This zone is only YunJae Fanfictions and this is our world

Senin, 23 Februari 2015

FF/YAOI/YUNJAE/ONESHOOT/BLANK SPACE



Tittle: BLANK SPACE

Genre: YAOI

Author: Shella Rizal a.k.a Park Sooji

Cast: Yunjae and other

Length: ONESHOOT

Rating: family-romance-friendship-sycho-posessive

WARNING: BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2 kutang Jae umma*
 

-------


So its gonna be forever, or its gonna go down in flames

Got a long list of ex-lovers, they’ll tell you I’m insane

  Cause darling I’m a nightmare dressed like a daydream
.
.
.
Apartemen mewah itu kini dikerumuni oleh jasa pengangkut barang.
Orang-orang berpakaian biru dengan topi senada berlalu-lalang memasuki kamar nomor 9095 itu.
Oh, pindahan hn?

  “Terima kasih atas bantuannya” Ucap seorang pemuda tampan dengan setelan armaninya.

Salah satu pekerja itu tersenyum ramah.
Ia mengangkat topinya sebelum memasuki lift bersama teman-temannya.

  No problem, monsieur Jung” Balasnya sopan.

Laki-laki bernama Jung Yunho itu mengangguk.
Kemudian ia memasuki apartemen barunya dan mendesah pendek.
Akhirnya pindah juga, pikirnya.
Keputusannya untuk menjual rumah keluarga mereka yang ada di pinggir Manhattan memang tepat. Lagipula keluarganya juga sudah kembali ke Korea. Ayahnya memutuskan untuk pensiun dan menyerahkan segala urusan perusahaan kepada putra sulungnya, Jung Yunho.


Namja tampan itu meletakkan ponselnya di atas ranjang.
Kemudian ia beranjak memasuki area dapur.
Sekretarisnya memberikan sepiring pie cherry untuk menyambut tetangga barunya.
Yeoja bernama Gong Minzy itu memang perfeksionis.
Ia bahkan sudah memprediksi dari awal kalau atasannya yang tampan itu tidak akan peduli dengan hal-hal sepele seperti ini.

Yunho menghela nafas.
Ia meraih pie itu dan berjalan ke depan, membuka pintu dan mengetuk pintu platinum yang ada di sebelah kamarnya.

CKLEK.

Yunho terkejut ketika pintu tersebut terbuka tepat setelah ketukan pertamanya.
Mata musangnya mengerjap pelan mendapati sesosok pria cantik yang sedang memeluk kucing Russian Blue di dalam dekapannya.

  Oh, hello there, nice to meet you, where you been?” Sigap namja cantik itu lengkap dengan senyuman manisnya.

Yunho tersenyum kikuk.
Ia menyesal tidak menyapa tetangga barunya dari awal.
Oh, laki-laki ini sungguh mempesona.

Mata besar namja cantik itu berkilat senang.

  “Uhm, maaf aku baru menemuimu sekarang, kau tahu, pindahan dan---uhm” Ujar Yunho lucu.

  I got it, mister, Kim Jaejoong imnida” Balas Jaejoong tersenyum geli.

  “Jung Yunho, dan aku membawakan pie cherry untukmu”

  Great! I love cherry pie~ Ayo, masuklah”

Yunho mengangguk.
Ia segera berjalan masuk mengikuti langkah kaki Jaejoong yang sudah melepaskan kucingnya di lantai.

  “Aku melihatmu sejak beberapa hari yang lalu, sepertinya ini pindahan pertamamu hm?” Komentar Jaejoong setelah menuntun Yunho untuk duduk di sofanya.

Yunho mengangguk, tersenyum dengan lebar.

  “Yah, keluargaku memutuskan untuk kembali ke Korea dan memintaku untuk mengurus beberapa hal di sini” Balasnya.

Jaejoong mengangguk.
Ia berlutut di depan meja kaca itu dan menaruh sepiring pie yang sudah dipotong.

  “Oh, aku hampir lupa! Kenalkan, kucing jantanku, Jiji” Ujar Jaejoong seraya menarik Jiji yang bergelung nyaman di samping sofa.

  Hello, baby cat” Sapa Yunho mengulurkan jemarinya, mengusapi bulu kucing yang indah itu.

Jaejoong tersenyum senang.
Ia menggigit bibir bawahnya erat.

Oh my god, look at that face
You look like my next mistake


-------


Magic, madness, heaven, sin
I could show you incredible things

  “Hahahaha~ Lucu sekali, Yunnie yah~!”

Tawa manis itu mengalun lantang mengisi ruangan.
Tampak Yunho yang sedang duduk di samping tetangganya yang cantik itu.
Jaejoong masih sibuk tertawa seraya menyandarkan kepalanya di atas bahu namja tampan itu.
Mereka sedang menonton acara televisi di apertemen Jaejoong.
Sementara Yunho cukup menikmati aksi manja tetangganya.

Tidak butuh waktu lama untuk mengakrabkan diri dengan namja cantik ini.
Kim Jaejoong adalah pribadi yang menarik, penuh kejutan, dan selalu membuat Yunho kecanduan dengan senyum manisnya.
Ah, tokoh utama kita jatuh cinta eoh?

  “Sudah lapar hum?” Ucap Jaejoong tiba-tiba. Mendongakkan wajah cantiknya menatap Yunho yang balas memandang Jaejoong dengan cengiran lucunya.

Namja tampan itu sedikit kaget ketika tangan Jaejoong mengusap perut sixpack-nya yang tertutupi kemeja.
Tapi Jaejoong bertingkah seolah tindakannya itu hal biasa.
Ia beranjak dari duduknya dan menarik tangan Yunho untuk mengikutinya menuju dapur.
Yunho segera duduk di meja makan.
Memperhatikan Jaejoong yang sedang menata piring di atas meja.

  Cheers!” Seru Jaejoong mengangkat gelas wine-nya.

Yunho balas tersenyum.
Ia membentur pelan gelas kaca milik Jaejoong dengan gelasnya.
Kemudian ia meneguk minuman tersebut.
Menatap Jaejoong yang balas memandangnya penuh hasrat.
Seringai tipis tersembunyi di balik gelas panjang tersebut.

New money, suit and tie
I can read you like a magazine

  “Jadi, bagaimana dengan wanita bernama Tiffany itu?” Ucap Jaejoong membuka percakapan.

  I leave her just like that” Sahut Yunho santai.

Jaejoong terkikik.

  “Kau benar-benar nakal, berapa banyak wanita yang menangis darah karenamu eoh?”

  “Aku tidak tahu, aku tidak peduli”

  “Oh-oh?”

  “Satu-satunya yang kupedulikan adalah laki-laki cantik yang sedang menatapku di seberang meja saat ini”

Jaejoong menaikkan alisnya.

  “Kau merayuku?”

  “Kau merasa dirayu?”

Namja cantik itu memiringkan wajahnya.
Tersenyum manis menghipnotis Yunho.
Namja tampan itu menyeka bibirnya dengan serbet, kemudian ia berdiri dari duduknya, beranjak menghampiri Jaejoong.
Sementara namja cantik itu menggigit bibir bawahnya erat menatap Yunho yang kini berlutut di hadapannya.

  “Sangat mudah untuk jatuh cinta padamu kau tahu?” Bisik Yunho, mengusap tangan Jaejoong dengan lembut.

Dan Jaejoong tidak bisa menahan senyumnya lebih lama lagi.

  “Kau berjanji tidak akan mencampakkanku seperti yang kau lakukan pada wanita-wanita itu?”

Yunho mengangguk dengan pasti, meremat jemari Jaejoong dan mencondongkan wajahnya mendekati wajah cantik itu.

  “Aku bersumpah” Lirih Yunho membentur hidung Jaejoong dengan miliknya.

Mata besar Jaejoong mengerjap sayu, jemarinya bergerak menelusuri lengan Yunho hingga kini meremat rambut namja tampan itu.
Yunho bisa merasakan hembusan nafas Jaejoong di filtrumnya, dan itu menyiksa.
Namja cantik itu mencium lembut pinggir dahi Yunho, lalu ia berhenti tepat di samping telinga namja tampan itu.
Berbisik dengan seringai nakal yang menggoda.

  I’m dying to see how this one ends

Dan kedua bibir itu pun menyatu dalam gelora.
Saling melumat seolah hari esok tidak pernah ada.


-------


I can make the bad guys good for a weekend

  “Yunnie~! Jangan bergerak~!”

Pekikan manja itu terdengar dari bibir ranum Jaejoong yang sedang berdiri di balik sebuah kanvas besar dengan palet warna di atas telapak tangannya.
Yunho tersenyum kecil.
Ia mengangguk dan membenarkan posisinya.

Jaejoong memberitahunya mengenai hobi melukis namja cantik itu dan memaksa Yunho untuk menjadi modelnya.

  “Apakah sudah selesai? Leherku pegal, sayang” Ujar Yunho beberapa menit kemudian.

Jaejoong mengangguk.
Meletakkan palet kuasnya dan tersenyum puas menatapi hasil lukisannya.
Jung Yunho yang duduk di sofa dengan jas armaninya yang berwarna merah.

  Gee~ Kekasihku tampan sekali” Gumam namja cantik itu gemas.

Namja tampan itu segera beranjak dari duduknya, mendekati Jaejoong dan memeluk pinggang rampingnya dengan erat.
Menyisakan tawa geli dari kekasih cantiknya itu.
Jaejoong menyandarkan tubuhnya kepada Yunho.
Menyerah kepada lelaki tampan itu.

  “Kau pelukis yang handal, BooJae” Ucap Yunho jujur. Mata musangnya menatap kagum hasil lukisan namja cantik itu. Seperti potret yang diedit menjadi lukisan.

  “Benarkah? Aku memang jenius” Sahut Jaejoong angkuh. Membuat Yunho tidak bisa menahan dirinya untuk menggigit telinga namja cantik itu.

  “Mari kita lihat sejenius apa dirimu di atas ranjang”

  “Penggoda ulung~! Kau sudah tahu dengan jelas hal itu!”

Yunho tertawa.
Meraih jemari kekasihnya dan menariknya memasuki kamar Jaejoong, mengusir Jiji yang sedang bergelung nyaman di atas selimut.
.
.
.

Namja cantik itu menoleh menyamping hingga Yunho harus ikut bergeser agar Jaejoong mendapatkan posisi yang nyaman di dalam pelukannya.
Jemari panjangnya mengusap pelan punggung telanjang kekasihnya.
Mengikuti lekuk tulang punggung namja cantik itu.
Hingga berhenti di bagian yang –oh-kau-tahu-dengan-jelas.

  “Aku mencintaimu, Yunnie baby bear” Bisik Jaejoong penuh cinta.

Bibir ranumnya mencium lembut bahu Yunho.
Kecupannya menjalar hingga berhenti di leher namja tampan itu.
Meninggalkan jejaknya di sana dan turun menyapa dada bidang kekasihnya.

  “Oh”

Yunho berdengung nikmat saat lidah panas Jaejoong terjulur keluar menyentuh nipple-nya.
Namja tampan itu mengulurkan tangannya menekan kepala Jaejoong.
Meminta namja cantik itu berhenti menggodanya dengan gerakan-gerakan nakal seperti ini.
Mulut Jaejoong terbuka lebar, menempel tepat di bagian lidahnya mendarat dan menghisap dengan dalam bagian tersebut.

Yunho memejamkan mata musangnya.
Meremas lembut rambut kekasihnya dan merapatkan tubuh mereka.
Memberitahu Jaejoong bahwa ia sudah siap untuk permainan panas yang selanjutnya.
Decakan saliva  milik namja cantik itu terdengar jelas ketika ia menjauhkan wajahnya.
Tersenyum polos kepada Yunho yang sudah memberatkan nafasnya.

  “Yunnie nanti kita piknik yah?” Pintanya manja.

Dan Yunho tidak pernah bisa menolak jika Jaejoongnya sudah bertingkah seperti ini.

  “Yunnie, kau tahu tidak kalau bibirmu itu ciuman pertamaku? Kau mencurinya”

Yunho hanya tersenyum menanggapi ocehan Jaejoong di sela kegiatan panas mereka.
Ia menundukkan wajahnya dan mengecup gemas bibir merah yang tidak berhenti berceloteh itu.

  “Aku mencurinya lagi” Bisik Yunho.

  Bad boy!” Pekik Jaejoong terkekeh.

  “Kau tahu, Jung Jaejoong? Aku sungguh mencintaimu”

  “Ya, Yunnie, aku tahu”

  “Jadi bagaimana kalau kau menghentikan ocehanmu itu dan puaskan aku sekarang?”

  “Dengan senang hati, Yunnie~”
.
.
.

  “Kau seperti bayi, BooJae baby” Ujar Yunho seraya mengusap lelehan es krim di sekitar bibir ranum kekasihnya.

Jaejoong mempoutkan bibirnya lucu.
Mencebil kepada Yunho seperti anak kecil.

  “Aku kan memang bayimu” Sahutnya manja.

Yunho tertawa geli mendengarnya.
Ia merangkul bahu kekasihnya dan mengajaknya bejalan mengelilingi taman luas yang ada di belakang apartemen mereka.
Jaejoong menarik lengan Yunho ketika matanya menangkap sebuah pohon yang tertutupi pepohonan lainnya.
Yunho menaikkan alisnya melihat gerak-gerik lucu dari kekasihnya itu.

Namja tampan itu hanya diam memperhatikan perbuatan Jaejoong.
Namja cantik itu merogoh tas ranselnya dan mengeluarkan kotak peralatan menjahitnya.
Kemudian ia membuka kotak tersebut dan mengambil pisau silet kecil dari sana.
Jaejoong tersenyum manis.
Ia berbalik dan mengukir sesuatu di pohon tersebut.

  “Keamanan apartemen akan mencari kita setelah ini” Keluh Yunho bersandar di pohon itu.

Jaejoong hanya tertawa.

  “Otte? Bagus kan?” Seru namja cantik itu senang.

Menunjukkan hasil karyanya kepada Yunho.

  Joongie love Yunnie

Yunho tersenyum.
Menarik pinggang Jaejoong dan mencium mesra bibir ranumnya.
Membuat Jaejoong terkikik geli di sela lumatan manis dari kekasih tampannya itu.

Stolen kisses, pretty lies,
You’re the king baby I’m you queen


-------


Find out what you want
Be that boy for a month
Wait the worth is yet to come

  Oh no

Jaejoong berdesis kesal seraya menatap Yunho dengan tajam.
Sudah beberapa hari ini namja cantik itu mendapati Yunho tidak lagi sama.
Laki-laki tampan itu sibuk mengurusi laptopnya dan bercinta dengan ponselnya.
Membuat Jaejoong mengerutkan dahinya setiap kali ia bertatap muka dengan namja tampan itu.

  “Yunnie, siapa yang kau hubungi barusan?”

  “Minzy, BooJae, dan bisakah kau berhenti bertanya? Aku bosan mendengarnya sejak tadi”

Oh?
Mata bulat Jaejoong memicing tajam.
Menatap Yunho seakan menembus namja tampan itu.

  “Bosan? Jadi selama ini kau membohongiku? Kau sudah muak padaku sejak dulu, Jung Yunho?” Desis Jaejoong geram.

Yunho mengusap wajah tampannya.
Ia mendongak, balas memandang namja cantik itu.

  “Kau tahu aku mencintaimu, Kim Jung Jaejoong, perusahaanku sedang dalam masalah, aku kehilangan salah satu tender berhargaku! Jadi bisakah kau diam untuk sebentar saja? Just for one day?!

  “Kau membentakku, Jung?! Kau menaikkan intonasimu padaku?!”

Yunho kembali mengusap wajahnya.
Ia mendesah panjang.

  “Baiklah, aku minta maaf, aku tidak bermaksud untuk membuatmu marah” Bujuk Yunho melembutkan bicaranya.

Tapi Jaejoong sudah terlanjur emosi.
Ia menampik uluran tangan Yunho yang memintanya untuk duduk di samping namja tampan itu.

  “Ponselmu berdering lagi, siapa itu?” Ujar Jaejoong menggeram.

Yunho menoleh, menatap ponselnya yang bergetar di atas meja.

  “Sekretarisku, sayang, kau tahu siapa” Sahutnya.

  “Kenapa ia tidak berhenti menghubungimu sejak tadi eoh?”

  “Bukankah sudah kukatakan tadi? Tentu saja untuk membahas mengenai perusahaan”

  “BOHONG! Kau berselingkuh dengannya kan, Yunnie?! Wanita itu menyukaimu!”

Mwo?

Yunho menaikkan alisnya.
Ia berdiri dari duduknya mencoba mendekati Jaejoong.

  “Bagaimana bisa kesimpulan konyol itu merasuki pikiranmu, BooJaejoongie? Aku dan Minzy hanya sebatas rekan kerja!” Serunya marah.

  “Aku tidak percaya! Semua orang tahu sekretarismu itu wanita murahan!” Balas Jaejoong berteriak. Jemarinya membanting apa yang ada di atas meja. Termasuk ponsel dan laptop Yunho.

  “Jaejoong! Kau tidak tahu apa yang sedang kau lakukan!” Teriak Yunho panik. Menatap tidak percaya kelakuan kekasihnya. Jaejoong mencengkram rambutnya erat. Tidak mengacuhkan air matanya yang sudah mengalir membasahi wajahnya.

  Screaming! Crying! Perfect storms! I can make all the tables turn!!” Pekik namja cantik itu seraya menarik kaki meja ruang tengahnya dan membaliknya dengan kasar hingga meja kaca tersebut pecah berkeping-keping.

Telinga Yunho berdenging.
Membulatkan mata musangnya tidak percaya.
Jaejoong terengah di sana.
Bibirnya menyunggingkan seringai puas.

Rose garden filled with thorns
Keep you second guessing like

  Oh my god!!” Teriak Yunho mencengkram kepalanya sendiri.

  Who is she?!” Balas Jaejoong tidak kalah lantang.

Masih menuntut kejelasan wanita yang berperan sebagai sekretaris namja tampan itu.

  Jaejoongie, please, you get drunk of jealousy” Bisik Yunho lirih.

Menyerah dalam amukan kekasihnya.
Tidak mengacuhkan pipinya yang tergores pecahan kaca, meneteskan darah dari sana.
Ia berjalan dengan gemetar, meraih Jaejoong dan melingkupinya dengan pelukan hangat.
Mengecupi kepala namja cantik itu dengan gerakan yang abstrak.
Tangis Jaejoong pecah.
Jemarinya meremat erat jas armani Yunho.
Membiarkan isakannya mengisi heningnya ruangan.

But you’ll come back each time you leave

  I love you, Jaejoongie, I love you so much” Bisik Yunho bergetar.

Tangis Jaejoong semakin keras.
Kukunya menggoret bagian belakang jas mahal tersebut.

  “Ayo, kau harus tidur sekarang, sudah jam istirahatmu”

Jaejoong menurut. Membiarkan Yunho menggendongnya dan membawanya masuk ke dalam kamar.
Membaringkan dirinya di samping namja tampan itu.

  “Yunnie, kau berdarah” Bisik Jaejoong dengan suaranya yang serak.

Yunho tersenyum.

  “Hanya luka kecil, pejamkan matamu”

Deru nafas Jaejoong perlahan menjadi teratur.
Ia memejamkan kedua mata bulatnya dan segera jatuh dalam tidur pulasnya.
Diikuti Yunho yang sudah cukup lelah dengan hari ini.

TIK

TIK

TIK

Detak jam dinding itu mengisi keheningan ruangan.
Beberapa menit berlalu dan Jaejoong kembali membuka kedua mata bulatnya.
Melirik Yunho yang sudah tertidur pulas.
Namja cantik itu menyingkirkan lengan Yunho yang memeluknya.
Kemudian ia beranjak turun dari ranjang dan berjalan keluar ruangan.

Mata bulatnya memandangi ruang tengah yang tampak kacau balau.
Penuh pecahan kaca di sana-sini.
Tapi Jaejoong tidak peduli.
Ia berjalan menuju dapur dan membuka sebuah pintu berwarna putih yang ada di samping konter.
Pintu yang selama ini Yunho kira adalah gudang penyimpanan alat pembersih lantai.

CKLEK.

Pintu tersebut tertutup dari dalam setelah Jaejoong mengambil sebuah pisau dari dapur.
Lampu dinyalakan dan terlihatlah lorong sempit yang ada di dalam sana.
Ruangan yang sudah direnovasi oleh Jaejoong sejak lama.
Seringai mengerikan terulas di bibir ranum itu.
Jaejoong melangkah, memandangi dan menyentuh puluhan lukisan yang berjejer rapi di kedua sisi dinding.

Mata bulat Jaejoong menatap salah satu lukisan besar yang ada di sana.
Jemarinya mengusap lembut bagian bawah bingkai kanvas dan mencakarnya.

  Choi Siwon

  “AAARRGGHHH!!”

Jaejoong memekik lantang.
Sorot matanya berubah tajam.
Ia merentangkan tangannya dan menancapkan pisau tersebut di wajah lelaki tampan itu.
Menariknya dalam hingga merobek kanvas.
Kemudian ia berjalan ke lukisan yang ada di sampingnya.

  Kim EunJae

Jaejoong berjalan cepat, menelusuri lorong sempit itu seraya terkikik.

  Jung Yonghwa

  Choi Seunghyun

  Lee Soo Hyuk

TAP.

Langkah kaki Jaejoong berhenti tepat di hadapan sebuah lukisan yang masih baru di sana.
Potret seorang namja tampan dengan sepasang mata musangnya yang tajam.
Jaejoong memeluk lukisan tersebut.
Mengusap lembut kanvas kasar itu dan tersenyum manis.

It will leave you breathless
Or with a nasty scar

  Cause darling I’m a nightmare dressed like a daydream

Namja cantik itu berdesis senang.
Memejamkan mata bulatnya menikmati aroma cat minyak yang menyengat.


-------


Mata musang Yunho mengerjap cepat.
Memperhatikan selembar kertas yang ada di genggamannya saat ini.
Seharusnya ia melakukan hal ini sejak dulu.
Seharusnya ia menyelidiki seluk beluk namja cantik itu sebelum ia menjalin hubungan dengannya.

Gong Minzy masih berdiri di sana.
Di seberang meja kerja atasannya.
Menatap bingung kertas yang ada di tangan Yunho.
Mengapa tiba-tiba namja tampan itu memintanya mencari tahu daftar mantan pacar Jaejoong selama ini?

  “Minzy”

  Yes mister?”

  “Beberapa nama yang ada di sini adalah rekan kerjaku, hubungi mereka. Katakan aku ingin bertemu dalam waktu dekat”

Wanita berambut pendek itu mengangguk patuh.
Ia segera berjalan keluar ruangan.
Meninggalkan Yunho yang meremat kertas tersebut.
Ia sungguh tidak sabar untuk mengetahui apa yang terjadi.

Mata musang itu terpejam.
Mengingat kejadian pagi tadi yang dialaminya.
Ia menemukan Jaejoong tertidur di atas sofa ruang tengah.
Dan saat ia hendak membuatkan sarapan untuk kekasihnya, mata musangnya menangkap pintu yang selama ini tertutup terlihat terbuka sedikit.

Jantung Yunho berdegup kencang ketika ia memutuskan untuk melangkah memasuki ruangan yang ada di balik sana.
Matanya mengedar menatap tidak percaya puluhan lukisan rusak yang berjejer di kedua sisi dinding.
Kakinya melangkah.
Memperhatikan lukisan-lukisan para laki-laki yang terdapat sobekan dan coretan di sana-sini.
Membuat wajah yang ada di dalam sana menjadi tidak jelas.

Kaki Yunho berhenti tepat di hadapan sebuah bingkai kanvas yang masih berkilat.
Pandangannya menurun.
Ia menelan salivanya.

  Jung Yunho

CKLEK!

DEG!

Yunho terkejut ketika pintu kaca itu terbuka oleh sekretarisnya.
Ia mendesah pendek dan tersenyum kecil menyambut wanita tersebut.

  “Yang Yoseob sudah menunggu anda, mister” Lapor wanita cantik itu.

  “Suruh dia masuk”

Yunho menoleh ketika Minzy membuka pintu kaca tersebut untuk yang kedua kalinya dan sesosok laki-laki manis melangkah ringan memasuki ruang kerjanya.

  “Kau masih sekolah?” Tanya Yunho tidak percaya.

Pria manis bernama Yoseob itu tersenyum.
Mengangguk dengan santai dan melepas tas ranselnya.

  “Hanya kamuflase, hahaha, aku suka mengejutkan orang-orang serius sepertimu” Tawa namja manis itu kemudian.

Yunho menggeleng pelan.

  “Otte? Kau tertipu bukan? Aku memang tidak pernah tua” Bangga namja manis itu seraya merapikan seragamnya.

Yunho tidak ingat ia pernah menjalin hubungan bisnis dengan laki-laki aneh ini.

  “Kudengar kau pernah dekat dengan Jaejoong, Kim Jaejoong” Ucap Yunho memulai percakapan.

Eoh?
Namja manis itu menaikkan alisnya.
Raut wajahnya berubah.
Ia terlihat tidak nyaman.

  “Ya, tapi itu sudah lama sekali, ada apa? Apa kau mengenalnya juga? Jangan bilang pria aneh itu mencariku!” Desis Yoseob gelisah.

Yunho mengerutkan dahinya.

  “Tidak, Yang Yoseob, ia tidak mencarimu, aku yang mencarimu”

  “Benarkah? Kenapa kau mencariku?”

  “Aku ingin mendengar pendapatmu mengenai kekasihku”

  “Mwo? Jangan bilang kau kekasih barunya!”

  “Ya, dan aku ingin tahu mengapa kau menyebut kekasihku sebagai pria aneh”

Yoseob mendengus.
Menatap langsung kedua mata musang itu.

  “Ia memang aneh, Jaejoong itu gila, kau tahu? Menjebak siapa saja yang menarik perhatiannya, bertingkah polos, kemudian dalam sekejap ia berubah menjadi mimpi buruk yang menyeramkan!”

  “Apa yang pernah ia lakukan padamu?”

  “Yang pernah ia lakukan padaku? Ia membuatku menginap di pusat rehalibitasi karena trauma!”

Mata musang Yunho melebar.
Yoseob mengambil kembali tas ranselnya dan bergegas untuk keluar dari sana.

  “Kuperingatkan kau, Tuan Muda Jung, malaikatmu itu bersayap iblis”

Dan pintu kaca itupun tertutup rapat.

Don’t say I didn’t say I didn’t warn ya
.
.
.

  “Kau sudah pulang, sayang?”

Yunho menutup pintu platinum itu.
Tersenyum kepada Jaejoong yang menyambutnya dengan wajah bahagia.
Namja cantik itu membantunya melepaskan jas armaninya dan melonggarkan dasinya.
Kemudian ia menyeret Yunho menuju dapur.

  “Aku membuatkan cupcakes kesukaanmu, duduklah” Ujar Jaejoong.

Yunho menurut.
Pandangannya memperhatikan gerak-gerik kekasihnya.
Tidak ada yang berubah sejak satu hari mengerikan itu.
Segalanya kembali normal.
Seakan-akan yang waktu itu hanyalah sebuah mimpi buruk.

  “Kau mau yang mana? Vanilla, chocolate, atau maple?” Oceh Jaejoong masih sibuk dengan tumpukan cupcake-nya.

Yunho mencondongkan tubuhnya, mengecup kilat hidung namja cantik itu.

  “Aku ingin kau” Bisiknya.

Dalam sekejap wajah cantik itu merona malu.
Mata besarnya melirik Yunho yang kini terkekeh di kursinya.
Jaejoong berdecih.
Ia membalas kelakuan Yunho dengan menyelipkan buah cherry di mulutnya dan meraih tengkuk kekasihnya.
Mata musang Yunho terpejam, bibirnya terbuka menerima lidah panas Jaejoong yang mendorong buah tersebut ke dalam mulutnya.
Memecah buah tersebut hingga cairannya mengalir membasahi dagu namja tampan itu.

Jaejoong menjauhkan bibirnya dari mulut Yunho, kemudian ia menyeringai tipis dengan lidah yang kembali terjulur, menjilati cairan buah cherry yang menetes di dagu kekasihnya.

  “Wow” Gumam Yunho setelah Jaejoong kembali ke tempatnya semula.

Jaejoong tersenyum geli.
Menaikkan alisnya dengan wajah yang memiring imut.

  “Itu untuk membungkam mulut nakalmu” Ucapnya.

Yunho tertawa.
.
.
.

  “Uhn”

Namja cantik itu mengerang lirih ketika suara getaran ponsel milik Yunho mengganggu tidurnya.
Mata bulatnya mengerjap dan terbuka secara perlahan.
Ia berbalik dan menggoyangkan pundak telanjang kekasihnya.

  “Yunnie bear, ponselmu” Keluhnya.

Yunho terbangun dari tidur lelapnya.
Ia mencuri ciuman dari bibir kekasihnya dan mencondongkan tubuhnya meraih ponselnya di meja nakas.
Jaejoong menatap bagian depan tubuh kekasihnya yang terpampang di depan matanya saat ini.
Senyuman nakal menghiasi wajahnya.

  “Akh!”

Yunho terkejut saat Jaejoong menggigit perutnya.
Ia segera kembali ke posisinya semula dan menatap pura-pura marah kepada namja cantik itu.

  “Kau ingin memakanku eoh?”

  “Hihihi~”

  “Sini, aku akan menelanmu hidup-hidup!”

  “Waaaa~!”

Sepasang kekasih itu saling bergelut di balik selimut.
Yunho menggelitiki namja cantik itu hingga Jaejoong menangis karena sesak.
Dan gelutan manis itu berakhir dengan ciuman panas.

  “Yunnie, siapa yang menghubungimu?” Tanya Jaejoong setelah memasrahkan dirinya berada dalam dekapan Yunho.

Namja tampan itu mengecup penuh cinta pelipis kekasihnya.

  “Rekan kerjaku, ia memintaku untuk datang ke kantornya sekarang juga”

  “Apakah itu sungguh penting?”

  “Ya, agar aku bisa membuatmu berburu barang-barang branded lagi dengan kartuku”

Jaejoong terkikik geli mendengarnya.

  “Dan kau akan meninggalkanku dalam keadaan seperti ini?”

  “Keadaan seperti apa lagi yang kau maksud? Bukankah kau sedang dalam keadaan yang sungguh sempurna hum?”

  “Aku mencintaimu, Yunnie”

  “Kau selalu tahu jawabanku, BooJaejoongie”

Jaejoong merentangkan kedua tangannya.
Meminta Yunho mengisinya dengan pelukan hangat.

Cause we young and we’re reckless
We will take this way too far


-------


Pria bernama Choi Siwon itu menyambut Yunho dengan segelas wine berkualitas tinggi.
Seolah itu adalah minuman biasa baginya.
Yunho duduk di sofa seberang Siwon.
Meneguk minumannya dan tersenyum kecil.

  “Jadi, apa yang membuat sekretarismu menghubungiku secara langsung hn?” Tanya Siwon menaikkan alisnya.

  “Aku ingin mendengar pendapatmu mengenai kekasihku” Sahut Yunho gamblang.

Siwon mengernyitkan dahinya.

  “Kim Jaejoong” Ucap Yunho di sela keheningan, seolah menjawab kebingungan namja berlesung pipi itu.

Choi Siwon terkejut.
Menatap tidak percaya namja tampan itu.

  “Kim Jaejoong? Kekasihmu? You don’t say!

  “Ada yang salah?”

  “Yang salah? Oh, tentu saja, kau akan memutuskan namja cantik itu segera setelah kau pribadi aslinya”

Yunho menggeleng.
Sudah menduga apa yang akan dikatakan Siwon kepadanya.

  “Aku tidak akan pernah melakukan hal itu, Tuan Choi. Aku sedang berencana untuk melamarnya dalam waktu dekat” Sahut Yunho.

Siwon menaikkan alisnya.

  Don’t you dare, Yunho Jung. He is insane” Ujar Siwon menatap lurus kedua mata musang rekan kerjanya.

Tapi Yunho tidak menanggapi.
Ia hanya diam, dengan pikiran yang berkelana jauh.
Mengingat kekasihnya yang sangat manis dan memabukkan di minggu pertama mereka bertemu dan menjalin hubungan.
Kemudian kecemburuan Jaejoong yang selalu tidak masuk akal saat ia sibuk dengan ponselnya untuk mengurus pekerjaan.
Yunho meraba pipi kirinya, tidak terlihat lagi, memang.

Tapi ia masih mengingat dengan jelas bekas luka yang disebabkan kekasihnya di hari pertengkaran mereka beberapa waktu lalu.

Kekasih CEO Jung itu memiliki banyak daftar mantan pacar.
Dan semua yang ditemui Yunho mengatakan hal yang sama dengan Siwon.

There’s something wrong with his lover, with their ex-lovers.

Choi Siwon menaikkan alisnya dengan tatapan aneh mendapati Yunho yang tampak tersenyum di seberangnya.
Senyum itu tampak aneh dan menjijikkan.
Membuat tulang punggungnya terasa dingin.

  Well, because he know that I’m a player and he loves the game, I’ll take the risk” Desisnya.

Siwon mendengus.

Boys only want love if its torture
Don’t say I didn’t say I didn’t warn ya

Got a long list of ex-lovers, they’ll tell you I’m insane
But I’ve got a blank space, baby

And I’ll write your name

END.

-Taylor Swift, Blank Space-

6 komentar:

  1. endingnya kayak gantung gtu...tpi bagus siiiih hehehe

    BalasHapus
  2. Seperti biaaa,,
    Ff shella g pernah mengecewakan,,,
    As usual,,,
    Mengesampingkan aq suka bgt lagu ini,,,
    Ff ini bklan jd fav aq selanjutnya,,
    Nyambung bgt sm lgnya,,
    Dan sayaaa puasssss(*^▽^*)

    BalasHapus
  3. Seperti biaaa,,
    Ff shella g pernah mengecewakan,,,
    As usual,,,
    Mengesampingkan aq suka bgt lagu ini,,,
    Ff ini bklan jd fav aq selanjutnya,,
    Nyambung bgt sm lgnya,,
    Dan sayaaa puasssss(*^▽^*)

    BalasHapus
  4. Hm?!? udh End?!? Gantung bgt!
    Yunnie otte nikah sm boojae?!? Soalnya boojae nya rada errr.. *Jaemma ngasah golok*
    Yoosu dah apapun ttp okeh lah kl shella yv buat ff nya :*
    Tetap semangat nulis ff yunjae nya y shella.. untuk mengisi kerinduan selama jae wamil T_T hueeee nangis bombai lagi deh... tisu manaaaa...

    BalasHapus
  5. Wohoooooo... mak jj kaya psiko yeh. Tapi suka. Mak jj arogan yang wow. Salute ama yunho nya. Jagain bini mu beh hahah

    BalasHapus