
tawa bodohmu itu” Ujarnya.
Yoochun
mengangguk.
Ia segera
bergabung bersama yang lain dan segera merebahkan kepalanya di pangkuan Junsu.
Sementara Yunho
mendudukkan dirinya di atas kursi panjang ber-ornamen tidak jauh dari semuanya.
Yah, setidaknya
Jaejoong tidak menuntut lebih dari sekedar piknik di halaman belakang rumahnya
yang super besar itu.
Kedua mata
musang Yunho bergerak pelan, memperhatikan tawa riang kekasihnya bersama
orang-orang yang disayanginya saat ini.
Angin musim semi
berhembus lembut membuat Yunho segera merasakan rileks.
Ia bersandar
pada sandaran kursi dan memejamkan mata musangnya.
“Cah! Minnie, Hyung membuat ini untukmu!”
Yunho membuka
matanya.
Memandang
Jaejoong yang memperlihatkan sandwich kesukaan
adiknya di sana.
Jaejoong dan
Changmin memang sangat dekat.
Semuanya berawal
dari ketika mereka masih duduk di bangku sekolah dasar.
Saat itu
haraboji Yunho dan Changmin yang merupakan wakil presiden Korea Selatan
mengadakan pesta terbesar yang pernah ada di tahun itu.
Seluruh
orang-orang yang berpengaruh besar muncul di sana.
Membawa putra
dan putri mereka untuk dikenalkan dengan sesamanya.
Dan saat itulah
pertama kalinya Yunho dan Changmin bertemu dengan si cilik Jaejoong yang
menarik perhatian banyak orang.
Wajah cantiknya
benar-benar menggemaskan saat itu.
Identitas
keluarga Jaejoong dirahasiakan dari publik karena ibu dan ayahnya adalah orang
yang bergerak di balik layar pemerintahan negeri ginseng tersebut.
Hanya segelintir
orang yang mengetahui tentang hal itu.
Yunho masih
ingat, ketika ayahnya memintanya untuk berinteraksi dengan rekan-rekan kerja
ayahnya di ujung ruangan saat itulah bencana terjadi.
Jaejoong dan
Changmin yang tanpa sadar menjauh dari area pesta dan berjalan memasuki hutan
sekitar pegunungan karena mengejar kunang-kunang diculik oleh penjahat.
Korea Selatan
dibuat gempar oleh dua bocah cilik tersebut.
Jaejoong dan
Changmin kecil dipaksa untuk menyaksikan langsung pembunuhan dan penyiksaan
keji dari penculik itu selama hampir tiga hari berturut-turut.
Kemudian Yunho
bertemu dengan Yoochun, Junsu dan Kyuhyun yang ikut mendonasikan dana untuk
mencari dua bocah cilik yang hilang itu.
Tidak lama
setelah itu Jaejoong dan Changmin berhasil ditemukan.
Keduanya segera
menjalani terapi pemulihan kondisi tubuh dan trauma.
Changmin
mengalami perkembangan yang pesat kala itu, hingga tak ada yang perlu
dikhawatirkan.
Tapi Jaejoong
berbeda.
Ia memiliki
kemampuan khusus untuk mengingat segala sesuatu yang dilihatnya dan sulit untuk
dilupakan.
Ingatan
fotosentris.
Dan sejak saat
itu Jaejoong mulai mengalami mimpi buruk tentang penculikannya bersama
Changmin.
Ia trauma
melihat darah. Dan membisu selama hampir sebulan.
Changmin yang
melihat itu lalu mendukung Jaejoong untuk sembuh.
Ia selalu
menyemangati Jaejoong dan berdiri di samping namja cantik itu di saat Jaejoong
membutuhkannya.
Tapi siapa
sangka kalau ternyata si sulung Jung yang jatuh cinta pada Jaejoong setelah
itu.
Ia menjadi
seorang yang posesif terhadap Jaejoongnya, terkecuali kepada sahabat dekatnya
dan adiknya.
“Yunnie”
Yunho terkejut.
Ia membuka kedua
mata musangnya yang terpejam dan menatap Jaejoong yang tersenyum manis di
hadapannya saat ini.
Walau wajah cantiknya
masih sedikit pucat.
Namja cantik itu
segera duduk di samping kekasihnya dan meremas lembut jemari namja tampan itu.
“Kau tertidur, hihihi~” Kekeh Jaejoong manis.
Yunho tersenyum.
Ia memajukan
wajahnya dan mencuri kecupan lembut dari bibir namja cantik itu.
Membuat wajah
pucatnya tampak merona malu.
“Lihat, Kyu dan Junsu sedang bermain
gelembung, kau tidak mau ikut?” Tanya Yunho menunjuk dua namja yang sedang
tertawa bersama itu.
“Joongie mau bilang kalau Nuna sedang dalam
perjalanan ke sini” Ujar Jaejoong tersenyum.
Mwo?
Namja tampan itu
menegakkan punggungnya.
“Nunamu? Ahra Nuna?”
“Ne, sebenarnya Nuna sedang tur keliling
Eropa untuk pemotretannya, tapi Nuna memaksa pulang ke sini karena Junsu
memberitahu Nuna kalau Joongie sakit”
“Aigoo, Umma dan Appa otte?”
“Mereka tidak ikut, tapi mereka sudah menitip
oleh-oleh untuk Joongie sama Nuna, hehehe”
Ck.
Yunho tidak bisa
menahan senyumnya mendengar ucapan namja cantik itu.
Jaejoongnya
terlalu menggemaskan.
“Ahra Nuna menginap tidak?”
“Ish, Yunnie~! Tentu saja! Mana mungkin
Joongie tega menyuruh Nuna pulang setelah perjalanan jauhnya!”
“Yasudah”
“Yunnie marah?”
“Ani Boo, hanya saja..Kau tahu kan kalau
Nunamu itu sedikit galak padaku”
“Hehehe, soalnya Yunnie mesum~ Aigoo~ Padahal
di luar sana Yunnie yang lebih galak dari siapa pun, bahkan haraboji Jung saja
lewat”
“Mwo? Kau mengataiku eoh? Sini kau, gajah
nakal harus dihukum!”
Jaejoong tertawa
lantang.
Wajahnya tampak
memerah ketika Yunho menggelitiki pinggangnya dan mengecup-kecup leher
jenjangnya.
Membuat semua
yang sedang duduk di bawah pohon apel itu beralih memperhatikan keduanya.
Aish.
Dasar pasangan
serasi. Pikir semuanya kompak.
“Sepertinya kita tidak perlu khawatir lagi”
Celetuk Kyuhyun tersenyum.
Changmin dan
Junsu menoleh, kemudian ikut tersenyum tipis.
“Hm, beberapa hari ini benar-benar mimpi
buruk, mengingat gadis maniak itu menyekap Jaejoong di gymnasium ketika kita lengah
dan menggores-gores lengannya sendiri di hadapan Jaejoong” Ujar Yoochun.
“Kontan saja Jaejoong kembali trauma. Yunho
benar-benar lepas kendali saat itu, ia hampir saja membunuh gadis itu kalau
Kyuhyun tidak menghentikannya” Sambung Junsu.
-------
Jaejoong yang sedang malas-malasan di ranjang masih
saja menggonta-ganti siaran televisi dengan remote
yang ada di dalam genggamannya.
Sementara Yunho masih sibuk dengan laptopnya di
sampingnya.
Namja cantik itu hampir saja memutuskan untuk tidur
ketika pintu kamarnya terbuka sedikit dan memperlihatkan gantungan kunci Dreamcatcher berbulu putih bercampur
cokelat dengan giok cekung sebagai hiasannya di sana.
“Tebak siapa yang dataaang~~”
“NUNAAA~!”
Jaejoong
melompat dari ranjangnya.
Ia segera berlari
menghampiri yeoja berambut hitam itu dan memeluk erat tubuhnya.
Membuat Yunho
yang tertinggal di ranjang tersenyum tipis.
Namja tampan itu
melepas kacamatanya dan meletakkan laptopnya di atas meja nakas.
Kemudian ia ikut
menghampiri kedua Kim bersaudara yang sedang berpelukan itu.
“Anyeong Nuna” Sapa Yunho sopan.
Ahra yang masih
memeluk adiknya balas tersenyum kepada Yunho.
Namun kemudian
ia melepas pelukannya dan memukul kesal kepala namja tampan itu.
“Aish! Kau sungguh keterlaluan! Bukankah sudah
kukatakan padamu untuk menjaga Jaejoongieku eoh?! Bagaimana bisa kau
meninggalkannya begitu saja hah!” Seru Ahra kesal.
Jaejoong yang
melihat kekasihnya meringis segera memasang dirinya sebagai tameng di depan
namja tampan itu.
“Nuna jangan sakiti Yunnie~! Joongie yang
salah karena Joongie percaya dengan gadis itu!”
Ahra Kim
mendesah panjang.
Ia mengusap-usap
lembut pipi kenyal adiknya.
“Nuna benar-benar khawatir padamu, Jaejoongie
ah”
“Ne Nuna, mianhae”
Jaejoong segera
memeluk Nunanya dan tersenyum setelah itu.
“Aigoo~ Ahra ya, Umma pikir kau ke mana,
ternyata di sini eoh? Kamarmu sudah disiapkan, sebaiknya kau segera
beristirahat, kau pasti kelelahan” Seru Key yang berjalan menaiki tangga.
“Hahaha, ne Umma, jja, Joongie, Nuna tinggal
ya, nanti kita buka oleh-olehmu oke? Dan kau, Jung Yunho, jangan sentuh adikku
sesuka hatimu!” Ujar yeoja berambut hitam itu.
Yunho mengangguk
dan Jaejoong tertawa.
Keduanya
memperhatikan Ahra yang menyusul Keybum di tangga dan turun bersama.
Namja tampan itu
segera memeluk erat Jaejoong dari belakang.
Membuat namja
cantik itu refleks mendongak kepadanya dan mendapatkan ciuman penuh sayang di
bibir cherry-nya.
Kaki Yunho
melangkah mundur ke belakang, ia menyeret Jaejoong untuk bergerak seirama
dengannya.
Kemudian mereka
jatuh ke atas ranjang.
Mata bulat
Jaejoong terbuka ketika Yunho berhenti mencumbu leher dan bahunya.
Namja cantik itu
menoleh, memandang Dreamcatcher yang
tergantung di ventilasi jendela kamar mereka.
Kemudian ia
mendesah pendek.
-------
Mereka sedang
berkumpul bersama saat ini di kantin kampus.
Jaejoong sudah
cukup sehat untuk berkuliah hari ini.
Namja cantik itu
sedang mengeluarkan kotak bekalnya dan memberikannya kepada sahabat-sahabatnya
yang duduk di sekitarnya.
Yoochun yang
melihat kotak bekalnya ada dua segera mendongak kepada Jaejoong.
“Kau yakin tidak salah, Jaejoongie?”
“Tentu saja, yang satunya untuk adikmu,
Yoohwan”
Junsu yang
mendengar itu tersenyum kecil.
“Berarti yang ini untuk Junho ya?” Tanyanya.
Belum sempat
Jaejoong mengangguk kembaran Junsu yang lebih tua beberapa menit itu sudah
muncul di belakang Junsu dan mengambil kotak bekalnya dari tangan Junsu.
“Gomawo bekalnya, Joongie, jja, aku harus
pergi sekarang” Ujar Junho.
Junsu terkejut,
namja imut itu berbalik dan mendapati Junho yang sudah berlari meninggalkan
mereka.
Aish.
Bibir plump itu mengerucut imut.
“Yoo~ Hari ini aku bergabung tak apa kan? Jae
Hyung bilang dia membuatkanku bekal dan---eh? Kalian semua juga dapat bekal?”
Changmin dan
Kyuhyun tertawa ketika Yoohwan muncul dan mengerutkan dahinya melihat kotak
bekal warna-warni di atas meja kantin.
Namja berambut
hitam itu segera duduk di samping Changmin dan melambai kepada yang lain.
“Chun Hyung, bekalmu isinya apa?” Tanya
Yoohwan mengintip kotak bekal Yoochun –Hyungnya-
“Tenang saja Hwan ah, Jaejoong tidak semudah
itu melupakan penyakit brother complex-mu
dengan Yoochunku” Kikik Junsu geli.
Yoohwan tertawa
dan segera menyendok bekalnya dengan penuh semangat.
Ia mengunyah
seraya memperhatikan Hyung-Hyung yang duduk di sekitarnya.
Well, ia memang
seumuran dengan Changmin dan Kyuhyun. Tapi ia selalu menganggap mereka Hyungnya
karena terbiasa melihat keduanya bersama Yunho dan yang lain.
Mata bulat
Yoohwan mengerjap ketika melihat Changmin dan Kyuhyun yang saling menjahili
satu sama lain tapi masih tetap bersuap-suapan bekal.
Kemudian ia
melirik Junsu yang terus tersipu malu karena godaan dari Hyungnya yang tukang
gombal.
Dan nasi yang
sedang berada di dalam mulutnya ia telan bulat-bulat ketika mendapati Jaejoong
yang menundukkan wajah cantiknya.
Telinganya
terlihat memerah geli karena Yunho sedang mencumbu ringan leher dan telinganya
tanpa kenal situasi.
Sial.
Ia menyesal
sudah duduk bersama mereka.
“Eh, Hyung, aku baru ingat, Ahra Nuna sedang
di sini ya?” Tanya Yoohwan kepada Jaejoong.
Namja cantik itu
mendorong Yunho sedikit menjauh, kemudian ia mengangguk dan tersenyum.
Mengalihkan
perhatian Changmin dari bekalnya.
“Mwo? Ahra Nuna di sini? Aish, kenapa tidak
ada yang memberitahuku? Aku menitip banyak makanan khas mancanegara padanya”
Gerutu namja berwajah kekanakan itu.
Kyuhyun menepuk
kepala Changmin gemas.
Membuat tunangannya
itu mencebil padanya.
“Uhm, Nuna memang di sini, tapi Nuna masih
beristirahat, ia jet lag” Sahut
Jaejoong.
“Kenapa kalian tidak kembali tinggal di rumah
saja? Umma selalu menyuruhku memberitahu kalian” Ucap Yunho kepada adiknya.
Kyuhyun menjulurkan
lidahnya.
“Ani, kami kan tidak seperti Hyung dan Jae
Hyung yang sudah mendapatkan lisensi dari Umma untuk bermesraan” Ujarnya.
Yoohwan dan
Junsu tertawa geli.
“Tentu saja, kalian masih bocah” Balas Yunho
sengit.
Kyuhyun melotot.
“Aish Hyung, pokoknya kalau Umma seperti itu
lagi bilang saja aku bosan tinggal di rumah, kalau Appa pulang ke rumah pasti
aku selalu di bully” Potong Changmin
dengan pipinya yang penuh.
“Wajar saja, kau kan yang paling kecil,
Minnie ah” Ucap Jaejoong terkekeh.
“Hyungdeul, aku duluan ya! Sebentar lagi
kelasku masuk!” Celetuk Yoohwan yang entah sejak kapan sudah menghabiskan
bekalnya.
Mereka semua
mengangguk, Yoohwan segera membenahi tasnya dan mengecup pipi Yoochun sebelum
pergi.
“Benar-benar brother complex, Chun ah, hahahaha” Tawa Kyuhyun dan Junsu.
Yoohun hanya
balas tersenyum.
“Yah, Yoohwan memang sangat dekat denganku
sejak kecil” Gumamnya lucu.
-------
“Kau belum tidur, sayang?”
Jaejoong
mendongak, menatap Yunho yang baru saja memasuki kamar mereka.
Ia tersenyum dan
menunjuk ponselnya yang menempel di telinga.
Yunho segera
duduk di samping Jaejoong yang berbaring di ranjang secara acak.
Kemudian ia
menempelkan telinganya di samping ponsel Jaejoong.
“Ya, Changmin, Junsu, sudah cukup, Jaejoongku
harus tidur sekarang” Ujarnya.
Suara gerutuan
terdengar dari ponsel yang terhubung dengan kedua namja itu.
Membuat Jaejoong
ikut mempoutkan bibirnya tidak senang.
Yunho mengecup
bibir ranum itu dan segera menutup gorden beranda.
Kemudian ia
membuka lemari dan mengambilkan piyama Jaejoongnya.
“Apa saja yang kalian gosipkan dari tadi
eoh?” Komentar Yunho akhirnya melihat Jaejoong yang menolak dipakaikan piyama
olehnya.
Namja tampan itu
merebut ponsel Jaejoong dan berjalan keluar beranda, meninggalkan Jaejoong yang
merengut di atas ranjang.
“Bukan
salah kami, Hyung, Jae Hyung yang menghubungi kami. Ia bilang ia takut tidur”
Ucap Changmin dari seberang.
Yunho mendesah
pendek.
Ia bersandar
pada beranda.
“Ia
tidak ingin bermimpi buruk lagi Hyung, aigoo, kau harus melakukan sesuatu. Kau
tahu? Kemarin malam kekasihmu itu tidak tidur sama sekali. Aku tidak memutuskan
sambungan teleponnya dan aku mendengar suara game jam empat pagi” Cerocos
Junsu.
Namja tampan itu
menoleh ke belakang.
Jaejoong sedang
mencoba untuk melotot kepadanya.
Ia tersenyum
geli dan kembali berbicara dengan adiknya dan Junsu.
“Baiklah, aku akan membuatnya tertidur malam
ini, kalian tidurlah” Ujar Yunho.
Sambungan
telepon itu terputus tepat ketika Jaejoong datang memeluk perut Yunho dari
belakang.
Namja cantik itu
menggosok-gosokkan wajahnya di punggung Yunho dengan gemas.
“Masih belum mengganti piyama eh?” Ucap Yunho
mengintip ke belakang.
Jaejoong
menggeleng.
“Yunnie pakaikan” Sahut Jaejoong manja.
Namja tampan itu
tersenyum kecil dan segera menggendong Jaejoong kembali masuk ke dalam kamar.
Ia merebahkan
namja cantik itu di atas ranjang dan menarik lepas celananya dalam sekali
sentak.
Wajah Jaejoong
segera merona.
“Kurasa aku harus membuatmu tidur dengan cara
ini malam ini” Ujar Yunho setelah menelanjangi bagian bawah tubuh Jaejoong.
Telinga Jaejoong
sudah sangat memerah sekarang.
Ia menggigit
ujung lengan bajunya yang kepanjangan.
“Joongie tidak keberatan dengan cara Yunnie”
Bisiknya malu.
Eoh?
Yunho menaikkan
alisnya dan tersenyum kecil.
“Ahra Nuna sudah tidur?” Tanya Yunho
tiba-tiba.
“Hmm, sudah, kenapa menanyakan Nuna?” Balas
Jaejoong balik bertanya.
“Tentu saja agar Nunamu itu tidak mengganggu
kegiatan kita, sayang”
Aish.
Jaejoong menutup
wajahnya malu.
.
.
.
Jung Changmin
tersenyum manis ketika Kyuhyun menghampirinya di atas ranjang dengan dua mug
cokelat hangat di tangannya.
Namja berwajah
kekanakan itu segera mengambil gelasnya dan meneguk cokelat hangat itu.
Kyuhyun segera
mengambil posisi nyaman dan bersandar di bahu kekasihnya.
Ia memperhatikan
Dreamcatcher yang tergantung nyaman
di ventilasi jendela mereka.
“Aku kasihan pada Jae Hyung” Gumam Kyuhyun
mengingat namja cantik itu memberikan mereka benda tersebut agar tidak
mengalami mimpi buruk.
Changmin tidak
menyahut.
Ia masih sibuk
dengan mug cokelat hangatnya.
“Chwang, bagaimana menurutmu kalau kita menginap
di rumahmu?”
“Ide buruk”
“Aishh, maksudku, sementara saja, sampai Ahra
Nuna pergi lagi. Aku rindu mengobrol bersamanya sampai pagi tiba, ia sangat
sibuk setelah karirnya sebagai model papan atas melejit di Eropa”
“Terjaga sampai pagi itu tak baik, Bunny”
“Chwaaaangggg~~~”
Changmin
mendesah pendek.
“Kalau begitu kau harus merayuku dulu”
“Siapa takut?”
Kyuhyun
meletakkan gelas mugnya di atas meja nakas dan mengambil mug milik Changmin.
Ia menenggak
cokelat hangat yang tersisa sebelum menaruhnya di samping mug miliknya.
Kemudian ia
meraih wajah tampan Changminnya dan memasukkan lidahnya sebelum bibir mereka
saling menempel.
Changmin
melenguh ketika merasakan cairan hangat yang manis mengalir dari dalam mulut
Kyuhyun ke dalam mulutnya.
.
.
.
“Yoohwan sepertinya menikmati sekali menjadi
anak tunggal semenjak kita tinggal di sini, Chunnie” Ujar Junsu.
Yoochun
mengangguk.
Ia mengeratkan
pelukannya di tubuh Junsu.
“Hmm, biarkan saja, lagipula ia memang pantas
mendapatkannya, Yoohwan memang sangat manja”
“Kita belum bertemu dengan Ahra Nuna”
“Kita bisa mengunjunginya besok, otte?”
Umm, Junsu
menaikkan alisnya.
Kemudian ia
berdecak.
“Tapi aku tidak ingin hanya sekedar bertemu,
Chunnie, aku ingin menginap”
“Apapun untukmu, sayang”
“Hehehe, kau yang terbaik Chunnie~”
“Memang”
Aish.
“Hmm, ah! Chunnie! Aku punya ide bagus!”
Yoochun
mengernyitkan dahinya tidak yakin.
Ia cukup tahu
kalau kekasihnya ini jauh kurang kreatif dari Changmin dan Kyuhyun yang evil itu.
Tapi ia tetap
ingin mendukung Junsunya yang sedang bersemangat, ia balas tersenyum kepada
namja imut itu.
“Itu, Chunnie, itu” Ujar Junsu seraya
menunjuk benda yang tergantung di pintu beranda mereka.
Eoh?
Park Yoochun
menaikkan alisnya.
Sedetik kemudian
ia segera tersenyum.
Namja chubby itu
mengecup gemas pipi gembul Junsu.
“Kau tahu sayang? Terkadang kau selalu
berhasil membuatku kagum kepadamu” Puji Yoochun tulus.
Junsu tersenyum
lebar.
-------
Keybum dan Jinki
menatap takjub kelakuan pemuda-pemuda yang mendadak muncul di kediaman Jung
malam itu.
Mereka semua
memakai piyama dan menerobos masuk ke dalam kamar Yunho dan Jaejoong.
Tidak
ketinggalan Ahra bersama mereka.
Untung saja saat
itu Yunho sedang tidak melakukan hal yang aneh kepada Jaejoongnya.
“Keadaan ini mengingatkanku tentang masa-masa
mereka ketika masih kecil, sayang” Ujar Jinki merangkul istrinya.
Keybum tertawa.
Mata kucingnya memandang
ranjang tanpa kaki yang berjejer di ruang tengah kediaman Jung yang super luas
itu.
Tampak Kyuhyun,
Junsu dan Jaejoong yang sedang bercengkrama bersama Ahra di atas ranjang.
Sementara
Changmin, Yunho dan Yoochun memiliki dunia mereka sendiri di ranjang ujung.
“Aah, Umma jadi ingin ikut bergabung bersama
kalian” Ujar Keybum gemas.
Kyuhyun
tersenyum lebar mendengarnya.
“Tentu saja, jja, Umma, syaratnya hanya harus
memakai piyama dan tidur bersama kami” Ucapnya.
Keybum segera
menghampiri mereka bertiga dan bertelungkup di samping Ahra, mereka tertawa
bersama dan segera terlibat ke dalam obrolan seru.
Sementara Jinki
hanya menghela nafas pendek dan ikut duduk di antara Changmin, Yunho dan
Yoochun.
“Tidak apa kan kalau Appa ikut? Sepertinya Umma
kalian tidak ingin tidur bersama Appa malam ini” Seru Jinki tersenyum.
Yoochun tertawa
geli mendengarnya.
Ruang tengah
kediaman Jung itu terlihat begitu hangat dan ramai di saat yang bersamaan.
Dan ketika jam
kuno raksasa yang tergeletak di sudut ruangan berbunyi lantang Keybum dan Jinki
segera mengkoordinir mereka untuk tidur.
Sudah tengah
malam.
Jaejoong
menggigit bibir bawahnya.
Mereka semua
akan tidur bersamanya malam ini.
Kenyataan itu
membuatnya terharu sekaligus senang.
Tapi ia tidak
mungkin kan terus berjaga semalaman dengan keadaan seperti ini?
Salah satu dari
mereka bisa saja memergokinya.
Changmin,
Kyuhyun, Yoochun, Junsu dan Ahra melihat Jaejoong terdiam di ranjangnya.
Mereka saling
tersenyum satu sama lain dan mendekati namja cantik itu.
“Eh?”
Jaejoong
terkejut ketika Ahra Nunanya mengalungkannya sebuah benda berbulu seperti yang
ada di kamarnya dan Yunho.
Hanya saja
ukuran yang ini lebih kecil.
Ia mendongak dan
tertegun memandang mereka semua memakai benda yang sama dengannya.
Omo.
Kedua mata
bulatnya berkaca-kaca saat ini.
Bahkan Keybum
dan Jinki juga memakai kalung Dreamcatcher
berwarna putih itu.
Jaejoong
merasakan tubuhnya dirileks-kan dan terdorong untuk berbaring.
Yunho yang
melakukannya.
Namja cantik itu
mendongak menatap tunangannya yang juga memakai Dreamcatcher di lehernya.
“Let it
catch your badreams and bring you nicedreams” Bisik Yunho penuh cinta.
Air mata
Jaejoong menetes pelan.
Hatinya terasa
tenang melihat orang-orang yang disayanginya ada di sampingnya dan melakukan
hal ini hanya agar ia dapat tidur pulas.
Jaejoong
tersenyum dan segera menutup mata bulatnya.
Membiarkan
Keybum mengusap air matanya yang mengalir.
Yunho segera
mengambil posisi tepat di samping kekasihnya dan memeluk erat namja cantik itu.
Sementara yang
lain juga mengambil posisi masing-masing.
“Idemu sungguh menakjubkan, Junsuie sayang”
Bisik Yoochun yang sudah berbaring di samping kekasihnya. Ia mengecup lembut
dahi namja imut itu.
Membuat Junsu
balas tersenyum kepadanya.
“Aku senang bisa tidur di antara Umma dan
Appa Jung, aku hampir tidak pernah melakukannya lagi bersama Umma dan Appaku”
Ujar Ahra gemas.
Keybum dan Jinki
terkekeh geli mendengarnya.
Kesibukan orang
tua Jaejoong dan Ahra memang membuat mereka mengasihani Kim bersaudara itu.
Maka dari itu
mereka meminta agar Jaejoong tinggal bersama mereka selama ini.
Yeoja bermata
kucing itu memeluk pinggang Ahra.
Ia tersenyum.
“Jja, tidurlah putriku” Bisiknya.
Ahra memejamkan
matanya.
Malam ini ia
akan bermimpi indah, pikirnya.
“Selamat tidur, Chwang Hunny” Gumam Kyuhyun
merapatkan dirinya dengan kekasihnya.
Changmin
mengangguk, ia segera mengulurkan lengannya menarik Kyuhyun agar tidur ke dalam
pelukannya.
“Selamat tidur juga, Bunny Kyu” Balasnya
lembut.
Yunho menyatukan
jemarinya dengan jari-jari Jaejoong.
Ia meremas
lembut jemari namja cantik itu.
Kemudian ia
mengecup lembut telinga namja cantik itu.
Berharap
Jaejoongnya akan tertidur lelap dan mimpi indah malam ini.
“Aku mencintaimu BooJae sayang, kami semua
mencintaimu” Bisik Yunho penuh cinta.
Jaejoong
mendesah pendek.
Ia semakin
merapat ke dalam rengkuhan Yunho dan mendengkur.
Dan akhirnya
namja cantik itu tertidur pulas tanpa mimpi buruk yang menghantuinya lagi.
Don’t be afraid of countlessly falling down on this
endless path and getting scared deeply.
When your scars come and go, time will come and heal
it as it give you new memories..
Tears that you shed because things are too hard,
They will dry with the name of memories
It will shine..
END.
-TVXQ, Rise-
Wow.. Dreamcacther putih.. *lirik punyaku yg digantung
BalasHapusPunyaku enggak ada coklat & hitamnya. Polos putih -_____-"
Pengen banget jadi anggota keluarga mereka.. Bisa seru gitu ;;)
Yg seme Chang oppa atau Kyu oppa?
BalasHapusYg seme Chang oppa atau Kyu oppa?
BalasHapus