Tittle: SLEEPY
Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length:
ONESHOOT
Rating:
family-romance-hurt-angst-friendship-gelundungan bareng imin
WARNING:
BOY x BOY! Yang ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta
damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
-------
“Lepaskan
semua bebanmu..Rajut mimpimu..Aku akan selalu disini menjagamu..”
.
.
.
Jung Yunho tampak duduk serius di kursinya.
Mengacuhkan Minho songsaenim yang sedang menerangkan
materi mekanika kuantum di depan kelas.
Ah, lagi-lagi berpikir keras huh?
Namja tampan itu melirik sahabatnya yang bernama Kim
Jaejoong.
Namja cantik itu duduk di depan kanannya.
Ck, dan Jaejoong tampak sangat bersemangat hari ini.
Well, tentu saja.
Kimia adalah pelajaran favoritnya.
SRET.
Kemudian Yunho mengalihkan pandangannya.
Menatap Jessica Jung, yang juga sahabatnya.
Yeoja blonde itu terlihat sedang mencoret-coret buku
teksnya dengan pulpen glitter-nya
yang berwarna pink cerah.
Jessica meletakkan pulpennya beberapa detik kemudian.
Ia tahu kalau Yunho sedang memperhatikan dirinya.
Aish.
Yeoja cantik itu menorehkan tulisannya di atas kertas
berwarna merah muda yang lembut.
Kemudian ia menyerahkan kertas itu kepada Yunho.
Hum, mereka duduk bersebrangan.
Hanya saja Jaejoong berada di depan Jessica.
Sementara kursi Yunho berada di dekat dinding tanpa
teman sebangku.
“Ige?” Tanya
Yunho menaikkan alisnya.
Jessica hanya meletakkan jarinya di bibir dan kembali
mencoret bukunya.
Yunho segera membuka lipatan kertas itu dan membaca
isinya.
‘Aku tahu apa yang sedang kau pikirkan, Jung’
Eoh?
Namja tampan itu tersenyum kecil.
Ia segera meraih pulpennya dan membalas pesan yeoja
itu.
Jessica meraih suratnya dan membaca isinya.
‘Apa yang kau tahu, Jung?’
Hmp.
Yeoja blonde itu terkikik geli.
Oh well.
Ia dan Yunho memiliki marga yang sama.
Dan mereka senang sekali memanggil dengan marga
seperti itu.
‘Kim Jaejoong, atau lebih tepatnya, penyakit
Kim Jaejoong’
Yunho tersenyum kecil.
‘Aku masih tidak percaya kenapa harus dia,
ada sejuta lebih spesies manusia di dunia ini’
‘Kau pikir aku percaya? Jantungku seakan
berhenti ketika waktu itu dokter mengatakan bahwa penyakit aneh itu belum
diketahui namanya. Tapi aku sudah memberi nama asal kau tahu, Jung. Aku
menyebutnya insomnia berkelanjutan’
‘Hum..’
‘Well, yang harus kita lakukan saat ini
adalah terus menjaga Jaejoong sampai kapan pun, oh iya, malam ini kita menginap
bertiga lagi?’
Yunho berhenti membalas.
Ia hanya menoleh kepada yeoja itu dan mengangguk saat
Jessica memandang ke arahnya.
Dan yeoja blonde itu pun mengulas senyum manisnya.
Hmp.
Penasaran?
Allright.
Kim Jaejoong, Jung Yunho, dan Jessica Jung.
Adalah tiga sahabat sejak mereka SMP.
Banyak yang bilang persahabatan mereka sangat erat dan
akan rusak suatu hari nanti.
Karena alasan bahwa tidak akan ada seorang yeoja yang
bersahabat lama dengan kedua namja sekaligus.
Cinta?
Kalau kau berpendapat sama seperti mereka kau salah
besar.
Mereka bertiga adalah sahabat sehidup semati.
Saling menjaga satu sama lain, dan saling mendukung.
Tapi Yunho dan Jessica merasa persahabatan mereka yang
erat sedang diuji oleh Tuhan.
Beberapa waktu lalu Yunho dan Jessica sempat
bertengkar hebat, karena mereka berdua telah jatuh cinta kepada namja cantik
itu.
Tapi demi menjaga perasaan Jaejoong, mereka kembali
berbaikan dan bersikap seperti tidak terjadi apa pun.
Walaupun sebenarnya Jessica sudah tahu sejak dulu
kalau Jaejoong mencintai Yunho.
Terdengar rumit memang.
Ah, tentang penyakit, namja cantik itu telah divonis
dokter 12 tahun yang lalu.
Jessica dan Yunho baru mengetahui tentang penyakit
langka itu dua tahun yang lalu.
Selama ini Jaejoong menyimpan rahasianya rapat-rapat.
Ia tidak ingin mereka tahu, kalau tubuhnya terserang
penyakit aneh.
Penyakit yang masih diteliti oleh para dokter dan
ilmuwan di seluruh dunia.
Yang hanya ia satu-satunya pengidap di Asia.
Tidak salah kalau Jessica menyebutnya Insomnia
berkelanjutan.
Yeoja itu benar.
Jaejoong dilarang tidur sejak umurnya 5 tahun.
Organ tubuhnya akan melumpuh secara perlahan kalau ia
memejamkan mata.
Dan beberapa tahun terakhir ini, penyakitnya semakin
parah.
Sekali ia memejamkan mata, maka jantungnya akan
berhenti bekerja.
Maka dari itu Yunho dan Jessica memutuskan untuk
selalu bergantian menginap di apertement Jaejoong dan menemani namja cantik itu
untuk begadang semalaman.
Walau pada akhirnya mereka berdua akan tertidur lelap
nantinya.
“Baiklah,
minggu depan kita akan membahas materi ikatan hidrogen, pelajari selengkapnya”
Seluruh siswa siswi mengangguk patuh.
Mereka menatap Minho berjalan meninggalkan kelas
mereka, kemudian mereka meregangkan tubuh dan membereskan pelajaran
masing-masing.
Suasana terasa riuh sekarang.
“YA! Berikan
surat tadi!” Teriak Jaejoong seraya berbalik ke belakang.
Membuat Yunho dan Jessica saling menatap satu sama
lain.
“Jangan pernah
berpikir walaupun aku berkonsentrasi penuh pada pelajaran yang sedang
berlangsung aku tidak tahu apa yang kalian kerjakan di belakang, arasseo?!”
Ujarnya lagi.
Jessica tertawa kecil.
Ia mengangguk dan memberi hormat kepada Jaejoong.
Membuat namja cantik itu mencibir kesal dan duduk di
atas meja Yunho.
Namja tampan itu hanya diam.
Mata musangnya bergerak pelan memperhatikan wajah
pucat sahabatnya.
Ada lingkaran hitam yang sangat jelas di mata
beningnya yang indah.
“Dari pada
memikirkan surat bodoh itu lebih baik kau mengurusi Yunho yang terlihat pucat
sekarang, sepertinya ia tidak sarapan lagi tadi pagi” Ujar Jessica acuh.
Eoh?
Jaejoong menaikkan alisnya.
Ia segera melompat dari kursinya dan mengambil
sebungkus roti dari dalam laci mejanya.
Kemudian ia memberikan bungkusan itu ke arah Yunho.
“Kka,
makanlah, nanti lambungmu bermasalah lagi”
Yunho tersenyum.
Ia mengangguk dan membuka mulutnya.
Jaejoong balas tersenyum.
Ia tahu apa maksudnya.
Namja cantik itu segera membuka bungkusan rotinya dan
menyuapkan sobekan roti empuk itu.
Melihat kedua sahabatnya yang saling bermesraan
seperti itu Jessica menutup buku teksnya.
Ia melompat ke depan Jaejoong dan ikut membuka
mulutnya.
Membuat Jaejoong terkekeh geli dan menyuapi gadis itu.
“Aku seperti
ibu kalian” Ujar Jaejoong tersenyum.
“Kau memang
ibu kami, Joongie ah~” Sahut Jessica geli.
Mereka berdua tertawa kecil.
Sementara Yunho hanya diam mengunyah.
Mata musangnya masih menatap wajah Jaejoong.
Kemudian ia mendekatkan tubuhnya dengan tubuh namja
cantik itu dan mengusapi kelopak bawah mata kiri Jaejoong seraya berkata pelan.
“Nanti malam
kami akan menginap lagi di apertementmu”
Jaejoong mengangguk.
“Kurasa lebih
bagus kalau kalian tinggal bersamaku saja, dari pada harus bolak-balik setiap
hari”
“Gampang
untukmu, keluargaku dan Umma Appa Jessie bisa marah, mereka mengira kita
melakukan hal aneh disana”
“Eoh? Misalnya
seperti menghisap rokok atau mengkonsumsi drugs?”
“Bukan itu
sayang, lebih dari apa yang kau bayangkan”
Huh?
Jessica menaikkan alisnya.
Sedetik kemudian mata sipitnya membulat.
Ia menatap kesal ke arah Yunho.
“YAA! Beruang
mesum! Jaga bicaramu di depan malaikat kita!” Teriak Yeoja blonde itu
sarkastik.
Yunho tertawa lebar.
Mengacuhkan Jaejoong yang mengerutkan dahinya bingung.
Well, terkadang ia memang sulit untuk mengerti apa
yang Yunho dan Jessica bicarakan.
“Joongie,
kapan kau kembali check-up ke rumah
sakit?” Tanya Jessica menatap Jaejoong.
Namja cantik itu mengerutkan dahinya lagi.
“Waeyo? Kau
juga mengidap penyakit yang sama denganku?”
“Mwo? Ani ani
ani, bukan itu, kalau kau akan pergi dalam minggu ini kurasa aku tidak bisa
ikut”
Yunho menelan rotinya.
Ia menatap ke arah Jessica.
“Kenapa? Kau
punya kekasih sekarang huh?” Ejek namja tampan itu.
“Bukan, Yunho
imut, aku harus mengurus surat kepindahanku nanti” Sahut Jessica menjulurkan
lidahnya.
DEG.
Jaejoong dan Yunho saling terdiam.
Mereka menatap lurus yeoja cantik itu.
“Kau
benar-benar akan pergi Jessie?” Tanya Jaejoong lirih.
Omo.
“Hanya dua tahun, Joongie baby, Appaku tidak akan bisa diam sebelum aku masuk sekolah di
London dan mengambil kelas bisnis disana” Sahut Jessica tersenyum.
“Tidak bisakah
lebih cepat lagi? Aku tidak ingin saat kau pulang nanti kau hanya melihat
makamku”
“YA! Bicara
apa kau huh? Aku pasti tidak akan terlambat! Itu janjiku! Arasseo?!”
Namja cantik itu mendengus.
Ia mempoutkan bibir cherrynya dan berbalik menghadap
Yunho.
Namja tampan itu hanya tertawa kecil.
Ia mengacak lembut rambut almond Jaejoong dan
mengusapnya sesekali.
Sementara Jessica Jung hanya mengulas senyum kecutnya
diam-diam.
Ia bisa saja tersenyum tanpa beban saat ini.
Tapi hatinya tetap tidak bisa memungkiri kalau ia
merasa sesak melihat Yunho dan Jaejoong seperti itu.
Dari awal yeoja cantik itu sudah tahu kalau ia kalah
telak dari Yunho.
Aish.
Dan yah, satu lagi alasan rahasianya ingin segera
mengambil kelas di sekolah luar adalah untuk menghindari Jaejoong.
Sekaligus membiarkan kedua namja itu menyadari
perasaan mereka masing-masing.
Kalau ia terus-terusan berada di antara mereka berdua
tidak hanya Yunho yang tersiksa ania?
Jaejoong juga sama.
“Joongie,
malam ini buatkan bulgogi, aku ingin makan itu” Ujar Jessica seraya memeluk
Jaejoong dari belakang.
Namja cantik itu mengangguk.
Ia tersenyum kecil.
“Sure, baby” Bisiknya pelan.
-------
Suara televisi itu masih terdengar mengisi keheningan
di ruang tengah.
Tiga sahabat itu sudah menggelar futon atau kasur ala
Jepang yang di letakkan di atas lantai.
Jessica tampak sudah mengantuk seraya masih fokus
dengan ponselnya.
Sementara Yunho mengunyah cookies buatan Jaejoong
sambil menonton televisi.
Dan Jaejoong baru saja selesai mencuci wajahnya di
kamar mandi.
“Besok kita
ada tugas?” Celetuk Jessica pelan.
Yunho mengangkat bahunya.
Jaejoong menggeleng.
Membuat yeoja cantik itu menghela nafas lega dan
meletakkan ponselnya di samping bantal.
Kemudian ia meraih tiga kotak masker dan melemparkan
dua kotak kepada Yunho dan Jaejoong.
“Kka, aku
sudah menyetel waktunya seperti biasa, 20 menit” Ujarnya santai.
Yunho dan Jaejoong mengangguk.
Mereka segera membuka kotak itu dengan cekatan dan
membuka lipatan masker lembab itu.
Kemudian mereka berbaring di atas futon masing-masing
seraya menempelkan masker itu di wajah mereka.
“Aku membenci
ritual wanita ini” Ujar Yunho kesal.
Jaejoong mendengus.
“Semua untuk
satu dan satu untuk semua Yunnie ah! Kalau aku dan Jessie memakainya kau juga
harus ikut! Lagi pula kulitmu akan terasa lebih lembut kalau memakai masker”
Sahutnya.
Jessica mengangguk membenarkan.
Yunho menghela nafasnya.
“Jadi, selama
menunggu masker ini kering, apa yang
akan kita lakukan?” Tanya Yunho.
“Truth or dare!” Jerit Jessica semangat.
Jaejoong menggeleng.
“Aku lebih
suka kalau kita berbaring seperti ini dan berbagi cerita seperti biasanya”
Yunho hanya diam.
Sementara Jessica bergumam tanda setuju.
“Baiklah, kita
mulai dari aku” Sahut yeoja blonde itu.
Jaejoong tersenyum kecil.
Ia memijat-mijat lembut maskernya agar meresap di
kulit.
“Sewaktu
pertama kali bertemu dengan Jaejoongie aku mengira dia adalah perempuan yang
sangat cantik, dan aku sangat senang, kupikir aku akan mendapat seorang sahabat
yang akan mengerti aku, karena Appaku seorang yakuza aku tidak memiliki teman”
Ujarnya.
“Dan ternyata
perempuan cantik itu adalah namja” Tawa Yunho geli.
Namja tampan itu meringis saat maskernya berkerut.
Jadi ia memutuskan untuk diam dan menahan tawanya.
Jaejoong mendengus.
“Tapi aku
tidak menyesal, aku menyayangi kalian berdua” Sambung Jessica.
“Yaah, dan
saat aku pertama kali melihatmu menyapaku, aku mengira kau adalah boneka barbie hidup, hehehehe” Sahut Jaejoong.
“Bukan salahku
kalau rambutku blonde!” Jerit yeoja itu kesal.
Hening.
Hanya terdengar suara deru nafas masing-masing.
Sampai kemudian Yunho membuka suara.
“Saat pertama
kali bertemu Jaejoongie, aku merasa hidupku akan berubah, dan ternyata aku
benar, apa lagi ditambah denganmu Jess, kalian berdua seperti badut penghibur,
aku tidak pernah merasa bosan lagi” Kekehnya.
“YAA! Namja
tidak berperasaan!” Jerit Jaejoong dan Jessica kompak.
TIT! TIT! TIT!
Ketiga sahabat itu segera beranjak duduk dan melepas
masker masing-masing.
Jaejoong tersenyum dan menepuk-nepuk lembut pipinya
yang terasa lembab dan kenyal.
Sementara Yunho meringis.
Ia membuang masker itu jauh-jauh darinya dan menatap
Jessica yang kembali menyetel jam beker.
“Joongie ah,
aku tidur duluan ne? Nanti ada lingkaran insomnia di mata indahku, hehehehe”
Ujar Jessica terkekeh.
Jaejoong mempoutkan bibirnya.
“Pengkhianat!
Kau selalu tidur duluan kalau kita menginap bersama!” Teriak Yunho melempar
bantalnya.
Yeoja blonde itu menjulurkan lidahnya.
Ia segera berbaring dan memakai penutup matanya yang
berwarna hitam dengan gambar mata berwarna merah muda.
Tidak lama kemudian ia segera terlelap.
Meninggalkan Jaejoong dan Yunho yang masih duduk
menghadap televisi.
Keduanya hanya diam.
Keadaan mendadak canggung.
Sampai kemudian namja cantik itu berbisik pelan.
“Aku
mengantuk..”
DEG.
Yunho tertegun.
Ia menoleh memandang Jaejoong yang terlihat kelelahan.
Matanya sendu dan mengerjap pelan.
“Kau boleh
bersandar di bahuku, tapi ingat, kau tetap tidak boleh tertidur” Ujar Yunho
lembut.
Jaejoong menoleh.
Nafasnya sesak.
Ia meringis dengan mata beningnya yang tampak
berkaca-kaca.
“Aku lelah
Yunnie ah..Aku juga ingin tidur nyenyak seperti kalian..Tapi aku tidak bisa,
setiap kali aku mengantuk aku harus mengkonsumsi obat dari dokter..” Bisiknya
lirih.
Yunho tercekat.
Ada rasa sakit yang menyeruak setiap kali ia mendengar
keluhan sahabat yang dicintainya itu.
“Pejamkan
matamu” Balasnya berbisik.
Jaejoong tertegun.
Mata beningnya bergerak pelan.
“Lakukan saja,
kau tidak akan menyesal” Sambung Yunho.
“Bagaimana kau
yakin aku tidak akan menyesal?” Tanya Jaejoong mengerutkan dahinya.
“Aish,
memejamkan mata bukan berarti langsung tertidur Jaejoongie”
“Arasseo
arasseo, tapi ingat! Awas kalau kau---”
DEG.
Namja cantik itu terdiam.
Mendadak jantungnya berdebar keras saat jemari tegas
Yunho menyentuh kedua matanya dan menutupnya sekali gerak.
Omo.
Kenapa mendadak atmosfernya terasa berbeda?
“Yun---”
“Tutup
mulutmu”
Jaejoong menghela nafas.
Ia mengangguk.
Lama namja cantik itu hanya diam dengan mata terpejam.
Sampai kemudian mendadak tubuhnya terasa seperti
disengat listrik.
Perutnya sakit seperti banyak kupu-kupu yang berterbangan
di sana.
Ketika bibir ranumnya dilumat lembut oleh bibir tebal
milik namja tampan itu.
Jaejoong merasakan tubuhnya bergetar pelan.
Ia hendak membuka mulutnya untuk bersuara, namun
gerakannya malah dimanfaatkan Yunho untuk menyusupkan lidahnya ke dalam rongga
mulut namja cantik itu.
Jaejoong melenguh.
Yunho menyatukan tangan kanan mereka.
Keduanya saling mencengkram erat.
Seakan menyalurkan rasa terpendam milik masing-masing.
Tangan kiri namja tampan itu meraih leher Jaejoong.
Mengusapnya dengan lembut dan memiringkan wajahnya.
Semakin memperdalam jajahan lidah nakalnya yang
meliuk-liuk lembut di dalam mulut namja cantik itu.
Beberapa menit kemudian Jaejoong tercekat.
Nafasnya habis.
Ia yang lebih dulu melepaskan tautan bibir keduanya.
Suara deru nafas yang tidak teratur terdengar jelas.
Jaejoong mengerjapkan matanya.
Menatap penuh tanda tanya kepada Yunho.
Namun namja tampan itu seakan tidak merespon.
Ia hanya menepuk-nepuk kepala Jaejoong dan kembali
menghadap ke arah televisi.
Berusaha menyembunyikan rasa gugupnya dengan menatap
layar kaca itu.
Mengacuhkan Jaejoong yang melupakan rasa kantuknya
sekarang.
Oh gosh.
Yang tadi itu first
kiss-nya apa kau tahu itu eoh?
-------
“Jadwal
pesawatku nanti sore”
Kalimat santai milik suara merdu nan empuk itu
terdengar mengagetkan kedua namja yang sedang membaca komik bersama.
Jaejoong dan Yunho menatap lurus mata sipit yeoja
blonde itu.
“Secepat
itukah?” Tanya Jaejoong setengah berteriak.
Jessica mengangguk.
Ia tersenyum kecil dan memilin ujung rambut blondenya.
“Semakin cepat
aku pergi maka semakin cepat juga aku akan kembali”
“Tapi Jess,
kalau kau pergi, nanti aku pakai masker dengan siapa?”
“Bukankah ada
Yunho? Namja tampan kita ini multitalenta ania? Ia bisa melakukan apa pun!
Hahahaha~”
“Menghias kue
bersama? Menyalin tugas bersama? Dan berbelanja bersama? Kau tega padaku eoh?”
Aish.
Yeoja blonde itu menepuk kepala Jaejoong.
Ia mendengus pendek.
Membuat Jaejoong mempoutkan bibir cherrynya.
Yunho hanya diam.
Mata musangnya masih bergerak memperhatikan komiknya.
“Yunho”
Panggil Jessica.
“Nee”
“Kalau aku
tidak ada jangan merindukanku ne? Hehehe~”
“Aku akan
mengutukmu kalau sampai kau melupakan kami”
“Jeongmall?
Boleh aku minta boneka Voodoo-ku nanti warnanya merah muda?”
“Aish”
Namja tampan itu menutup komiknya.
Mata musangnya mendelik menatap Jessica yang
menantangnya itu.
Mereka berdua baru saja hendak berperang mulut, namun
keduluan oleh suara merdu milik namja cantik itu.
“Kemarin aku
hampir tertidur” Ujar Jaejoong pelan.
Mwo?
Yunho dan Jessica segera berbalik menatap Jaejoong.
Namja cantik itu menghela nafasnya.
“Aku tidak
kuat menahan rasa kantukku..Karyawan supermarket itu yang membangunkanku saat
ia melihatku tidak bergerak”
“Supermarket?!”
“Aku tidur
sambil berdiri, aku sendiri tidak tahu, aku tidak bisa mengontrol
diriku..Untung saja karyawan bernama Jung HyunBin itu menyadarkan aku”
“Itu sangat
bahaya Joongie ah! Bagaimana kalau nanti kau naik bis dan tertidur di sana?!”
“Makanya,
setelah itu aku langsung pergi ke rumah sakit”
“Lalu apa kata
dokter?”
“…”
“Jaejoongie?”
Namja cantik itu menghela nafasnya.
Ia mendongakkan wajahnya menatap Yunho dan Jessica
yang balas memandang penuh harap ke arahnya.
“Aku harus
menjalani rawat inap intensif, besok aku akan pindah ke rumah sakit..”
DEG.
Kedua Jung itu saling menatap satu sama lain.
Jessica mengerjapkan mata sipitnya.
Jemarinya mencengkram erat.
Gosh.
Ia sedang berusaha menahan tangisnya sekarang.
Ia tidak ingin membuat Jaejoong sedih.
Tapi mendengar hal itu dari bibir sahabatnya sendiri
ikut membuatnya merasa sakit.
“Aku akan
menemanimu besok” Ujar Yunho nyaris tidak terdengar.
Sepertinya ia juga sedang berusaha menahan emosinya
yang mendadak menguar saat ini.
“Umm..Aku..Sebelum Jessie pergi, ada yang ingin kukatakan pada kalian
berdua” Ujar Jaejoong pelan.
Jessica dan Yunho mengangguk.
“Aku sangat
beruntung bertemu dan bisa bersahabat dengan kalian. Kurasa setelah ini waktuku
tidak akan lama lagi, aku hanya ingin berterima kasih kepada kalian sudah
bersamaku selama ini, ah, satu lagi, jangan coba-coba mengganti posisiku sebagai
sahabat terbaik kalian, arasseo? Kalau tidak aku akan menghantui kalian setiap
malam minggu!”
Kedua Jung itu saling terdiam satu sama lain.
Mata mereka mengerjap.
Masih berusaha sekuat tenaga agar tidak mengeluarkan
air mata.
Tidak.
Tidak.
Bukan itu yang ingin mereka dengar.
Sama sekali tidak.
Oh mom.
Selama ini mereka selalu berusaha membuat keributan
agar Jaejoong tidak punya kesempatan untuk mengatakan hal seperti itu kepada
mereka.
Tapi ternyata mereka tidak bisa menahannya lebih lama.
Cepat atau lambat namja cantik itu akan memberitahu
mereka ania?
“Kenapa kau
berkata seperti itu?”
DEG.
Jaejoong dan Jessica terhenyak.
Menatap Yunho yang bersuara.
“Kau tidak
akan kemana-mana Joongie, dan kita bertiga akan selalu bersama sampai kapan pun,
kami berdua ada untukmu” Ujarnya.
Jessica segera mengangguk.
Jaejoong tersenyum kecil.
Ia merasakan hatinya nyeri.
Ia tahu waktunya tidak akan lama lagi untuk merasakan
kehangatan dari dua orang yang sangat disayanginya ini.
“Ah”
Jaejoong tertegun saat ia merasakan pipinya basah.
Namja cantik itu mengusap pipinya dan menyeka air
matanya.
Ia menatap Yunho dan Jessica yang tampak kaget.
Ini pertama kalinya mereka melihat Jaejoong menangis.
“Mi..Mianhae..” Lirih Jaejoong terisak.
Namja cantik itu segera berbalik dan pergi
meninggalkan kelas yang sepi itu.
Mengacuhkan Yunho yang masih diam menatap pintu kelas.
Mata musangnya terlihat berkaca-kaca.
Sementara Jessica sudah terisak lirih di tempatnya.
-------
“Ingat! Jangan
pernah melupakan aku!” Ujar Jaejoong setelah memeluk yeoja blonde itu.
Jessica tersenyum manis.
Ia mengangguk.
“Bagaimana
bisa aku melupakan seseorang yang mengidap penyakit insomnia berkelanjutan
seperti dirimu Joongie baby?” Ejeknya
terkekeh.
Jaejoong mendelik.
Ia melotot menatap Jessica.
Tapi yeoja itu tidak peduli.
Ia malah menoleh dan memeluk Yunho dengan erat.
“Lakukan apa
yang seharusnya kau lakukan sebelum terlambat, aku sudah sengaja memberimu
ruang, jangan sampai kau membuatku kecewa, Jung” Bisik Jessica.
Namja tampan itu sempat tertegun sejenak.
Namun kemudian ia mengangguk dan menepuk pelan
punggung yeoja blonde itu.
“Cha, kita
berpisah disini, aku harus segera masuk” Ucap Jessica tersenyum lebar.
Jaejoong mengangguk.
Ia melambai kepada yeoja blonde itu.
Jessica balas melambai dan menyeret koper pink-nya.
Tapi sebelum ia benar-benar berbalik, ia melototkan
matanya menatap Yunho dengan bibir yang bergerak cepat seakan memperingati
namja tampan itu agar menepati janjinya.
Yunho hanya tertawa kecil dan mengangguk.
Beberapa menit kemudian punggung yeoja blonde itu
tampak menghilang.
Meninggalkan kedua namja yang masih tersisa disana.
Jaejoong menghela nafasnya.
“Sepi
sekali..” Bisiknya lirih.
Yunho hanya mengangguk.
Kemudian ia menggandeng tangan namja cantik itu.
“Nanti akan
kembali ramai dua tahun lagi” Sahutnya santai.
Jaejoong mendengus.
Namun ia mengulas senyum manisnya.
Aigoo.
-------
BIP.
BIP.
BIP.
Yunho menahan nafasnya.
Mata musangnya menatap tajam namja cantik yang sedang duduk
bersandar di kepala ranjang rumah sakitnya.
Ia sedang membaca buku komik.
Sementara ibu jari tangan kanannya dijepit dengan
jepitan monitor jantung.
Wajahnya semakin terlihat pucat dari hari ke hari.
“Anyeong”
Namja cantik itu mengangkat wajahnya.
Ia tersenyum manis.
“Anyeong do~
Otte? Sekolahnya bagaimana?”
“Aku membolos”
“Mwo? YA!
Kenapa kau kembali nakal seperti dulu eoh?!”
“Untuk apa aku
berdiam diri di kelas? Kalau hanya untuk menatap dua bangku kosong yang ada di
dekat kursiku”
DEG.
Namja cantik itu tertegun.
Namun ia segera mengulas senyum manisnya.
Lama mereka saling terdiam.
Sampai kemudian Yunho beranjak dari duduknya hendak
mengambil buah apel yang ada di atas meja dan mengupasnya.
Namun mendadak gerakannya terhenti saat ia mendengar
suara monitor yang terdengar nyaring itu.
“Jaejoongie!”
Namja cantik itu tersentak kaget.
Mata beningnya yang sempat tertutup terbuka dalam
sekejap.
Pupilnya bergerak gelisah.
“Ada apa?!”
Jeritnya histeris.
“Kau hampir
saja tertidur!” Teriak Yunho masih panik.
Namja cantik itu tertegun.
Ia mengerjapkan matanya dan menghela nafasnya.
Kepalanya terasa pusing.
“Kupikir apa”
Gumamnya pelan.
Yunho mengernyitkan dahinya.
Ia duduk di samping namja cantik itu.
“Apa? Kau
bilang apa barusan?” Tanya Yunho sarkastik.
“Ani, aku
hanya merasa kau terlalu panik barusan” Sahut Jaejoong pelan.
“Hanya merasa?
Aku benar-benar panik, Kim Jaejoong! Rasa takut menyergapku dalam sekejap!”
“…”
“Kau harus
bisa mengontrol dirimu, ka----”
“Tenagaku
sudah habis Yunnie ah..”
DEG.
“A-Apa maksudmu?”
“Aku lelah,
mataku terasa sakit setiap kali mengerjap..Kepalaku berat..Rasa kantukku
menumpuk..Aku tidak tahan lagi..”
“Jaejoongie!”
“Wae? Kenapa
kau marah padaku? Kenapa kau membentakku? Apa aku salah kalau aku bilang aku
tidak tahan lagi?”
“Seharusnya
kau memikirkan perasaanku! Perasaan Jessica! Kami menyayangimu Jaejoongie! Kau
tidak boleh pesimis seperti itu!”
“Aku tidak pesimis!
Ini nyata Yunnie ah! Ini yang aku rasakan! 12 tahun aku membuka mata, aku
lelah..”
“…”
“Aku..Aku
hanya ingin tidur..Hiks..”
“Ssshh..”
Namja cantik itu terisak lirih.
Ia menangis di pelukan Yunho.
Sementara namja tampan itu mengusap lembut punggungnya.
Yunho mengecup pelan puncak kepala Jaejoong.
“Aku
mencintaimu..” Bisiknya lirih.
Sejenak nafas Jaejoong tercekat.
Mata beningnya membesar.
Jemarinya mencengkram punggung Yunho.
“Aku dan
Jessica sangat mencintaimu..Tapi dia lebih memilih mengundurkan dirinya, karena
ia tahu kalau kau juga mencintai diriku..”
“…”
“Katakan
padaku sekarang Joongie ah, aku ingin mendengarnya..Benarkah?”
Namja cantik itu mengangguk pelan.
Ia menggigit bibir bawahnya.
“Kenapa harus
sekarang? Kenapa tidak sejak dulu? Apa kau sengaja ingin menunggu waktuku
menipis dulu baru kau jujur padaku?” Isak Jaejoong.
“Aku hanya
tidak ingin merusak hubungan kita bertiga..” Sahut Yunho pelan.
Namja cantik itu menarik nafasnya.
Ia semakin menyurukkan wajahnya di dada bidang Yunho.
“Aku juga
mencintaimu Yunnie ah..Rasaku sama seperti milikmu..”
“…”
“…”
“Yunnie..”
“Kau
mengantuk?”
“Ne..”
“Kau boleh
tidur sekarang..”
“Hiks..”
“Lepaskan
semua bebanmu..Rajut mimpimu..Aku akan selalu disini menjagamu..”
Namja cantik itu mengangguk.
Ia mempererat pelukannya di tubuh Yunho.
Kemudian ia melepas pelukan mereka dan mengecup lembut
bibir namja tampan itu.
Yunho memejamkan matanya.
Ia balas melumat manis bibir ranum yang basah itu.
Jaejoong melenguh.
Ia memiringkan kepalanya.
Mencoba melakukan lebih dari yang ia bisa.
Sampai beberapa menit kemudian mereka berdua
menghentikan ciuman.
Jaejoong mengatur nafasnya.
Ia mendongak menatap Yunho.
Namja tampan itu tersenyum lembut padanya.
Seakan ingin menguatkan dirinya.
Jaejoong membaringkan tubuhnya perlahan.
Ia menggenggam satu tangan Yunho dengan erat.
Dan perlahan mata beningnya terpejam.
Mendadak suasana terasa hening.
Yunho menahan emosinya yang menggebu saat ini.
Jemarinya yang bergenggaman dengan tangan Jaejoong
bergetar hebat.
Namja cantik itu tampak tenang.
Pejaman damainya sama sekali tidak terusik dengan
suara nyaring dari monitor jantung itu.
Bunyi ‘tit’ panjang terdengar terputus-putus.
Sampai kemudian grafik berwarna hijau itu
membentangkan sebuah garis lurus tanpa henti.
Dengan suara nyaring yang seakan memekakkan telinga.
Tidak lama kemudian terdengar suara derap langkah
berlarian.
Para dokter dan suster berdiri di ambang pintu.
Mereka terdiam.
Menatap Yunho yang berlutut di samping ranjang
Jaejoong.
Jemarinya menggenggam erat tangan yang masih terasa
hangat itu.
Ia menundukkan wajahnya.
Menangis selantang mungkin.
Menumpahkan air mata yang selama ini tertahan di lubuk
hatinya.
Mengacuhkan ponselnya yang berkedip memperlihatkan
laporan pengiriman pesan kepada sahabatnya yang sudah berada di negeri menara
jam itu.
‘To: Jessie Jung
Pengkhianat.
Janjimu untuk kembali menemui Jaejoongie nanti tidak akan pernah bisa
kau tepati.
Karena dia sedang tertidur damai sekarang.
Terlelap melampiaskan rasa kantuknya untuk yang pertama kalinya selama
ia hidup.
Aku menunggumu di hari pemakaman nanti..’
SEND!
END.
DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!
Authornya kejam -_-" Saya nangis sampe banjir" ini... Tanggung biaya beresin rumah saya (?)
BalasHapusMiris bayanginnya... Apalagi Yunho di saat terakhir itu... Berkesan lemah yang nusuk (?)
Udah deh.. kacau bahasanya.. hahaha -.-
Cerita yang pada akhirnya sad ending, bener2 bagus..
BalasHapusceritanya gilaaaa.... gillaaaaaaaa... sampe ga bisa berenti nangis. Baru pertama kali baca ff dengan cerita penyakit yang belum pernah ada T.T DAEBAAAAKKKK!!!!
BalasHapusgue gak rela... huwaaa.... 😭😭😭
BalasHapusgue gak rela... huwaaa.... 😭😭😭
BalasHapus