Tittle:
CHAOS
Genre:
YAOI
Author:
Shella Rizal a.k.a Park Sooji
Cast:
Yunjae and other
Length:
CHAPTER
Rating:
family-romance-fluffy-posessive-hurt-mpreg-friendship
WARNING:
BOY x BOY! Yg ga suka YAOI mending cabut aja dari sini, cos author Cinta damai~
*kibar2
kutang Jae umma*
Yey! Ide paling anti mainstream yang bikin capek
ngetiknya! Ahahaha, sebenarnya mau Identity Disorder aja, tapi lebih capek lagi
nanti *ngakak setan*. Okedeh, enjoy!
-------
Ketika tiga
jatuh kepada satu.
PART 1.
“Kajja, Joongie”
Namja cantik itu mengangguk patuh. Ia
segera merapikan pakaiannya dan berjalan mengikuti Umma dan Appanya. Sementara
Karam—dongsaengnya yang masih duduk di bangku menengah atas berlari kecil
mengikuti langkah kakinya. Kim Jaejoong mendesah pendek diam-diam.
Menunduk memperhatikan kedua tangannya
yang saling meremas satu sama lain. Orang tuanya akan menjodohkan dirinya malam
ini. Tapi ia tidak tahu siapa—karena ia baru saja pindah ke Seoul untuk berkuliah
setelah selama bertahun-tahun ia dibesarkan di Jepang bersama nenek dan
kakeknya. Kim Heechul—Ummanya berhenti melangkah dan berbalik menunggu putra
sulungnya yang terlalu lama.Wanita cantik itu terlihat tidak sabar dengan sikap
Jaejoong yang seolah-olah mengulur waktu.
“Umma, kurasa aku belum siap” Gumam Jaejoong saat wanita cantik itu
menarik lengannya.
“Kasihan sekali, harus menikah di usia yang begitu muda, hahaha” Kekeh
Karam yang mendengar ucapan kakaknya.
“Karam Kim, jaga sopan santunmu” Tegur Heechul tidak senang.
Karam langsung terdiam. Sementara
Jaejoong tersenyum tipis melihat adiknya yang bungkam. Yah, ia memang tidak
dekat dengan bocah berambut hitam itu walaupun darah mereka sama. Karam
itu—uh—bagaimana menjelaskannya ya?
Namja berambut hitam itu memiliki sikap
yang bertolak belakang dengan kemanisan wajahnya. Usil, egois, manja, licik,
menyebalkan—seolah-olah segala hal negatif berpusat pada namja berambut hitam
itu.
Dulu sekali—mereka pernah menjadi
sahabat dekat. Tapi itu tidak berlangsung lama, ketika Jaejoong berusia 12
tahun, ia telah diasuh oleh nenek dan kakeknya karena alasan kesepian. Membuat
Karam menjadi putra tunggal untuk sementara waktu. Jadi wajar saja jika namja
berwajah manis itu kurang menyukai kehadiran kakaknya setelah sekian lama ia
dimanja.
Mata bulatnya melirik kesal kepada Kim
Heechul yang terus memeluk lengan si sulung Kim. Karam menghela nafas.
“Maaf atas keterlambatan kami, Tuan dan Nyonya Jung”
Namja berambut hitam itu mengintip dari
balik punggung kakaknya melihat siapa yang disapa oleh ayahnya. Sepasang
kekasih yang semula duduk di kursi mereka kini bangkit dan balas menunduk sopan
kepada Hangeng dan Heechul.
“Kami juga baru datang, aih, panggilan apa itu eoh? Kau ini” Tegur sang
Nyonya Besar—Jung Keybum sinis.
Dan detik itu pula tawa dari para
pasangan suami istri yang ada meledak. Mereka saling berpelukan akrab dan
memakai bahasa banmal satu sama lain. Jaejoong dan Karam saling melirik dalam
diam. Oh—sepertinya ayah dan ibu mereka berteman lama dengan pasangan suami
istri Jung ini.
“Ini anak sulungku, Kim Jaejoong, otte? Yeoppo anitji?” Ujar Heechul
menarik Jaejoong dengan bangga.
Mata kucing Keybum mengerjap. Ia segera
tersenyum manis menyambut si cantik Jaejoong.
“Omo—ia lebih cantik daripada foto yang kau berikan kepadaku!” Ujar
Keybum senang.
“Anyeong haseyo, Ahjumma” Ujar Jaejoong menunduk sopan.
“Ahjumma? Kau pikir aku penjual buah di pasar eoh? Panggil aku Ommonim,
sayang!” Pekik Keybum mencubit pipi Jaejoong hingga namja cantik itu meringis.
Heechul dan Jinki tertawa mendengar
ucapan si cantik Keybum. Mereka semua sibuk untuk tertawa dan saling mengobrol
hingga membuat Karam kesal. Namja berambut hitam itu dengan cepat menarik jas
ayahnya.
“Oh, ini putra kedua kami, ia yang terakhir, Karam Kim” Ujar Hangeng
tersenyum.
“Selamat malam” Sapa Karam menunduk.
Jinki tersenyum memperhatikan namja
berambut hitam itu.
“Anakmu cantik-cantik, padahal semuanya laki-laki” Ujar Jinki setelah
mereka semua duduk di kursi.
“Anakmu juga semuanya laki-laki” Balas Hangeng ikut tersenyum.
“Ya, tapi mereka jauh berbeda dengan Jaejoong dan Karam, kau tahu
maksudku”
“Putra-putraku memang memiliki keistimewaan yang diwarisi dari keluarga
ayahku, jarang sekali ada kasus seperti ini, bukan?”
Jaejoong dan Karam kembali melirik—lalu
memalingkan wajah masing-masing. Namja cantik itu mengerjapkan mata bulatnya
menatap tiga kursi kosong yang tersedia di hadapannya. Ia menaikkan alis. Eoh?
Apakah putra dari keluarga Jung ada tiga orang? Lalu siapa yang akan menikah
dengannya nanti? Apakah si sulung? Tengah, atau bungsu?
Jaejoong meneguk air mineral yang
tersedia di mejanya.
“Oh, itu mereka, yeobo!” Ujar Keybum menyenggol bahu suaminya.
Membuat keluarga Kim sontak menoleh ke
belakang.
DEG.
Jaejoong dan adiknya tertegun menatap
sesosok namja yang sangat tampan sedang berjalan ke arah mereka dengan senyuman
yang bertengger di bibir seksinya. Pipi kedua Kim itu merona hangat—tanpa sadar
meremas jemari mereka. Semakin pria itu mendekat, semakin berdebar pula jantung
kedua Kim itu. Jaejoong menggigit bibir bawahnya tanpa sadar—omo—inikah pria
yang akan menikah dengannya nanti?
Karam menatap Hyungnya diam-diam. Dari
pengamatannya sepertinya keluarga Jung memiliki tiga putra. Bisa saja Jaejoong
menikah dengan yang lain, bukan yang ini. Uh! Karam suka pria tampan ini! Ia
tidak akan rela kalau sampai Hyungnya merebut namja yang ia suka ini!
“Anyeong haseyo, Jung Yunho imnida”
Pipi kakak beradik Kim itu semakin
merona ketika suara bariton itu terdengar. Keduanya mengerjap melihat Yunho
yang sudah tersenyum kepada mereka berdua. Jaejoong dan Karam baru saja akan
balas tersenyum kepada namja tampan itu. Tapi Keybum sudah bersuara dan membuat
mereka berdua terkejut setengah mati.
“Yunho, jangan bermain-main, beri salam dengan benar” Tegur wanita
cantik itu.
Sang namja tampan tertawa—namun suara
tawanya terdengar ramai. Keluarga Kim menahan nafas mereka ketika pria tampan
itu bergeser ke kanan. Jantung Jaejoong dan Karam seolah berhenti menatap tidak
percaya seorang pria yang tersembunyi di balik punggung Yunho sejak tadi.
“Ke-kembar?!” Desis Jaejoong dan Karam kompak.
Tapi Jung Keybum sudah kembali
menginterupsi.
“Yunho, Umma bilang jangan main-main” Keluhnya kesal.
Pria yang baru saja terlihat itu tertawa
bersama kembarannya. Kemudian ia bergeser ke kiri dan membuat keluarga Kim
melotot kaget. Ada seorang pria tampan lagi yang berdiri di paling belakang dan
kini berdiri di tengah. Jaejoong dan Karam menatap Keybum dengan intens hingga
membuat wanita cantik itu tertawa.
“Ani, ani, ini saja, sudah tidak ada lagi” Ujarnya geli.
Jaejoong dan Karam saling menatap,
kemudian mereka berteriak tanpa sadar.
“Kembar tiga?!” Pekik keduanya kaget.
Ketiga namja tampan itu tertawa heboh. Mereka
saling merangkul dan kembali tertawa. Sementara Keybum dan Jinki sudah
menggeleng melihat kelakuan ketiga putra mereka. Mereka itu suka sekali
mengerjai orang lain—aih.
“Duduklah” Perintah Jinki menatap ketiga putranya.
Namja-namja tampan itu mengangguk patuh.
Mereka segera menempati ketiga kursi kosong yang ada dan tersenyum manis dengan
posisi sopan. Membuat Jaejoong yang duduk di hadapan mereka bertiga merona
malu. Uh, Karam menggeram kesal dalam diam.
Memandang iri kakaknya yang duduk di
kursi ujung. Seharusnya ia duduk di samping Jaejoong saja tadi, bukannya duduk
di samping Heechul.
Aish.
“Kenalkan, ini ketiga putraku, Jung Yunho” Ujar Keybum tersenyum bangga.
Heechul dan Hangeng menaikkan alis
mereka.
“Jung Yunho?” Tanya pasangan Kim itu kompak.
Jinki mengangguk. Ia tertawa renyah.
“Ya, semuanya bernama Jung Yunho, hahaha, unik bukan? Kami sengaja
menamai mereka seperti itu agar tidak perlu repot-repot untuk membedakan” Ujar
Jinki tersenyum lebar.
“La-lalu, Yunho yang mana yang akan dijodohkan dengan putraku?” Tanya
Hangeng memandang ketiga namja tampan itu.
Tuhan—mereka sungguh identik, gumam
Hangeng dalam hati. Ketiga pria itu memakai pakaian yang sama persis, bahkan
sampai tatanan rambutnya juga—mustahil sekali rasanya untuk membedakan ketiga
pria ini.
“Masalah itu kuserahkan kepada anak-anakku, mereka yang akan memilih”
Ujar Jinki lagi.
“Mwo? Jadi perjodohan ini sendiri belum pasti? Tapi kau bilang—”
“Ani, bukan seperti itu, Hangeng-ssi, aku sudah memberikan foto Jaejoong
kepada mereka, dan tidak ada yang menolak perjodohan ini, tapi aku ingin mereka
bertemu langsung dengan Jaejoong terlebih dahulu”
Karam tidak ambil pusing dengan obrolan
ayahnya dan si tuan Jung itu. Ia terlalu sibuk mencuri pandang kepada tiga pemuda
berwajah sama yang duduk di hadapan kakaknya itu. Duh, ia suka semuanya! Ia
akan meminta kepada Ibunya untuk dijodohkan juga dengan salah satu dari mereka
nanti, yang mana yang dipilih Jaejoong nanti tidak masalah, toh—ketiganya tidak
terlihat berbeda sedikitpun.
Karam jadi tidak sabar!
“Salam kenal, aku Jung Yunho, putra pertama dari keluarga Jung” Ujar
namja tampan yang duduk di paling ujung.
Jaejoong mengangguk kaku.
“Aku Jung Yunho, putra kedua dari keluarga Jung” Ujar namja tampan yang
duduk di tengah.
Jaejoong kembali mengangguk kaku.
“Hai, namaku Jung Yunho, putra ketiga dari keluarga Jung” Ujar namja
tampan yang duduk di dekat Keybum.
Untuk ketiga kalinya, Jaejoong
mengangguk dengan kaku. Tapi kemudian ia tersenyum tipis.
“Salam kenal juga, namaku Kim Jaejoong, dan itu adikku, Karam Kim” Ujar
Jaejoong menunjuk adiknya.
Ketiga namja tampan itu melirik Karam
sekilas, kemudian mereka kembali memandang Jaejoong.
“Kau baru saja pindah ke Jounant
kan? Kami juga berkuliah di sana” Ujar Yunho yang pertama.
“Iya, aku jurusan ekonomi” Sahut Jaejoong tersenyum.
“Oh, kita sama, aku juga di sana” Ujar Yunho yang kedua.
“Mohon bantuannya kalau begitu”
“Sayang sekali aku di jurusan seni dan Yunho Hyung yang pertama di
jurusan bisnis, ckckck” Keluh Yunho yang ketiga.
“Oh, kupikir kalian bertiga ada di jurusan yang sama” Ujar Jaejoong
menaikkan alisnya.
“Kami sudah bersama-sama sejak kecil, ini saatnya untuk berpisah” Sahut
ketiganya kompak.
Jaejoong terpesona dibuatnya. Ia suka
sekali ketika suara bariton itu bergabung. Membuatnya tanpa sadar tersenyum
manis.
“Ibuku bilang kalau selama ini kau bersekolah di Jepang, ya? Kami suka
ke Jepang untuk berlibur” Ujar Yunho yang pertama tersenyum.
“Ramennya enak! Aku suka!” Seru Yunho ketiga.
“Sushi lebih enak menurutku” Celetuk Yunho kedua.
Jaejoong kembali menaikkan alisnya. Ia
tertawa lucu dan mengangguk membenarkan.
“Aku juga suka ramen dan sushi, hontouni
oishii” Jawab Jaejoong tersenyum.
“Suki!” Seru Yunho ketiga.
Membuat si cantik Jaejoong dan kedua Yunho
yang lain tertawa bersamaan. Pasangan suami istri Kim dan Jung saling melirik
seraya memperhatikan anak-anak mereka yang akrab begitu cepat. Mereka tersenyum
dan mengangguk dalam diam. Tidak ada yang menyadari bahwa Karam kini sedang
menggertakkan giginya kesal.
Ia tidak suka melihat Jaejoong Hyungnya
begitu cepat untuk dekat dengan ketiga namja tampan itu! Aish, Hyungnya itu!
Tamak sekali! Ia juga ingin bercengkrama bersama mereka!
“Ah, kami permisi ke toilet dulu” Ujar ketiga namja tampan itu kompak.
Jaejoong mengangguk. Sementara Keybum
memicingkan mata kucingnya tajam.
“Awas saja kalau kalian kabur” Tegurnya mengancam.
Ketiga namja tampan itu tertawa. Mereka
menyentuh pundak sang Umma seraya melewati wanita paruh baya itu.
“Umma bisa memotong uang saku Yunho yang terakhir kalau kami tidak
kembali dalam waktu lima menit” Ujar Yunho pertama tertawa.
“Ya!” Seru Yunho ketiga kesal.
Membuat Jaejoong tidak bisa menahan
tawanya melihat kembar tiga itu sampai mereka menghilang di balik pilar koridor
restoran.
“Namamu Karam, kan? Sudah kelas berapa?” Tanya Keybum ketika suasana
kembali tenang.
Si bungsu Kim tersenyum manis. Ia harus
bisa membuat Keybum terpesona kepadanya.
“Ne, aku kelas dua, Ommonim” Sahut Karam lembut.
“Karam! Jaga sopan santunmu! Jangan memanggilnya seperti itu!” Tegur
Heechul merengut.
“Tapi tadi—”
“Hyungmu akan menjadi menantunya, tentu saja ia harus memanggil Ahjumma
Jung dengan sebutan Ommonim, aih, kau ini”
Karam menyatukan alisnya menatap
Heechul. Ia menggertakkan giginya diam-diam. Kemudian dengan cepat namja
berwajah manis itu beralih kepada Keybum dan tersenyum manis.
“Maafkan aku, Ahjumma Jung” Ujarnya.
“Tidak apa, kau masih belajar, wajar saja kalau kau tidak mengerti”
Balas Keybum tersenyum cantik.
Karam baru saja akan kembali bersuara,
tapi ia kalah cepat oleh suara langkah kaki dari ketiga Jung yang tampan itu.
“Hyung” Sapa Karam dengan cepat.
Jung Yunho menoleh memandang si bungsu
Kim. Mereka mengangguk dan balas tersenyum kepada Karam. Membuat senyuman di
bibir Karam melebar dengan cepat.
“Bagaimana? Apa kalian sudah memutuskan?” Tanya Jinki kepada ketiga
putranya.
“Maksud Appa?” Tanya Yunho yang kedua menoleh memandang sang ayah.
“Sudah berapa tahun kalian hidup bersama Appa, eh? Kalian pikir Appa
tidak tahu?” Ujar Jinki tersenyum sombong.
Membuat Yunho ketiga tertawa geli di
kursinya.
“Yunho, jaga sikapmu” Tegur Yunho yang kedua melirik si bungsu.
Sementara Yunho yang pertama hanya diam
memperhatikan kembarannya.
“Kami akan memutuskan kalau Jaejoong bisa membedakan kami bertiga, Appa”
Ujar Yunho yang kedua menatap Jaejoong.
Namja cantik itu terkejut. Ia refleks
memandangi seluruh wajah yang duduk di sekitar meja restoran.
“Apa-apaan ini eoh? Ini bukan waktunya untuk bermain tebak-tebakan, Jung
Yunho, Umma saja susah untuk membedakan kalian kalau kalian bermain curang”
Ujar Keybum menajamkan matanya.
Yunho yang pertama tersenyum manis.
“Penikahan ini tidak untuk sehari-dua hari, Umma, Jaejoong harus bisa
membedakan kami kalau ia ingin menjadi menantu dari keluarga Jung” Ujarnya
sopan.
Duh—Jung Keybum segera memijat
pelipisnya. Ia tidak akan pernah menang kalau ketiga putranya sudah kompak
seperti ini.
“Aku! Aku tahu!”
Eoh? Seluruh mata refleks menatap si
bungsu Kim yang sudah mengangkat tangannya dengan yakin. Membuat Jaejoong
menahan nafasnya. Sementara Heechul sudah melotot menatap putranya yang tidak
sopan. Tapi Karam tidak peduli.
Ia terus tersenyum manis menatap ketiga
namja tampan yang memandangnya itu. Kalau ia berhasil, ia bisa menggantikan
Jaejoong untuk menikah dengan salah satu dari mereka! Kim Jaejoong yang selalu hilang fokus itu
pasti sudah lupa urutan duduk ketiga Jung tampan itu saat perkenalan diri mereka!
Yes! Pekik Karam dalam hatinya.
“Yang duduk di paling ujung adalah Yunho Hyung yang pertama, yang di
tengah yang kedua, lalu yang di samping Ahjumma Jung itu yang ketiga!” Seru
Karam percaya diri.
Eoh?
Ketiga namja tampan itu menaikkan alis
mereka. Kemudian mereka saling berpandangan satu sama lain. Lalu Yunho yang
duduk di kursi tengah mengangkat tangannya. Ia tersenyum tipis dan hendak
menjawab ucapan Karam. Namun suara merdu Jaejoong sudah lebih dulu terdengar.
“Kau salah total, Karam Kim” Ujarnya lembut.
DEG.
Seluruh mata terutama ketiga Jung itu membulat
kaget. Karam sudah mendelik kepada Hyungnya. Tapi Jaejoong malah melebarkan
senyumnya dan tertawa geli. Ia menunjuk Yunho yang duduk di samping Keybum
dengan santai.
“Kau Yunho yang kedua”
Lalu Jaejoong mengarahkan telunjuknya ke
kursi tengah.
“Kau Yunho yang sulung, lalu yang paling ujung adalah Yunho yang bungsu”
Ketiga namja tampan itu terdiam beberapa
saat. Mereka menatap Kim Jaejoong penuh penilaian. Kemudian mereka menyeringai
kompak.
“Kau salah” Ujar ketiganya serentak.
“Aku tidak salah, kalian mungkin berpikir kalau aku hanya asal menebak,
tapi sebenarnya kalian itu sungguh jauh berbeda, tidak ada kemiripan sama
sekali” Balas Jaejoong cepat.
Jung Jinki dan Jung Keybum saling
memandang, kemudian mereka kembali menatap Jaejoong penuh minat. Sementara si
kembar tiga masih menatap Jaejoong menuntut jawaban.
“Selama kalian berbicara denganku aku melihat banyak sekali perbedaan.
Yunho yang sulung terkesan tidak peduli kalau yang lain bersuara, ia beberapa
kali hilang fokus, cara berbicaranya juga formal, seperti kebanyakan anak
sulung, Yunho yang pertama selalu yang lebih dulu membuka topik pembicaraan
untuk mencairkan suasana” Ujar Jaejoong tersenyum manis.
Karam mengerutkan dahinya. Melirik
Keybum yang sudah tersenyum di hadapannya.
Oh tidak—
“Lalu, Yunho yang kedua terlalu cuek, ia selalu berbicara sesingkat
mungkin, tapi ia yang paling sopan di antara yang lain, dan selalu bersikap
sesuai dengan aturan” Ujar Jaejoong melirik gelas anggur milik Yunho yang
kedua.
Ketiga Jung itu masih menatap Jaejoong
dengan datar. Menilai setiap ucapan yang keluar dari bibir ranum itu.
“Dan Yunho yang bungsu—oh—ia nyaris seperti Karam, hahaha, berbicara dan
bersikap sesukanya, dan selalu tersenyum, cocok sekali, ya? Di jurusan Seni?”
Tawa Jaejoong geli.
Jaejoong menutup mulutnya dengan
punggung tangan. Ia menaikkan alisnya mengejek ketiga Jung tampan itu.
“Saat kalian kembali dari toilet kalian sengaja bertukar tempat duduk
dan berpura-pura menjadi Yunho yang lain, iya kan?” Tawanya lagi.
Hangeng dan Heechul memiringkan wajah
mereka tidak percaya. Apakah Jaejoong benar? Bagaimana bisa? Pasangan suami
istri itu segera menatap ketiga Jung yang sudah tersenyum di kursi mereka
masing-masing. Jung Yunho menoleh menatap Jinki dan Keybum secara bersamaan.
“Appa, kami setuju untuk menikah dengan Jaejoong” Ujar ketiganya kompak.
“MWO?!” Pekik semua anggota keluarga Kim kaget.
Jaejoong membulatkan matanya tidak
percaya.
“Baru kali ini ada yang bisa membedakan kami selain Umma dan Appa” Ujar
Yunho yang pertama tersenyum.
“Ya, itu membuat kami terkesan” Sahut Yunho yang kedua ikut tersenyum.
“Satu di antara seratus! Kami sudah sepakat untuk menikah dengan
Jaejoong bersama!” Seru Yunho yang ketiga tersenyum lebar.
“I—ini sama sekali diluar rencana, seharusnya hanya satu yang—Kim
Jaejoong, bagaimana denganmu?” Ujar Jinki menatap si sulung Kim.
DEG.
Jaejoong terkejut. Ia meremas tangannya
yang sudah basah.
“A—Aku—”
Namja cantik itu menggigit bibir
bawahnya ketika mata besarnya bertemu dengan keenam mata musang yang tajam itu.
Ya Tuhan—Apakah tidak apa kalau ia egois kali ini saja?
“Aku setuju..” Gumam Jaejoong dengan pipinya yang merona.
Karam melotot kepada Jaejoong. Sementara
Heechul sudah menaikkan alisnya tidak percaya.
“Uhm, mereka memang berbeda—tapi—justru itu yang membuatku tidak bisa
memilih” Lanjut Jaejoong lagi. Kali ini seluruh wajahnya sudah memerah tomat.
Karam mengepalkan tangannya. Ia menatap
tajam si sulung Kim dengan penuh kekesalan.
Dasar
tamak! Benar-benar tamak!
Kenapa
kau tidak menyisakan satu untukku?!
Kim
Jaejoong jalang!!
“Take it or not at all,
gampang sekali, bukan?” Ujar Yunho yang ketiga.
Heechul dan Hangeng menghela nafas. Namja
berperawakan cina itu tersenyum tipis kepada ketiga namja bermata musang itu.
“Yah, apa boleh buat, Jaejoong juga tidak keberatan, kan? Otte
Jinki-ssi?”
“Aku dan istriku mendukung segala pilihan ketiga putra kami”
Keybum dan Heechul tersenyum manis. Mereka
mengangguk dengan antusias.
“Baiklah, kalau begitu sudah diputuskan, acara pernikahan akan segera
diadakan dalam waktu dekat” Ujar Heechul masih dengan senyum manisnya.
Ketiga namja tampan itu menghela nafas.
Yunho yang pertama segera melonggarkan
dasinya dan mengacak sedikit tatanan rambutnya.
Yunho yang kedua segera mengeluarkan
kacamata minusnya dan memakainya tanpa mengubah apapun yang ada padanya malam
ini.
Yunho yang ketiga mengacak rambutnya
dengan kasar dan melepaskan dasi yang ia pakai seraya membuka dua kancing
pertama kemeja putihnya.
“Ah, leganya” Seru mereka bertiga kompak.
Mata besar Jaejoong mengerjap cepat. Terpesona
akan ketiga namja tampan itu. Omo, jadi inikah pernampilan asli ketiganya?
Mereka—
Mereka sungguh tampan!! Jerit Jaejoong
dalam hatinya. Namja cantik itu tersenyum begitu manis saat mata bulatnya
kembali bertemu dengan keenam mata musang yang tajam itu. Ia melirik Karam yang
terlihat pucat di samping Heechul, kemudian ia menyeringai tipis. Mengejek
Karam dengan matanya.
Ia tahu sekali watak adik bungsunya itu.
Walaupun mereka tinggal berjauhan, Karam tidak pernah bisa berhenti untuk
meniru segala gaya Jaejoong dari foto-foto yang ada di akun jejaring sosialnya.
Bahkan Jaejoong memperhatikan kalau Karam selalu menyukai apa yang ia sukai
sejak kecil—yang selalu memicu pertengkaran di antara mereka berdua.
Uh—Jaejoong tahu ia tidak boleh seperti
ini. Tapi sekali saja tidak apa, kan?
Akhirnya tiba juga saat di mana bocah
manja itu tidak bisa menyetarakan diri dengannya. Ia akan menikah! Dengan tiga
pemuda yang Jaejoong tahu sekali kalau adiknya itu tertarik kepada mereka
semua.
Sayang
sekali, ya, Karam Kim?
Namja berwajah manis itu menggertakkan
giginya dalam diam. Ia bisa membaca dengan jelas gerakan mulut namja cantik
itu. Menyebalkan! Kim Jaejoong menyebalkan! Jemari Karam meremas ujung lengan
bajunya tanpa sadar. Sementara Jaejoong sudah mengalihkan pandangannya dari
adiknya dan menenggak anggur hitamnya.
Karam tidak rela. Namja berwajah manis
itu menatap penuh amarah wajah cantik Hyungnya. Uh. Lihat saja, ia tidak akan
pernah membiarkan Kim Jaejoong tertawa di atas kesedihannya. Ia akan memastikan
kalau hubungan rumah tangga Kim Jaejoong nanti tidak akan pernah bisa bahagia.
Karena Kim Jaejoong tidak boleh bersenang-senang
tanpanya. Karena Kim Jaejoong tidak boleh menang darinya.
Lihat saja nanti! Janji Karam dalam
hatinya.
.
.
.
Namja berwajah manis itu tidak
sadar—kalau ia tidak sedang berada dalam dunianya sendiri. Ada enam pasang mata
tajam yang memperhatikannya dalam diam. Kemudian ketiga bibir seksi itu
menyeringai kejam.
Oh—oh—
TBC
:D
yeah akhirnya shella balik lagi,,,,waiting for the next,,,,
BalasHapusKak shell..
BalasHapusAku bingung tapi penasaran. Kerennnnn!!! Next chap ya kak?
akhirnya aku nemu ff yg yunho kembar. kkkk
BalasHapusff nya bagus aku suka. next chap buat yg ada konfliknya ya.
fighting buat kamu.
Allhamdulillah,, akhirnya ka shella update lgi,,dach sekian lma aq menunggu,,ttp semangat ya ka..
BalasHapusAllhamdulillah,, akhirnya ka shella update lgi,,dach sekian lma aq menunggu,,ttp semangat ya ka..
BalasHapusYeayy~! Ak menunggumu shella eonn.. welcome back!! Ditunggu chapter berikutnya.. hihihihi *excited*
BalasHapusakhirnya setelah sekian lama ,
BalasHapusWah.. Daebak bukan 2 lagi tapi 3 dan masalahnya nikahin orng yg sama wah.. Aku blom pernah liat ini begitu menarik di tunggu kelanjutannya 👍
BalasHapusKyaaa kak shella akhirnya update lagi...setelah sekian lama.
BalasHapusah, bingung....
BalasHapusbayangin yunho kembar dua aja udah mupeng... ini malah kembar 3 -_-
dan pasti ketiganya bakal seru tuh kalau disandingin ama jeje
next
kak author aku suka ff ya first review di ff mu annyeong 😊 please ini dilanjut dnk ff ya unik daebak buat ff kk ini konsep ya yunho kembar 3 oh my !! 😄kmbar dua aja berasa hati jae berbunga" apalagi 3 serasa surga bgt kali yah 😅 ah aku juga jae ya disini kya ya engga lemah engga mau klah gtu sm si karam jadi pasti cerita ya bkalan seru ..
BalasHapuspokoknya kak ini hrus dilanjut bagus 😍
Kakak, akhirnya kakak update lagi, maaf karna selama.ini jadi sider kakak, tapi ani janji bakal selalu komentar di setiap ff kakak selanjutnya
BalasHapus화이팅 언니
Kok udah ga up kak?����
BalasHapus