Tittle:
BLANK SPACE
Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length:
ONESHOOT
Rating:
family-romance-friendship-sycho-posessive
WARNING:
BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
-------
So its gonna be
forever, or its gonna go down in flames
Got a long list
of ex-lovers, they’ll tell you I’m insane
“Cause darling I’m a nightmare
dressed like a daydream”
.
.
.
Apartemen mewah
itu kini dikerumuni oleh jasa pengangkut barang.
Orang-orang
berpakaian biru dengan topi senada berlalu-lalang memasuki kamar nomor 9095
itu.
Oh, pindahan hn?
“Terima kasih atas bantuannya” Ucap seorang
pemuda tampan dengan setelan armaninya.
Salah satu
pekerja itu tersenyum ramah.
Ia mengangkat
topinya sebelum memasuki lift bersama
teman-temannya.
“No
problem, monsieur Jung” Balasnya
sopan.
Laki-laki
bernama Jung Yunho itu mengangguk.
Kemudian ia
memasuki apartemen barunya dan mendesah pendek.
Akhirnya pindah
juga, pikirnya.
Keputusannya
untuk menjual rumah keluarga mereka yang ada di pinggir Manhattan memang tepat. Lagipula keluarganya juga sudah kembali ke
Korea. Ayahnya memutuskan untuk pensiun dan menyerahkan segala urusan
perusahaan kepada putra sulungnya, Jung Yunho.
Namja tampan itu
meletakkan ponselnya di atas ranjang.
Kemudian ia
beranjak memasuki area dapur.
Sekretarisnya
memberikan sepiring pie cherry untuk
menyambut tetangga barunya.
Yeoja bernama
Gong Minzy itu memang perfeksionis.
Ia bahkan sudah
memprediksi dari awal kalau atasannya yang tampan itu tidak akan peduli dengan
hal-hal sepele seperti ini.
Yunho menghela
nafas.
Ia meraih pie
itu dan berjalan ke depan, membuka pintu dan mengetuk pintu platinum yang ada
di sebelah kamarnya.
CKLEK.
Yunho terkejut
ketika pintu tersebut terbuka tepat setelah ketukan pertamanya.
Mata musangnya
mengerjap pelan mendapati sesosok pria cantik yang sedang memeluk kucing Russian Blue di dalam dekapannya.
“Oh,
hello there, nice to meet you, where you been?” Sigap namja cantik itu
lengkap dengan senyuman manisnya.
Yunho tersenyum kikuk.
Ia menyesal
tidak menyapa tetangga barunya dari awal.
Oh, laki-laki
ini sungguh mempesona.
Mata besar namja
cantik itu berkilat senang.
“Uhm, maaf aku baru menemuimu sekarang, kau
tahu, pindahan dan---uhm” Ujar Yunho lucu.
“I got
it, mister, Kim Jaejoong imnida” Balas Jaejoong tersenyum geli.
“Jung Yunho, dan aku membawakan pie cherry untukmu”
“Great!
I love cherry pie~ Ayo, masuklah”
Yunho
mengangguk.
Ia segera
berjalan masuk mengikuti langkah kaki Jaejoong yang sudah melepaskan kucingnya di
lantai.
“Aku melihatmu sejak beberapa hari yang lalu,
sepertinya ini pindahan pertamamu hm?” Komentar Jaejoong setelah menuntun Yunho
untuk duduk di sofanya.
Yunho
mengangguk, tersenyum dengan lebar.
“Yah, keluargaku memutuskan untuk kembali ke
Korea dan memintaku untuk mengurus beberapa hal di sini” Balasnya.
Jaejoong
mengangguk.
Ia berlutut di
depan meja kaca itu dan menaruh sepiring pie yang sudah dipotong.
“Oh, aku hampir lupa! Kenalkan, kucing
jantanku, Jiji” Ujar Jaejoong seraya menarik Jiji yang bergelung nyaman di
samping sofa.
“Hello,
baby cat” Sapa Yunho mengulurkan jemarinya, mengusapi bulu kucing yang
indah itu.
Jaejoong
tersenyum senang.
Ia menggigit
bibir bawahnya erat.
Oh my god, look
at that face
You look like my
next mistake
-------
Magic, madness,
heaven, sin
I could show you
incredible things
“Hahahaha~ Lucu sekali, Yunnie yah~!”
Tawa manis itu
mengalun lantang mengisi ruangan.
Tampak Yunho
yang sedang duduk di samping tetangganya yang cantik itu.
Jaejoong masih
sibuk tertawa seraya menyandarkan kepalanya di atas bahu namja tampan itu.
Mereka sedang
menonton acara televisi di apertemen Jaejoong.
Sementara Yunho
cukup menikmati aksi manja tetangganya.
Tidak butuh
waktu lama untuk mengakrabkan diri dengan namja cantik ini.
Kim Jaejoong
adalah pribadi yang menarik, penuh kejutan, dan selalu membuat Yunho kecanduan
dengan senyum manisnya.
Ah, tokoh utama
kita jatuh cinta eoh?
“Sudah lapar hum?” Ucap Jaejoong tiba-tiba.
Mendongakkan wajah cantiknya menatap Yunho yang balas memandang Jaejoong dengan
cengiran lucunya.
Namja tampan itu
sedikit kaget ketika tangan Jaejoong mengusap perut sixpack-nya yang tertutupi kemeja.
Tapi Jaejoong
bertingkah seolah tindakannya itu hal biasa.
Ia beranjak dari
duduknya dan menarik tangan Yunho untuk mengikutinya menuju dapur.
Yunho segera
duduk di meja makan.
Memperhatikan
Jaejoong yang sedang menata piring di atas meja.
“Cheers!”
Seru Jaejoong mengangkat gelas wine-nya.
Yunho balas tersenyum.
Ia membentur
pelan gelas kaca milik Jaejoong dengan gelasnya.
Kemudian ia
meneguk minuman tersebut.
Menatap Jaejoong
yang balas memandangnya penuh hasrat.
Seringai tipis
tersembunyi di balik gelas panjang tersebut.
New money, suit
and tie
I can read you
like a magazine
“Jadi, bagaimana dengan wanita bernama
Tiffany itu?” Ucap Jaejoong membuka percakapan.
“I
leave her just like that” Sahut Yunho santai.
Jaejoong
terkikik.
“Kau benar-benar nakal, berapa banyak wanita
yang menangis darah karenamu eoh?”
“Aku tidak tahu, aku tidak peduli”
“Oh-oh?”
“Satu-satunya yang kupedulikan adalah
laki-laki cantik yang sedang menatapku di seberang meja saat ini”
Jaejoong menaikkan
alisnya.
“Kau merayuku?”
“Kau merasa dirayu?”
Namja cantik itu
memiringkan wajahnya.
Tersenyum manis
menghipnotis Yunho.
Namja tampan itu
menyeka bibirnya dengan serbet, kemudian ia berdiri dari duduknya, beranjak
menghampiri Jaejoong.
Sementara namja
cantik itu menggigit bibir bawahnya erat menatap Yunho yang kini berlutut di
hadapannya.
“Sangat mudah untuk jatuh cinta padamu kau
tahu?” Bisik Yunho, mengusap tangan Jaejoong dengan lembut.
Dan Jaejoong
tidak bisa menahan senyumnya lebih lama lagi.
“Kau berjanji tidak akan mencampakkanku
seperti yang kau lakukan pada wanita-wanita itu?”
Yunho mengangguk
dengan pasti, meremat jemari Jaejoong dan mencondongkan wajahnya mendekati
wajah cantik itu.
“Aku bersumpah” Lirih Yunho membentur hidung
Jaejoong dengan miliknya.
Mata besar
Jaejoong mengerjap sayu, jemarinya bergerak menelusuri lengan Yunho hingga kini
meremat rambut namja tampan itu.
Yunho bisa
merasakan hembusan nafas Jaejoong di filtrumnya, dan itu menyiksa.
Namja cantik itu
mencium lembut pinggir dahi Yunho, lalu ia berhenti tepat di samping telinga
namja tampan itu.
Berbisik dengan
seringai nakal yang menggoda.
“I’m
dying to see how this one ends”
Dan kedua bibir
itu pun menyatu dalam gelora.
Saling melumat
seolah hari esok tidak pernah ada.
-------
I can make the
bad guys good for a weekend
“Yunnie~! Jangan bergerak~!”
Pekikan manja
itu terdengar dari bibir ranum Jaejoong yang sedang berdiri di balik sebuah
kanvas besar dengan palet warna di atas telapak tangannya.
Yunho tersenyum
kecil.
Ia mengangguk
dan membenarkan posisinya.
Jaejoong
memberitahunya mengenai hobi melukis namja cantik itu dan memaksa Yunho untuk
menjadi modelnya.
“Apakah sudah selesai? Leherku pegal, sayang”
Ujar Yunho beberapa menit kemudian.
Jaejoong
mengangguk.
Meletakkan palet
kuasnya dan tersenyum puas menatapi hasil lukisannya.
Jung Yunho yang
duduk di sofa dengan jas armaninya yang berwarna merah.
“Gee~
Kekasihku tampan sekali” Gumam namja cantik itu gemas.
Namja tampan itu
segera beranjak dari duduknya, mendekati Jaejoong dan memeluk pinggang
rampingnya dengan erat.
Menyisakan tawa
geli dari kekasih cantiknya itu.
Jaejoong
menyandarkan tubuhnya kepada Yunho.
Menyerah kepada
lelaki tampan itu.
“Kau pelukis yang handal, BooJae” Ucap Yunho
jujur. Mata musangnya menatap kagum hasil lukisan namja cantik itu. Seperti
potret yang diedit menjadi lukisan.
“Benarkah? Aku memang jenius” Sahut Jaejoong
angkuh. Membuat Yunho tidak bisa menahan dirinya untuk menggigit telinga namja
cantik itu.
“Mari kita lihat sejenius apa dirimu di atas
ranjang”
“Penggoda ulung~! Kau sudah tahu dengan jelas
hal itu!”
Yunho tertawa.
Meraih jemari kekasihnya
dan menariknya memasuki kamar Jaejoong, mengusir Jiji yang sedang bergelung
nyaman di atas selimut.
.
.
.
Namja cantik itu
menoleh menyamping hingga Yunho harus ikut bergeser agar Jaejoong mendapatkan
posisi yang nyaman di dalam pelukannya.
Jemari
panjangnya mengusap pelan punggung telanjang kekasihnya.
Mengikuti lekuk
tulang punggung namja cantik itu.
Hingga berhenti
di bagian yang –oh-kau-tahu-dengan-jelas.
“Aku mencintaimu, Yunnie baby bear” Bisik Jaejoong penuh cinta.
Bibir ranumnya
mencium lembut bahu Yunho.
Kecupannya
menjalar hingga berhenti di leher namja tampan itu.
Meninggalkan
jejaknya di sana dan turun menyapa dada bidang kekasihnya.
“Oh”
Yunho berdengung
nikmat saat lidah panas Jaejoong terjulur keluar menyentuh nipple-nya.
Namja tampan itu
mengulurkan tangannya menekan kepala Jaejoong.
Meminta namja
cantik itu berhenti menggodanya dengan gerakan-gerakan nakal seperti ini.
Mulut Jaejoong
terbuka lebar, menempel tepat di bagian lidahnya mendarat dan menghisap dengan
dalam bagian tersebut.
Yunho memejamkan
mata musangnya.
Meremas lembut
rambut kekasihnya dan merapatkan tubuh mereka.
Memberitahu
Jaejoong bahwa ia sudah siap untuk permainan panas yang selanjutnya.
Decakan
saliva milik namja cantik itu terdengar
jelas ketika ia menjauhkan wajahnya.
Tersenyum polos
kepada Yunho yang sudah memberatkan nafasnya.
“Yunnie nanti kita piknik yah?” Pintanya
manja.
Dan Yunho tidak
pernah bisa menolak jika Jaejoongnya sudah bertingkah seperti ini.
“Yunnie, kau tahu tidak kalau bibirmu itu
ciuman pertamaku? Kau mencurinya”
Yunho hanya
tersenyum menanggapi ocehan Jaejoong di sela kegiatan panas mereka.
Ia menundukkan
wajahnya dan mengecup gemas bibir merah yang tidak berhenti berceloteh itu.
“Aku mencurinya lagi” Bisik Yunho.
“Bad
boy!” Pekik Jaejoong terkekeh.
“Kau tahu, Jung Jaejoong? Aku sungguh mencintaimu”
“Ya, Yunnie, aku tahu”
“Jadi bagaimana kalau kau menghentikan
ocehanmu itu dan puaskan aku sekarang?”
“Dengan senang hati, Yunnie~”
.
.
.
“Kau seperti bayi, BooJae baby” Ujar Yunho seraya mengusap lelehan
es krim di sekitar bibir ranum kekasihnya.
Jaejoong
mempoutkan bibirnya lucu.
Mencebil kepada
Yunho seperti anak kecil.
“Aku kan memang bayimu” Sahutnya manja.
Yunho tertawa
geli mendengarnya.
Ia merangkul
bahu kekasihnya dan mengajaknya bejalan mengelilingi taman luas yang ada di belakang
apartemen mereka.
Jaejoong menarik
lengan Yunho ketika matanya menangkap sebuah pohon yang tertutupi pepohonan
lainnya.
Yunho menaikkan
alisnya melihat gerak-gerik lucu dari kekasihnya itu.
Namja tampan itu
hanya diam memperhatikan perbuatan Jaejoong.
Namja cantik itu
merogoh tas ranselnya dan mengeluarkan kotak peralatan menjahitnya.
Kemudian ia
membuka kotak tersebut dan mengambil pisau silet kecil dari sana.
Jaejoong
tersenyum manis.
Ia berbalik dan
mengukir sesuatu di pohon tersebut.
“Keamanan apartemen akan mencari kita setelah
ini” Keluh Yunho bersandar di pohon itu.
Jaejoong hanya
tertawa.
“Otte? Bagus kan?” Seru namja cantik itu
senang.
Menunjukkan
hasil karyanya kepada Yunho.
‘Joongie
love Yunnie’
Yunho tersenyum.
Menarik pinggang
Jaejoong dan mencium mesra bibir ranumnya.
Membuat Jaejoong
terkikik geli di sela lumatan manis dari kekasih tampannya itu.
Stolen kisses,
pretty lies,
You’re the king
baby I’m you queen
-------
Find out what
you want
Be that boy for
a month
Wait the worth
is yet to come
“Oh no”
Jaejoong
berdesis kesal seraya menatap Yunho dengan tajam.
Sudah beberapa
hari ini namja cantik itu mendapati Yunho tidak lagi sama.
Laki-laki tampan
itu sibuk mengurusi laptopnya dan bercinta dengan ponselnya.
Membuat Jaejoong
mengerutkan dahinya setiap kali ia bertatap muka dengan namja tampan itu.
“Yunnie, siapa yang kau hubungi barusan?”
“Minzy, BooJae, dan bisakah kau berhenti
bertanya? Aku bosan mendengarnya sejak tadi”
Oh?
Mata bulat
Jaejoong memicing tajam.
Menatap Yunho
seakan menembus namja tampan itu.
“Bosan? Jadi selama ini kau membohongiku? Kau
sudah muak padaku sejak dulu, Jung Yunho?” Desis Jaejoong geram.
Yunho mengusap
wajah tampannya.
Ia mendongak,
balas memandang namja cantik itu.
“Kau tahu aku mencintaimu, Kim Jung Jaejoong,
perusahaanku sedang dalam masalah, aku kehilangan salah satu tender berhargaku!
Jadi bisakah kau diam untuk sebentar saja? Just
for one day?!”
“Kau membentakku, Jung?! Kau menaikkan
intonasimu padaku?!”
Yunho kembali
mengusap wajahnya.
Ia mendesah
panjang.
“Baiklah, aku minta maaf, aku tidak bermaksud
untuk membuatmu marah” Bujuk Yunho melembutkan bicaranya.
Tapi Jaejoong
sudah terlanjur emosi.
Ia menampik
uluran tangan Yunho yang memintanya untuk duduk di samping namja tampan itu.
“Ponselmu berdering lagi, siapa itu?” Ujar
Jaejoong menggeram.
Yunho menoleh,
menatap ponselnya yang bergetar di atas meja.
“Sekretarisku, sayang, kau tahu siapa”
Sahutnya.
“Kenapa ia tidak berhenti menghubungimu sejak
tadi eoh?”
“Bukankah sudah kukatakan tadi? Tentu saja
untuk membahas mengenai perusahaan”
“BOHONG! Kau berselingkuh dengannya kan,
Yunnie?! Wanita itu menyukaimu!”
Mwo?
Yunho menaikkan
alisnya.
Ia berdiri dari
duduknya mencoba mendekati Jaejoong.
“Bagaimana bisa kesimpulan konyol itu
merasuki pikiranmu, BooJaejoongie? Aku dan Minzy hanya sebatas rekan kerja!”
Serunya marah.
“Aku tidak percaya! Semua orang tahu
sekretarismu itu wanita murahan!” Balas Jaejoong berteriak. Jemarinya membanting
apa yang ada di atas meja. Termasuk ponsel dan laptop Yunho.
“Jaejoong! Kau tidak tahu apa yang sedang kau
lakukan!” Teriak Yunho panik. Menatap tidak percaya kelakuan kekasihnya.
Jaejoong mencengkram rambutnya erat. Tidak mengacuhkan air matanya yang sudah
mengalir membasahi wajahnya.
“Screaming!
Crying! Perfect storms! I can make all the tables turn!!” Pekik namja
cantik itu seraya menarik kaki meja ruang tengahnya dan membaliknya dengan
kasar hingga meja kaca tersebut pecah berkeping-keping.
Telinga Yunho
berdenging.
Membulatkan mata
musangnya tidak percaya.
Jaejoong
terengah di sana.
Bibirnya menyunggingkan
seringai puas.
Rose garden
filled with thorns
Keep you second
guessing like
“Oh my god!!” Teriak Yunho mencengkram
kepalanya sendiri.
“Who is
she?!” Balas Jaejoong tidak kalah lantang.
Masih menuntut kejelasan
wanita yang berperan sebagai sekretaris namja tampan itu.
“Jaejoongie,
please, you get drunk of jealousy” Bisik Yunho lirih.
Menyerah dalam
amukan kekasihnya.
Tidak
mengacuhkan pipinya yang tergores pecahan kaca, meneteskan darah dari sana.
Ia berjalan
dengan gemetar, meraih Jaejoong dan melingkupinya dengan pelukan hangat.
Mengecupi kepala
namja cantik itu dengan gerakan yang abstrak.
Tangis Jaejoong
pecah.
Jemarinya
meremat erat jas armani Yunho.
Membiarkan
isakannya mengisi heningnya ruangan.
But you’ll come
back each time you leave
“I love
you, Jaejoongie, I love you so much” Bisik Yunho bergetar.
Tangis Jaejoong
semakin keras.
Kukunya
menggoret bagian belakang jas mahal tersebut.
“Ayo, kau harus tidur sekarang, sudah jam
istirahatmu”
Jaejoong
menurut. Membiarkan Yunho menggendongnya dan membawanya masuk ke dalam kamar.
Membaringkan
dirinya di samping namja tampan itu.
“Yunnie, kau berdarah” Bisik Jaejoong dengan
suaranya yang serak.
Yunho tersenyum.
“Hanya luka kecil, pejamkan matamu”
Deru nafas
Jaejoong perlahan menjadi teratur.
Ia memejamkan
kedua mata bulatnya dan segera jatuh dalam tidur pulasnya.
Diikuti Yunho
yang sudah cukup lelah dengan hari ini.
TIK
TIK
TIK
Detak jam
dinding itu mengisi keheningan ruangan.
Beberapa menit
berlalu dan Jaejoong kembali membuka kedua mata bulatnya.
Melirik Yunho
yang sudah tertidur pulas.
Namja cantik itu
menyingkirkan lengan Yunho yang memeluknya.
Kemudian ia
beranjak turun dari ranjang dan berjalan keluar ruangan.
Mata bulatnya
memandangi ruang tengah yang tampak kacau balau.
Penuh pecahan
kaca di sana-sini.
Tapi Jaejoong
tidak peduli.
Ia berjalan
menuju dapur dan membuka sebuah pintu berwarna putih yang ada di samping
konter.
Pintu yang
selama ini Yunho kira adalah gudang penyimpanan alat pembersih lantai.
CKLEK.
Pintu tersebut
tertutup dari dalam setelah Jaejoong mengambil sebuah pisau dari dapur.
Lampu dinyalakan
dan terlihatlah lorong sempit yang ada di dalam sana.
Ruangan yang
sudah direnovasi oleh Jaejoong sejak lama.
Seringai
mengerikan terulas di bibir ranum itu.
Jaejoong
melangkah, memandangi dan menyentuh puluhan lukisan yang berjejer rapi di kedua
sisi dinding.
Mata bulat
Jaejoong menatap salah satu lukisan besar yang ada di sana.
Jemarinya
mengusap lembut bagian bawah bingkai kanvas dan mencakarnya.
‘Choi
Siwon’
“AAARRGGHHH!!”
Jaejoong memekik
lantang.
Sorot matanya
berubah tajam.
Ia merentangkan
tangannya dan menancapkan pisau tersebut di wajah lelaki tampan itu.
Menariknya dalam
hingga merobek kanvas.
Kemudian ia
berjalan ke lukisan yang ada di sampingnya.
‘Kim
EunJae’
Jaejoong
berjalan cepat, menelusuri lorong sempit itu seraya terkikik.
‘Jung
Yonghwa’
‘Choi
Seunghyun’
‘Lee
Soo Hyuk’
TAP.
Langkah kaki
Jaejoong berhenti tepat di hadapan sebuah lukisan yang masih baru di sana.
Potret seorang
namja tampan dengan sepasang mata musangnya yang tajam.
Jaejoong memeluk
lukisan tersebut.
Mengusap lembut
kanvas kasar itu dan tersenyum manis.
It will leave
you breathless
Or with a nasty
scar
“Cause
darling I’m a nightmare dressed like a daydream”
Namja cantik itu
berdesis senang.
Memejamkan mata
bulatnya menikmati aroma cat minyak yang menyengat.
-------
Mata musang
Yunho mengerjap cepat.
Memperhatikan
selembar kertas yang ada di genggamannya saat ini.
Seharusnya ia
melakukan hal ini sejak dulu.
Seharusnya ia
menyelidiki seluk beluk namja cantik itu sebelum ia menjalin hubungan
dengannya.
Gong Minzy masih
berdiri di sana.
Di seberang meja
kerja atasannya.
Menatap bingung
kertas yang ada di tangan Yunho.
Mengapa
tiba-tiba namja tampan itu memintanya mencari tahu daftar mantan pacar Jaejoong
selama ini?
“Minzy”
“Yes
mister?”
“Beberapa nama yang ada di sini adalah rekan
kerjaku, hubungi mereka. Katakan aku ingin bertemu dalam waktu dekat”
Wanita berambut
pendek itu mengangguk patuh.
Ia segera
berjalan keluar ruangan.
Meninggalkan
Yunho yang meremat kertas tersebut.
Ia sungguh tidak
sabar untuk mengetahui apa yang terjadi.
Mata musang itu
terpejam.
Mengingat
kejadian pagi tadi yang dialaminya.
Ia menemukan
Jaejoong tertidur di atas sofa ruang tengah.
Dan saat ia
hendak membuatkan sarapan untuk kekasihnya, mata musangnya menangkap pintu yang
selama ini tertutup terlihat terbuka sedikit.
Jantung Yunho
berdegup kencang ketika ia memutuskan untuk melangkah memasuki ruangan yang ada
di balik sana.
Matanya mengedar
menatap tidak percaya puluhan lukisan rusak yang berjejer di kedua sisi
dinding.
Kakinya
melangkah.
Memperhatikan
lukisan-lukisan para laki-laki yang terdapat sobekan dan coretan di sana-sini.
Membuat wajah
yang ada di dalam sana menjadi tidak jelas.
Kaki Yunho
berhenti tepat di hadapan sebuah bingkai kanvas yang masih berkilat.
Pandangannya
menurun.
Ia menelan
salivanya.
‘Jung
Yunho’
CKLEK!
DEG!
Yunho terkejut
ketika pintu kaca itu terbuka oleh sekretarisnya.
Ia mendesah
pendek dan tersenyum kecil menyambut wanita tersebut.
“Yang Yoseob sudah menunggu anda, mister” Lapor wanita cantik itu.
“Suruh dia masuk”
Yunho menoleh
ketika Minzy membuka pintu kaca tersebut untuk yang kedua kalinya dan sesosok laki-laki
manis melangkah ringan memasuki ruang kerjanya.
“Kau masih sekolah?” Tanya Yunho tidak
percaya.
Pria manis
bernama Yoseob itu tersenyum.
Mengangguk
dengan santai dan melepas tas ranselnya.
“Hanya kamuflase, hahaha, aku suka
mengejutkan orang-orang serius sepertimu” Tawa namja manis itu kemudian.
Yunho menggeleng
pelan.
“Otte? Kau tertipu bukan? Aku memang tidak
pernah tua” Bangga namja manis itu seraya merapikan seragamnya.
Yunho tidak
ingat ia pernah menjalin hubungan bisnis dengan laki-laki aneh ini.
“Kudengar kau pernah dekat dengan Jaejoong,
Kim Jaejoong” Ucap Yunho memulai percakapan.
Eoh?
Namja manis itu
menaikkan alisnya.
Raut wajahnya
berubah.
Ia terlihat
tidak nyaman.
“Ya, tapi itu sudah lama sekali, ada apa? Apa
kau mengenalnya juga? Jangan bilang pria aneh itu mencariku!” Desis Yoseob
gelisah.
Yunho
mengerutkan dahinya.
“Tidak, Yang Yoseob, ia tidak mencarimu, aku
yang mencarimu”
“Benarkah? Kenapa kau mencariku?”
“Aku ingin mendengar pendapatmu mengenai
kekasihku”
“Mwo? Jangan bilang kau kekasih barunya!”
“Ya, dan aku ingin tahu mengapa kau menyebut
kekasihku sebagai pria aneh”
Yoseob
mendengus.
Menatap langsung
kedua mata musang itu.
“Ia memang aneh, Jaejoong itu gila, kau tahu?
Menjebak siapa saja yang menarik perhatiannya, bertingkah polos, kemudian dalam
sekejap ia berubah menjadi mimpi buruk yang menyeramkan!”
“Apa yang pernah ia lakukan padamu?”
“Yang pernah ia lakukan padaku? Ia membuatku
menginap di pusat rehalibitasi karena trauma!”
Mata musang
Yunho melebar.
Yoseob mengambil
kembali tas ranselnya dan bergegas untuk keluar dari sana.
“Kuperingatkan kau, Tuan Muda Jung, malaikatmu
itu bersayap iblis”
Dan pintu kaca
itupun tertutup rapat.
Don’t say I
didn’t say I didn’t warn ya
.
.
.
“Kau sudah pulang, sayang?”
Yunho menutup
pintu platinum itu.
Tersenyum kepada
Jaejoong yang menyambutnya dengan wajah bahagia.
Namja cantik itu
membantunya melepaskan jas armaninya dan melonggarkan dasinya.
Kemudian ia
menyeret Yunho menuju dapur.
“Aku membuatkan cupcakes kesukaanmu, duduklah” Ujar Jaejoong.
Yunho menurut.
Pandangannya
memperhatikan gerak-gerik kekasihnya.
Tidak ada yang berubah
sejak satu hari mengerikan itu.
Segalanya
kembali normal.
Seakan-akan yang
waktu itu hanyalah sebuah mimpi buruk.
“Kau mau yang mana? Vanilla, chocolate, atau maple?” Oceh Jaejoong masih sibuk dengan
tumpukan cupcake-nya.
Yunho
mencondongkan tubuhnya, mengecup kilat hidung namja cantik itu.
“Aku ingin kau” Bisiknya.
Dalam sekejap
wajah cantik itu merona malu.
Mata besarnya
melirik Yunho yang kini terkekeh di kursinya.
Jaejoong
berdecih.
Ia membalas
kelakuan Yunho dengan menyelipkan buah cherry
di mulutnya dan meraih tengkuk kekasihnya.
Mata musang
Yunho terpejam, bibirnya terbuka menerima lidah panas Jaejoong yang mendorong
buah tersebut ke dalam mulutnya.
Memecah buah
tersebut hingga cairannya mengalir membasahi dagu namja tampan itu.
Jaejoong
menjauhkan bibirnya dari mulut Yunho, kemudian ia menyeringai tipis dengan
lidah yang kembali terjulur, menjilati cairan buah cherry yang menetes di dagu kekasihnya.
“Wow” Gumam Yunho setelah Jaejoong kembali ke
tempatnya semula.
Jaejoong tersenyum
geli.
Menaikkan
alisnya dengan wajah yang memiring imut.
“Itu untuk membungkam mulut nakalmu” Ucapnya.
Yunho tertawa.
.
.
.
“Uhn”
Namja cantik itu
mengerang lirih ketika suara getaran ponsel milik Yunho mengganggu tidurnya.
Mata bulatnya mengerjap
dan terbuka secara perlahan.
Ia berbalik dan
menggoyangkan pundak telanjang kekasihnya.
“Yunnie bear,
ponselmu” Keluhnya.
Yunho terbangun
dari tidur lelapnya.
Ia mencuri
ciuman dari bibir kekasihnya dan mencondongkan tubuhnya meraih ponselnya di
meja nakas.
Jaejoong menatap
bagian depan tubuh kekasihnya yang terpampang di depan matanya saat ini.
Senyuman nakal
menghiasi wajahnya.
“Akh!”
Yunho terkejut
saat Jaejoong menggigit perutnya.
Ia segera
kembali ke posisinya semula dan menatap pura-pura marah kepada namja cantik
itu.
“Kau ingin memakanku eoh?”
“Hihihi~”
“Sini, aku akan menelanmu hidup-hidup!”
“Waaaa~!”
Sepasang kekasih
itu saling bergelut di balik selimut.
Yunho
menggelitiki namja cantik itu hingga Jaejoong menangis karena sesak.
Dan gelutan
manis itu berakhir dengan ciuman panas.
“Yunnie, siapa yang menghubungimu?” Tanya
Jaejoong setelah memasrahkan dirinya berada dalam dekapan Yunho.
Namja tampan itu
mengecup penuh cinta pelipis kekasihnya.
“Rekan kerjaku, ia memintaku untuk datang ke
kantornya sekarang juga”
“Apakah itu sungguh penting?”
“Ya, agar aku bisa membuatmu berburu
barang-barang branded lagi dengan
kartuku”
Jaejoong
terkikik geli mendengarnya.
“Dan kau akan meninggalkanku dalam keadaan
seperti ini?”
“Keadaan seperti apa lagi yang kau maksud?
Bukankah kau sedang dalam keadaan yang sungguh sempurna hum?”
“Aku mencintaimu, Yunnie”
“Kau selalu tahu jawabanku, BooJaejoongie”
Jaejoong merentangkan
kedua tangannya.
Meminta Yunho
mengisinya dengan pelukan hangat.
Cause we young
and we’re reckless
We will take
this way too far
-------
Pria bernama
Choi Siwon itu menyambut Yunho dengan segelas wine berkualitas tinggi.
Seolah itu
adalah minuman biasa baginya.
Yunho duduk di
sofa seberang Siwon.
Meneguk
minumannya dan tersenyum kecil.
“Jadi, apa yang membuat sekretarismu
menghubungiku secara langsung hn?” Tanya Siwon menaikkan alisnya.
“Aku ingin mendengar pendapatmu mengenai
kekasihku” Sahut Yunho gamblang.
Siwon
mengernyitkan dahinya.
“Kim Jaejoong” Ucap Yunho di sela keheningan,
seolah menjawab kebingungan namja berlesung pipi itu.
Choi Siwon
terkejut.
Menatap tidak
percaya namja tampan itu.
“Kim Jaejoong? Kekasihmu? You don’t say!”
“Ada yang salah?”
“Yang salah? Oh, tentu saja, kau akan
memutuskan namja cantik itu segera setelah kau pribadi aslinya”
Yunho
menggeleng.
Sudah menduga
apa yang akan dikatakan Siwon kepadanya.
“Aku tidak akan pernah melakukan hal itu,
Tuan Choi. Aku sedang berencana untuk melamarnya dalam waktu dekat” Sahut
Yunho.
Siwon menaikkan
alisnya.
“Don’t
you dare, Yunho Jung. He is insane” Ujar Siwon menatap lurus kedua mata
musang rekan kerjanya.
Tapi Yunho tidak
menanggapi.
Ia hanya diam,
dengan pikiran yang berkelana jauh.
Mengingat kekasihnya
yang sangat manis dan memabukkan di minggu pertama mereka bertemu dan menjalin
hubungan.
Kemudian
kecemburuan Jaejoong yang selalu tidak masuk akal saat ia sibuk dengan
ponselnya untuk mengurus pekerjaan.
Yunho meraba
pipi kirinya, tidak terlihat lagi, memang.
Tapi ia masih
mengingat dengan jelas bekas luka yang disebabkan kekasihnya di hari
pertengkaran mereka beberapa waktu lalu.
Kekasih CEO Jung
itu memiliki banyak daftar mantan pacar.
Dan semua yang
ditemui Yunho mengatakan hal yang sama dengan Siwon.
There’s something wrong with his lover, with their
ex-lovers.
Choi Siwon
menaikkan alisnya dengan tatapan aneh mendapati Yunho yang tampak tersenyum di
seberangnya.
Senyum itu
tampak aneh dan menjijikkan.
Membuat tulang
punggungnya terasa dingin.
“Well,
because he know that I’m a player and he loves the game, I’ll take the risk”
Desisnya.
Siwon mendengus.
Boys only want
love if its torture
Don’t say I
didn’t say I didn’t warn ya
Got a long list
of ex-lovers, they’ll tell you I’m insane
But I’ve got a
blank space, baby
And I’ll write
your name
END.
-Taylor Swift, Blank Space-
endingnya kayak gantung gtu...tpi bagus siiiih hehehe
BalasHapusSeperti biaaa,,
BalasHapusFf shella g pernah mengecewakan,,,
As usual,,,
Mengesampingkan aq suka bgt lagu ini,,,
Ff ini bklan jd fav aq selanjutnya,,
Nyambung bgt sm lgnya,,
Dan sayaaa puasssss(*^▽^*)
Seperti biaaa,,
BalasHapusFf shella g pernah mengecewakan,,,
As usual,,,
Mengesampingkan aq suka bgt lagu ini,,,
Ff ini bklan jd fav aq selanjutnya,,
Nyambung bgt sm lgnya,,
Dan sayaaa puasssss(*^▽^*)
Hm?!? udh End?!? Gantung bgt!
BalasHapusYunnie otte nikah sm boojae?!? Soalnya boojae nya rada errr.. *Jaemma ngasah golok*
Yoosu dah apapun ttp okeh lah kl shella yv buat ff nya :*
Tetap semangat nulis ff yunjae nya y shella.. untuk mengisi kerinduan selama jae wamil T_T hueeee nangis bombai lagi deh... tisu manaaaa...
so, they both insane?
BalasHapusWohoooooo... mak jj kaya psiko yeh. Tapi suka. Mak jj arogan yang wow. Salute ama yunho nya. Jagain bini mu beh hahah
BalasHapus